VIDEO
Tangis Pecah Sambut Jenazah Baby Sister Korban Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
Sri Rezeki merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan maut bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Medan - Jakarta, di Padang Panjang
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Satia
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Suasana siang yang tidak begitu terik, di pemukiman padat penduduk Gang Rukun, Jalan Bromo Kota Medan mendadak berubah menjadi penuh kesedihan dan tangisan.
Warga yang awalnya berkumpul, duduk-duduk dan berbincang dengan suara pelan langsung bangkit dari kursi, begitu mendengar suara sirine ambulans dari kejauhan.
Di depan gang, beberapa orang sibuk mengatur lalu lintas supaya ambulan bisa masuk ke dalam gang sempit.
Lalu ambulan, berjalan mundur perlahan-lahan penuh kehati-hatian melewati rumah warga berjarak 50 meter dari jalan raya.
Sejumlah orang, baik pria dan wanita yang awalnya duduk langsung merapatkan barisan, berdiri menyambut ambulan yang membawa jenazah Sri Rezeki Panggabean, 38 tahun.
Sopir ambulan turun, lalu membuka pintu belakang agar peti jenazah berwarna putih bisa dikeluarkan.
Begitu pintu dibuka dan terlihat peti mati, isak tangis pun pecah.
Sambil mengangkat telepon genggamnya, sanak keluarga Sri Rezeki meneteskan air matanya seraya meratap.
Seorang kakek-kakek, salah satu keluarga korban memakai kaus berkerah warna hijau terlihat paling sedih.
Ia menangis hingga tubuhnya seperti lemas tak berdaya melihat peti jenazah korban.
Bahkan, ia terpaksa dituntun dua orang ke dalam rumah menyambut jenazah.
Penuh hati-hati, enam orang pria mengeluarkan peti dari dalam mobil ambulans, lalu membawanya ke dalam rumah duka.
Sri Rezeki merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan maut bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Medan - Jakarta, di Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa 6 Mei kemarin.
Jenazah wanita yang bekerja sebagai baby sister di Jakarta ini baru tiba ke rumah orangtuanya 2 hari setelah kejadian.
Begitu peti jenazah diletakkan, anggota keluarga Sri berkumpul membuka peti, lalu mengadakan acara adat.
Mereka tampak sedih, sambil melihat wajah Sri yang sudah kaku diawetkan dengan formalin.
Adik korban, Hana Kristin Panggabean (25) mengatakan, jenazah kakaknya diberangkatkan dari Padang Panjang sejak Rabu malam sekitar pukul 21:00 WIB dan tiba ke rumah mereka di Gang Rukun, Jalan Bromo, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai sekira pukul 14:10 WIB.
Setelah diadakan proses adat, rencananya Sri Rezeki akan dimakamkan hari ini.
"Rencananya hari ini dimakamkan, karena sudah sejak hari Selasa meninggal,"kata Hana Kristin Panggabean, Kamis (8/5/2025).
Hana menceritakan, kakaknya bekerja sebagai baby sister setahun belakangan di Jakarta.
Kakaknya menjadi korban tewas, usai bus ALS yang ditumpanginya dari Kota Medan tujuan Jakarta terguling ke kiri, hingga menewaskan 12 penumpang, termasuk Sri.
Di mata Hana Kristin Panggabean, kakaknya orang yang cukup baik, meski mereka tidak begitu dekat karena Sri sering merantau dan pulang ke rumah setahun sekali.
Kristin Panggabean dan beberapa anggota keluarganya mendapat kabar kalau Sri tewas akibat kecelakaan Selasa 6 Mei kemarin, siang.
Mereka diberitahu kalau bus yang ditumpanginya kecelakaan,dan korban meninggal dunia.
Mendapat informasi tersebut, mereka merasa kaget, gusar dan masih ragu.
Sampai akhirnya mereka mendapat kabar lagi dari bos tempat Sri Rezeki bekerja sebagai baby sister menelepon, menyampaikan keluarga mereka jadi korban.
