Medan Terkini

Enam Kepala OPD Dinonaktifkan dalam Waktu Berdekatan, Gubsu Bobby: Bersih-Bersih Ya Harus

Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengakui pihaknya sedang 'bersih-bersih' di lingkungan Provinsi Sumut.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
KADIS DINONAKTIFKAN: Gubernur Sumut Bobby Nasution saat diwawancarai usai menghadiri acara Musrenbang RPJMD dan RKPMD 2025-2026 di Kantor Gubernur Sumut, Senin (5/5/2025). Dikatakannya, penonaktifan sejumlah kadis bentuk dari sikap bersih-bersih lingkungan Pemprov Sumut. (Tribun Medan/Anisa) 

"Ancaman hukumannya disiplin berat," tegasnya.

Namun sulaiman tak merinci berapa jumlah auditor yang diperiksa dan dugaan menerima gratifikasi seperti apa yang dilakukan anggotanya.

"Kemudian ada beberapa pejabat fungsional, auditor, yang sedang diperiksa,"ucapnya.

Dikatakannya, selain dugaan menerima gratifikasi, inspektur pembantu juga diperiksa karena masalah penegakan integritas saat pemeriksaan

"Masalah penegakan integritas dalam pelaksanaan pekerjaannya ketika melakukan pemeriksaan, dugaan gratifikasi," katanya.

Tanggapan Pengamat Politik

Pengamat Politik Sumut Faisal Rizal menyoroti soal perombakan dan penonaktifan sejumlah kepala dinas Pemprov Sumut sejak Bobby Nasution menjadi Gubernur Sumut. 

Menurut Faisal, tidak ada yang salah dalam perombakan dan penonaktifan sejumlah kepala dinas yang dilakukan Gubernur Sumut Bobby Nasution.

Dikatakannya, perombakan dan penonaktifan itu sebagai bentuk manajemen birokrasi Gubernur Sumut Bobby Nasution yang dianggap cukup penting.

"Saya lihat perombakan dan penonaktifan kepala dinas itu sebagai manajemen birokrasi. Dimana gubernur mungkin merasa penting melakukan itu," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Minggu (20/4/2025).

Manajemen birokrasi itu, kata Faisal sebab Gubernur Sumut Bobby Nasution butuh orang-orang yang dia percaya untuk menjalankan program, visi dan misinya.

"Karena dia butuh orang orang yang dia percaya. Untuk mengeksekusi visi misi nya,"ucapnya 

Diterangkannya perombakan dan penonaktifan itu juga dinilai sebagai bentuk sikap Bobby yang tidak percaya dengan orang-orang sebelumnya 

"(Perombakan) Itu juga berarti dia tidak yakin dengan orang- orang lama yang mungkin masih terasosiasi dengan pejabat lama," tuturnya.

Untuk itu, perombakan dan penonaktifan dianggapnya sebagai langkah politik birokrasi Gubernur Sumut Bobby Nasution  

"Jadi secara logika yang ia percaya dan ia kenal dia punya orang orang dulu yang dianggapnya dapat membantu itu diboyong ke Pemprov Sumut," jelasnya

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved