Berita Viral
AWAL Mula PT Yihong Cirebon PHK 1.126 Pekerja, Bermula 3 Karyawan Dipecat Hingga Demo Berturut-turut
Setelahnya Manajemen PT Yihong Novatex mengumumkan akan menghentikan operasional dan memutuskan hubungan kerja dengan seluruh karyawannya.
"Soal katanya pihak perusahaan beralasan kalau pailit sehingga melakukan PHK massal, itu hanya alasan mereka saja," katanya.
"Dugaan kami, pihak perusahaan hanya ingin pemutihan dan tidak mau menjalankan nota pemeriksaan dari wasnaker," sambung dia.
Namun kini mereka masih menunggu kepastian setelah hal ini diadukan ke Bupati Cirebon.
Belum diketahui pasti siapa yang salah dalam persoalan ini, namun netizen ramai-ramai menyalahkan para karyawan yang mogok kerja tersebut.
Minta Kembali Dipekerjakan
Ribuan pekerja di PT Yihong Novatex Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat Ramadan 2025 atau jelang Idulfitri 2025 kemarin.
Pasalnya, Perusahaan asal Tiongkok yang berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, mendadak menghentikan operasionalnya.
Padahal, sejak mulai beroperasi dua tahun lalu, pabrik sablon sepatu ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal dan dinilai membantu mengurangi angka pengangguran di wilayah Kabupaten Cirebon.
Namun, awal Maret 2025, perusahaan tersebut menghentikan aktivitas produksi. Diduga, keputusan ini diambil akibat kerugian yang dialami setelah aksi demonstrasi selama empat hari, yang berujung pada kerugian hingga miliaran rupiah.
Salah satu korban PHK PT Yihong, Yanti Komala mengaku tidak mengetahui pasti alasan dirinya diberhentikan. Ia merasa dirugikan, apalagi keputusan PHK dilakukan menjelang Lebaran.
“Kata teman-teman, ini karena aksi solidaritas soal PHK sepihak. Saya sendiri enggak tahu jelasnya. Waktu diajak demo ya ikut, soalnya semua ikut. Masa saya enggak ikut?” ungkap Yanti, Minggu (6/4/2025).
Yanti yang baru bekerja sejak Desember 2024 kini kembali menganggur. Ia merasa nasibnya berubah drastis akibat aksi demo yang ia sendiri tidak pahami secara menyeluruh.
“Saya kerja belum lama, sekarang malah jadi pengangguran lagi. Lebaran enggak punya duit. Saya ikut-ikutan dipecat padahal enggak tahu masalahnya. Harusnya ada solusi buat karyawan seperti saya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Rini, karyawan lain PT Yihong yang juga terkena dampak PHK. Ia menilai tidak semua pekerja memahami atau terlibat langsung dalam aksi unjuk rasa. Namun, imbasnya dirasakan semua pihak.
“Saya cuma karyawan biasa, kerja buat keluarga. Enggak tahu urusan-urusan kayak gitu. Tetapi kalau enggak ikut demo juga takut. Sekarang malah enggak punya penghasilan,” ucap Rini.
Rini berharap perusahaan bisa kembali beroperasi dan mempekerjakan kembali para karyawan yang terdampak.
“Jangan korbankan karyawan yang enggak tahu apa-apa. Kami cuma ingin kerja,” pungkasnya.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak PT Yihong terkait kelanjutan operasional dan nasib para pekerja yang terkena PHK.
Sebagian artikel sudah tayang di tribun-sumsel
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.