Polres Pematangsiantar

Tak Gentar di Garis Depan, Kapolres Sah Udur Pimpin Penumpasan Narkoba di Jantung Kota Siantar

Kapolres perempuan ini tak hanya memegang tongkat komando, tapi juga memanggul idealisme tentang negeri yang harus bersih dari racun generasi narkotik

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolres Pematang Siantar, AKBP Sah Udur Togi Marito Sitinjak SIK memimpin langsung penggerebekan sarang narkoba di Gang Erlangga Pematang Siantar, Jumat (11/04/2025) Pagi. AKBP Sah Udur memimpin penyergapan pengedar sabu, menunjukkan bahwa patriotisme tak mengenal gender hanya keberanian dan ketegasan. 

TRIBUN-MEDAN.COM, PEMATANGSIANTAR-Di pagi yang biasa, Jumat (11/4/2025) ketika matahari belum begitu terik di langit Pematang Siantar, ada langkah-langkah tak biasa yang menyusuri Jalan Nagur, Gang Erlangga.

Langkah-langkah senyap, penuh tekad, namun tak kehilangan keanggunan dari mereka yang mengenakan seragam kehormatan Polri.

Di tengah langkah itu, berdiri tegak seorang perempuan yang tak sekadar menjabat, tapi memimpin dengan hati dan keberanian AKBP Sah Udur Togi Marito Sitinjak, SH SIK MH.

Kapolres perempuan ini tak hanya memegang tongkat komando, tapi juga memanggul idealisme tentang negeri yang harus bersih dari racun generasi narkotika.

Didampingi Kasat Narkoba AKP Jonny H Pardede dan Kanit I, Ipda Warman Siallagan, sang Kapolres turun langsung ke titik panas yang ramai dibicarakan masyarakat dan dunia maya.

Sebuah rumah sederhana yang berdiri muram di ujung gang, tempat narkotika jenis sabu diduga diperjualbelikan.

saat memantau langsung proses penyitaan puluhan paket sabu dari rumah tersangka.
AKBP Sah Udur, simbol kepemimpinan tegas dan penuh kepedulian, saat memantau langsung proses penyitaan puluhan paket sabu dari rumah tersangka.

Operasi dilakukan senyap, dari sisi rumah, tepat di bagian dapur, tim masuk tanpa suara.

Namun, sunyi itu segera pecah ketika seorang pria, Faidel Iskandar Simatupang (30 tahun), berupaya kabur, seperti bayangan yang sadar akan cahaya.

Ia mencoba melawan, dua kali melarikan diri, meronta, namun hukum hari itu terlalu tegas untuk bisa ditinggalkan.

Setelah ditangkap kembali, tubuh Faidel yang penuh amarah akhirnya dipaksa tunduk oleh prosedur dan borgol baja.

Dalam penggeledahan, lemari kecil di kamar depan membuka kenyataan pahit.

59 paket sabu dengan berat total 26,93 gram, alat timbang digital, plastik klip kosong, tiga unit handphone dari berbagai merek, sendok dari potongan pipet, serta uang tunai Rp 3.035.000 dugaan hasil transaksi gelap, kini tinggal catatan bukti.

Dengan langkah pasti dan sorot mata tajam, Kapolres Sah Udur
Dengan langkah pasti dan sorot mata tajam, Kapolres Sah Udur berada di jantung operasi. Bukan hanya mengatur strategi, tapi turut menjemput bahaya demi menjaga generasi bangsa.

"Ini bukan sekadar penangkapan," ujar AKBP Sah Udur selepas operasi.

"Ini adalah bentuk cinta kami pada generasi muda. Karena satu gram narkotika, bisa jadi awal dari hilangnya masa depan anak bangsa,"tambah Kapolres perempuan pertama di Kota Pematangsiantar ini.

Tak banyak yang tahu, pemimpin berseragam ini kerap menunda waktu istirahatnya demi memastikan kota ini tetap dalam kendali hukum.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved