Berita Viral

KERICUHAN Lapas Muara Beliti, DPR RI Singgung Catatan Buruk Lapas 3 Bulan: Kabur Hingga Pesta Miras

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto angkat bicara soal kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas

Sripoku.com/ Eko Mustiawan
RICUH DI LAPAS - Ratusan personil gabungan saat melakukan pengamanan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas ricuh, Kamis (8/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto angkat bicara soal kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, Kamis (8/5/2025). 

Kata Agus, kerusuahan terjadi saat petugas sedang melakukan razia. 

"Razia terhadap potensi adanya barang terlarang, termasuk ponsel dan narkoba adalah langkah-langkah preventif dan progresif yang gencar jajaran kami lakukan," kata Agus, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/5/2025).

Agus menjelaskan kerusuhan terjadi sekitar pukul 10.00WIB pagi. Ia mengklaim bahwa sekitar 2 jam, kondisi kembali kondusif. 

"Sikap saya tegas siapa pun yang terbukti terlibat, baik warga binaan maupun petugas, akan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku," tutur Agus.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Jendral (Purn) Agus Andrianto melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Asahan untuk membangun lapas baru di Desa Pasar Lembu, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Kamis (19/12/2024).
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Jendral (Purn) Agus Andrianto melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Asahan untuk membangun lapas baru di Desa Pasar Lembu, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Kamis (19/12/2024). (TRIBUN MEDAN/ALIF)

Anggota Komisi XIII DPR RI Dewi Asmara mengaku prihatin atas kericuhan yang terjadi.

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini menyatakan bahwa kejadian ini tidak berdiri sendiri. 

"Ini adalah bagian dari pola kegagalan struktural sistem pemasyarakatan kita. Situasinya sudah darurat, dan butuh langkah luar biasa,” kata dia kepada wartwan.

Dalam tiga bulan terakhir, publik telah dikejutkan oleh sejumlah insiden serius, di antaranya 49 narapidana kabur dari Lapas Kutacane, Aceh Tenggara dengan menjebol atap menjelang waktu berbuka puasa, lalu di Pekanbaru ada peristiwa Rutan Sialang Bungkuk memperlihatkan napi pesta miras dan dugaan peredaran narkoba.

Kemudian delapan tahanan melarikan diri dengan menjebol dinding menggunakan obeng modifikasi di Polres Lahat, Sumatera Selatan.

Lalu di Lapas Kedungpane, Semarang, narapidana korupsi tertangkap makan di luar lapas tanpa izin, menandakan kelonggaran kontrol luar biasa.

Kemudian di Lapas Sampit, Kalimantan Tengah, ada dugaan pungli, jual beli kamar, dan peredaran narkoba diungkap oleh petugas internal.

Di Lapas Bukittinggi, Sumatera Barat, dua narapidana meninggal dunia akibat miras oplosan yang beredar di dalam penjara, empat lainnya kritis.

Dewi menilai bahwa ini bukan sekadar kelalaian operasional, melainkan kegagalan sistemik. 

Oleh karena itu, Komisi XIII mendesak untuk mengaudit menyeluruh terhadap tata kelola semua lapas dan rutan.

"Evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan pemasyarakatan di pusat dan daerah. Pemberhentian tidak hormat bagi petugas yang terbukti lalai atau terlibat pelanggaran, serta Pembentukan tim pengawas independen untuk menilai ulang fungsi pengawasan internal di Ditjen Pemasyarakatan," katanya.

“Penjara bukan tempat memperparah kriminalitas. Jika napi justru makin liar di balik jeruji, maka kita sedang membiarkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja,” pungkas Dewi.

Kronologi Kericuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel

Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Kamis (8/5/2025). 

Sejumlah narapidana dikabarkan menguasai seluruh ruangan dalam lapas.

Ratusan personel Polri dan TNI diterjunkan ke lokasi. Kendaraan taktis milik Brimob, Water Cannon milik Polres Lubuklinggau, dan sejumlah ambulans juga dikerahkan.

Dari pantauan di lokasi, terdengar suara narapidana yang berteriak melalui pengeras suara dari dalam lapas.

Mereka menyampaikan keluhan merasa ditindas selama menjalani hukuman. Situasi sempat memanas.

Para narapidana melempari batu dari dalam dan terlihat kepulan asap dari dalam kompleks lapas.

Beberapa fasilitas, seperti kaca jendela, tampak pecah akibat kerusuhan.

Untuk memperlancar pengamanan, polisi menutup jalan di depan Lapas Narkotika dan mengalihkan lalu lintas ke area perkantoran Agropolitan Center Muara Beliti.

Salah satu saksi kejadian, Abdul Somad, mengaku sempat tertahan di dalam lapas selama sekitar 30 menit. Saat itu ia tengah bersiap memberikan ceramah kepada para narapidana.

“Tidak tahu pasti apa penyebabnya, waktu mau ngasih siraman rohani di dalam masjid di dalam Lapas, kemudian ada asap dan langsung ribut-ribut,” ujar Abdul.

Kerusuhan akhirnya berhasil dikendalikan. Petugas berhasil memukul mundur para narapidana dan masuk ke dalam area lapas.

Meski tidak ada narapidana yang kabur, belum ada keterangan resmi dari pihak Lapas Narkotika Muara Beliti terkait insiden ini.  

(*/tribun-medan.com)

Sebagian artikel sudah tayang di tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved