TRIBUN WIKI
Profil Hadi Manansang, Pendiri Taman Safari, Anak-anaknya Tersandung Dugaan Pelanggaran HAM Berat
Hadi Manansang adalah pendiri Taman Safari Indonesia. Ia berasal dari Shanghai, China yang kemudian menetap di Manado.
Sebelum dikenal sebagai pendiri Taman Safari Indonesia, Hadi Manansang dan ketiga anaknya pernah mengamen di berbagai tempat seperti lapangan, kelenteng, sekolah, dan paguyuban Tionghoa.
Mereka melakukan atraksi akrobatik dan bermain trisula (tombak bermata tiga) untuk menghibur sekaligus mengumpulkan dana.
Pada 1963-1964, Hadi Manansang kemudian membentuk kelompok pertunjukan bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik.
Tiga tahun kemudian, kelompok ini berkembang menjadi Oriental Show, yang pada 1972 berganti nama menjadi Oriental Circus Indonesia (OCI).
Hadi dan anak-anaknya mengelola seluruh aspek pertunjukan sendiri, mulai dari melatih satwa, menjahit tenda, mengangkat peralatan, hingga mengurus perizinan.
Baca juga: Profil Saddil Ramdani, Eks Gelandang Timnas Indonesia yang Dikabarkan Bakal Hengkang dari Sabah FC
Dari pengalaman mengelola OCI, terutama setelah insiden harimau menggigit Tony yang kemudian dirawat di Australia, keluarga Manansang terinspirasi untuk mendirikan taman safari.
Mereka membeli lahan bekas perkebunan teh di Cisarua, Bogor, dan mulai merintis Taman Safari Indonesia pada tahun 1980.
Taman Safari ini didirikan dengan tujuan ganda: bisnis dan konservasi satwa, serta memberikan pekerjaan bagi karyawan sirkus yang terdampak perubahan bisnis hiburan.
Taman Safari Indonesia yang didirikan Hadi dan keluarga berkembang menjadi pusat konservasi satwa langka dan objek wisata edukasi yang diakui secara nasional.
Pada 16 Maret 1990, Taman Safari Indonesia diresmikan sebagai Objek Wisata Nasional dan Pusat Penangkaran Satwa Langka oleh pemerintah Indonesia.
Baca juga: Profil Kolonel Laut Agus Surya Dharmawan, Eks Staf Ahli Panglima TNI yang Dipecat Tipu Warga
Kontroversi
Oriental Circus Indonesia dan Taman Safari Indonesia kini tengah diterpa isu dugaan eksploitasi terhadap mantan pemain sirkus OCI.
Butet, salah satu pemain sirkus, bercerita bahwa ia sering mendapatkan perlakuan kasar selama berlatih dan menjadi pemain sirkus.
“Kalau main saat show tidak bagus, saya dipukuli. Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saja saya kesulitan,” kata Butet di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Selasa (15/4/2025) pekan lalu dikutip dari Kompas.com.
Bahkan, ketika sedang mengandung, Butet juga tetap dipaksa tampil dan dipisahkan dari anaknya.
“Saat hamil pun saya dipaksa tetap tampil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.