Dalam telepon singkat yang mereka terima, bos tempat korban bekerja pun dikabari aplikator jasa pesan tiket perjalanan secara online karena ia yang memesan.
"Dia baru setahun belakangan di Jakarta. Dapat kabar itu kemarin sore kalau kakak jadi korban meninggal dunia karena bus yang ditumpanginya kecelakaan,"ungkap Hana Kristin Panggabean, Rabu (7/5/2025).
Ibu, ayah dan beberapa anggota keluarga korban mengaku terakhir bertemu dengan Sri 5 bulan lalu, atau tepatnya perayaan tahun baru, ketika Sri pulang ke rumah.
Setelah sempat pulang, Sri kembali ke Jakarta untuk bekerja sebagai baby sister.
Lalu beberapa waktu lalu ia berangkat dari Jakarta ke Kota Padang, lalu ke Kota Medan menemui kakak angkatnya di Kecamatan Tanjung Morawa.
Kali ini dia tidak singgah menemui kedua orangtuanya karena buru-buru.
Senin 5 Mei pagi, sekira pukul 08:00 WIB, Sri pun kembali ke Jakarta menggunakan bus Antar Lintas Sumatera (ALS).
Karena buru-buru, selain tak sempat singgah, ia pun tak sempat mengabari keluarga saat berangkat kembali ke Jakarta.
Sehingga seluruh anggota keluarganya kaget, begitu dapat kabar Sri tewas kecelakaan, sedangkan mereka tidak mengetahui keberangkatannya.
"Kakak angkatnya di Tanjung Morawa bilang suruh singgah ke rumah orangtuanya di Medan Denai.
Cuma karena dia buru-buru gak bisa, gak sempat. Jadi dia langsung berangkat."
Hingga sore ini keluarga mendiang Sri masih menanti kedatangan jenazahnya.
Kemungkinan, jasad anak ke 3 dari 8 bersaudara akan diberangkatkan hari ini jika admistrasi sudah dilengkapi.
Sebelumnya, Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) bernomor polisi B 7512 FGA mengalami kecelakaan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi.
Akibat kejadian ini, sebanyak 12 orang penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Humas PT ALS Alwi Matondang mengatakan, selain 12 korban jiwa, ada 23 penumpang mengalami luka-luka dan kini masih dirawat.
"Untuk saat ini informasi yang kami terima dari kepolisian korban jiwa itu 12 orang, dan luka-luka ada 23 orang,"kata Alwi Matondang, Selasa (6/5/2025).
Sedangkan untuk sopir, lanjut Alwi, masih tidak dirawat dan belum bisa dimintai keterangan.
Ia mengungkapkan, bus Antar Lintas Sumatera (ALS) bernomor polisi B 7512 FGA berangkat dari Kota Medan dengan tujuan Jakarta, Senin 5 Mei kemarin, sekira pukul 08:00 WIB.
Dari 12 korban jiwa, 8 merupakan warga Sumatera Utara yakni Melaiki Sinaga (74) warga Simalungun, Karmina Gultam (74) warga Simalungun, Sarudin Nainggolan (74) warga Simalungun, Desrita Nainggolan (50) warga Simalungun, Romaida Sitanggang (74) warga Simalungun, Aryudi (38) warga Deli Serdang, Atas Silaen (30) warga Toba dan Sri Rezeki (38) warga Kota Medan.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Anggota DPRD datangi RSUD Tanjungbalai, Klarifikasi Kasus Dugaan Pemukulan |
![]() |
---|
Gawat! Ngaku Anak Kasat Narkoba Polrestabes Medan, Pria Palak Penjaga Kedai Aceh di Tembung |
![]() |
---|
Mahasiswa Protes Penyegelan Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien oleh Ahli Waris |
![]() |
---|
Ahli Waris Segel Rektorat Universitas Tjut Nyak Dhien, Klaim Tanah Milik Keluarga |
![]() |
---|
Seorang Pendaki Gunung Sibayak Alami Hipotermia, Ranger: Cuaca Buruk! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.