TRIBUN WIKI

Apa Itu Tanatopraksi dalam Proses Pemakaman Paus Fransiskus, Simak Penjelasannya

Tanatopraksi adalah suatu teknik pengawetan dan perawatan jenazah yang bertujuan untuk memperlambat proses pembusukan dengan bahan kimia.

Editor: Array A Argus
Facebook/Instagram Promotor Gereja Katolik
PEMINDAHAN JENAZAH- Jenazah Paus Fransiskus dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta untuk disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (23/4/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pemakaman Paus Fransiskus rencananya akan belangsung pada Sabtu (26/4/2025) di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, pukul 10.00 pagi waktu setempat atau 15.00 WIB.

Sebelum pemakaman digelar, umat Katolik diberi kesempatan memberikan penghormatan terakhir di Basilika Santo Petrus.

Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan dalam peti terbuka tanpa diletakkan di atas catafalque—panggung khusus tempat jenazah biasanya ditempatkan—sesuai permintaan pribadi almarhum.

Baca juga: Apa Itu Koperasi Desa Merah Putih Beserta Cara Daftar dan Syaratnya

Namun, sebelum proses pemakaman, jenazah Paus Fransiskus menjalani proses tanatopraksi.

Proses ini bagian dari pembalsaman untuk menghadapi cuaca musim semi yang hangat di Roma.

Lantas, apa tanatopraksi itu sebenarnya?

Penjelasan Tanatopraksi

Tanatopraksi adalah suatu teknik pengawetan dan perawatan jenazah yang bertujuan untuk memperlambat proses pembusukan dengan cara mengalirkan bahan kimia pengawet ke dalam pembuluh darah jenazah.

Proses ini dilakukan agar jenazah tetap terlihat segar dan layak untuk dilihat selama masa pemakaman atau pameran jenazah.

Dikutip dari berbagai sumber, ada beberapa prosedur yang dilakuikan selama tanatopraksi.

Baca juga: Apa Itu Konklaf? Begini Prosedur dan Peserta yang Bisa Ikut Serta di Dalamnya

Prosedur Tanatopraksi

  1. Persiapan Jenazah

    • Jenazah dibersihkan dari kotoran dan darah yang menempel.

    • Pakaian dan aksesori yang tidak diperlukan dilepas.

  2. Pembukaan Pembuluh Darah

    • Pembuluh darah utama, biasanya arteri karotis atau femoralis, dibuka untuk memasukkan alat infus khusus.

  3. Pengeluaran Darah dan Pemasukan Cairan Pengawet

    • Darah dalam pembuluh darah dikeluarkan menggunakan alat pompa.

    • Cairan pengawet (biasanya formalin atau bahan kimia lain yang aman dan efektif) dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

  4. Perawatan Eksternal

    • Setelah proses pengawetan internal, dilakukan perawatan luar seperti penutupan luka, perapian, dan perawatan kosmetik agar jenazah tampak alami dan segar.

  5. Penutupan dan Persiapan Pemakaman

    • Jenazah dipersiapkan untuk disemayamkan atau dikremasi sesuai keinginan keluarga.

Baca juga: Rangkaiam Pemakaman Paus Fransiskus Hingga Prosesi Menuju Liang Lahat

Kegunaan Tanatopraksi

  • Memperlambat Pembusukan
    Tanatopraksi memperlambat proses dekomposisi jenazah sehingga jenazah dapat bertahan lebih lama dalam kondisi baik.

  • Meningkatkan Estetika Jenazah
    Dengan perawatan ini, jenazah tampak lebih segar dan alami, sehingga keluarga dan kerabat dapat melihat dan berdoa dengan lebih nyaman.

  • Memudahkan Proses Pemakaman
    Terutama pada jenazah yang harus disemayamkan dalam waktu lama atau dikirim ke tempat jauh, tanatopraksi menjaga kondisi jenazah agar tetap layak.

  • Mencegah Penyebaran Penyakit
    Pengawetan ini juga membantu mengurangi risiko penularan penyakit dari jenazah yang sudah mulai membusuk.

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved