Berita Viral

GEGARA Tembak Pelaku Tawuran, Kapolda Sumut Usulkan ABKP Oloan Siahaan Dinonaktifkan dari Kapolres

Usulan penonaktifan AKBP Oloan Siahaan dari jabatan Kapolres Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, menuai kritik dari sejumlah pihak.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
NASIB KAPOLRES BELAWAN: Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat diwawancarai soal penembakan yang dilakukan Kapolres Pelabuhan Belawan terhadap dua remaja diduga pelaku tawuran, Senin (5/5/2025). Kapolda Sumut sedang mengajukan permohonan penonaktifan AKBP Oloan Siahaan dari jabatannya sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO) 

Tembak Terduga Pelaku Tawuran, Kapolda Sumut Usulkan ABKP Oloan Siahaan Dinonaktifkan

TRIBUN-MEDAN.COM - Usulan penonaktifan AKBP Oloan Siahaan dari jabatan Kapolres Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, menuai kritik dari sejumlah pihak.

Diketahui, Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengusulkan penonaktifan AKBP Oloan Siahaan terkait penembakan massa tawuran yang menewaskan Muhammad Syuhada.

Nasib sial Oloan Siahaan ini, ketika dirinya mulai melakukan penindakan hukum yang tegas di wilayah Pelabuhan Belawan sejak menjabat sebagai Kapolres pada Maret 2025. 

Bukan rahasia umum lagi, jika kawasan Belawan itu memang kerap terjadi tindak pidana. Bukan hanya kriminalitas saja serpti tawuran, begal, tetapi juga narkoba, hingga penimbunan BBM ilegal.

Aparat penegak hukum yang tegas dan berintegritas ditempatkan di wilayah sana akan mendapatkan tantangan tersendiri. Hanya dua pilihan; jabatan mulus atau putus.

Jika mulus, cukup melakukan penindakan kasus kejahatan jalanan yang telah terjadi dan menyelesaikan laporan pengaduan (LP) masyarakat. Selanjutnya sosialisasi, silaturahmi, serta bagi-bagikan bansos kepada masyarakat.

Baca juga: Kapolres Belawan Diserang Pemuda Bersajam di Tol Belmera, MUI: Dukung Polisi Tegas Lawan Kejahatan

Baca juga: Kapolda Melayat ke Rumah Duka Remaja yang Tertembak Kapolres Pelabuhan Belawan saat Bubarkan Tawuran

REMAJA TEWAS: Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat diwawancarai soal penembakan yang dilakukan Kapolres Pelabuhan Belawan terhadap dua remaja diduga pelaku tawuran, Senin (5/5/2025). Kapolda Sumut sedang mengajukan permohonan penonaktifan AKBP Oloan Siahaan. TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
REMAJA TEWAS: Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat diwawancarai soal penembakan yang dilakukan Kapolres Pelabuhan Belawan terhadap dua remaja diduga pelaku tawuran, Senin (5/5/2025). Kapolda Sumut sedang mengajukan permohonan penonaktifan AKBP Oloan Siahaan. TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Kepemimpinan Kapolda Sumut Dipertanyakan

Ketua GAMKI Medan Boydo Panjaitan meminta Kapolda pasang badan membela anggota bukan malah menonaktifkan.

"Belawan sudah darurat kriminal dan memang membutuhkan sikap tegas. Seharusnya Kapolda pasang badan membela Kapolres," ucap Boydo Panjaitan kepada wartawan Tribun Medan, Senin (5/4/2025).

Boydo menyebut jika AKBP Oloan sedang membela diri dari ancaman penyerangan sehingga tak layak mendapatkan 'sanksi' .

Usulan penonaktifan ini cenderung bermuatan politis dari pimpinan.

"Polisi saja tidak ditakuti mereka (pelaku tawuran). Wajar jika AKBP Oloan membela diri, tapi kok dinonaktifkan?" sambungnya.

Boydo Panjaitan turut menyinggung sikap Kapolda Sumut ini berbanding terbalik dengan pernyataan Bobby Nasution saat menjabat Wali Kota Medan yang meminta tindakan tegas terhadap pelaku kriminalitas.

"Bobby aja pernah bilang begal ditembak. Kapolda kok malah menonaktifkan Kapolres," tutur Boydo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved