TRIBUN WIKI
9 Makanan Khas Hari Raya Waisak dengan Makna Budaya yang Mendalam
9 makanan khas Hari Raya Waisak yang biasa disajikan karena memiliki nilai budaya serta spiritual mendalam bagi umat Buddha.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Tribunners, tahu kah Anda bahwa ada sejumlah makanan khas yang biasa disajikan saat Hari Raya Waisak.
Adapun makanan khas Hari Raya Waisak ini memiliki nilai budaya, dan juga spiritual mendalam.
Umumnya, makanan yang disajikan ini terdiri dari bahan-bahan sederhana.
Namun meski berbahan sederhana, makanan tersebut memiliki cita rasa yang tinggi.
Lantas, apa saja makanan khas Hari Raya Waisak tersebut?
Baca juga: 60 Ucapan Selamat Hari Waisak 2025 yang Penuh Doa dan Harapan

Berikut ini daftar menunya.
Makanan mirip otak-otak gulung yang terbuat dari tepung beras dan tepung lainnya, disajikan dengan kuah santan dan kaldu ikan atau udang, serta taburan bawang goreng.
Kue ini memiliki cita rasa gurih dan lembut, menjadi hidangan favorit saat Waisak.
Makanan ini sering dijadikan bagian dari persembahan karena cita rasanya yang sederhana namun bermakna, mencerminkan nilai-nilai spiritual seperti hidup sederhana, penuh kebaikan, dan ketulusan dalam menjalani kehidupan sesuai ajaran Buddh
Hidangan khas Palembang yang terbuat dari durian fermentasi yang dicampur dengan bawang, cabai, daun salam, dan bumbu lainnya, biasanya diolah menjadi pepes ikan atau ayam.
Rasanya asam segar dan aroma khas fermentasi durian membuat tempoyak istimewa saat Waisak.
Tempoyak yang disajikan saat Hari Raya Waisak melambangkan nilai welas asih, kesederhanaan, dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Sebagai makanan fermentasi durian, tempoyak mencerminkan tradisi yang menghargai proses alamiah dan kesabaran, sekaligus mengajarkan umat untuk menerima perubahan dengan lapang dada dan hati yang terbuka.
Sajian khas Jambi yang mirip nasi uduk, beras dimasak dengan santan dan rempah seperti daun pandan, daun jeruk, dan daun salam.
Disajikan dengan lauk seperti telur rebus, ayam suwir, kacang goreng, sambal, dan kerupuk.
Nasi gemuk menjadi hidangan utama dalam perayaan Waisak di daerah tersebut.
Nasi gemuk yang disajikan saat Hari Raya Waisak melambangkan kesejahteraan dan kelimpahan.
Selain itu, nasi gemuk juga melambangkan keharmonisan dan kebersamaan yang tercipta saat makanan ini dinikmati bersama dalam suasana perayaan Waisak.
Makanan berbahan dasar sayur rebus yang disajikan dengan bumbu kacang gurih, mirip karedok tapi dengan sayuran matang.
Lotek cocok dengan prinsip vegetarian dalam ajaran Buddha dan sering dijumpai saat Waisak, terutama di Jawa.
Lotek yang disajikan saat Hari Raya Waisak melambangkan keseimbangan dan keharmonisan dalam hidup, sesuai dengan ajaran Buddhisme yang menekankan hidup sederhana, sehat, dan penuh rasa syukur.
Hidangan ini mencerminkan nilai-nilai spiritual seperti kebijaksanaan, welas asih, dan kesederhanaan yang menjadi inti dari perayaan Waisak
Hidangan khas Magelang yang berupa nasi dengan kuah santan kuning, berisi ayam suwir, taoge, dan bihun.
Rasanya gurih dan segar, sering disajikan sebagai bagian dari tradisi Waisak di Magelang.
Hidangan ini yang berupa nasi dengan kuah santan berwarna kuning dan rempah, mencerminkan nilai hidup sederhana dan sehat, sekaligus rasa syukur atas berkah kehidupan.
Nasi Lesah juga menjadi simbol kebersamaan keluarga dan komunitas dalam merayakan momen suci Waisak dengan penuh rasa damai dan kebahagiaan.
Masakan pedas dari ikan beong dengan kuah rempah, ada versi kuah santan dan kuah merah.
Hidangan ini juga populer di Magelang saat Waisak.
Mangut Beong mewakili rasa syukur dan kebersamaan dalam keluarga besar saat merayakan Waisak.
Hidangan ini juga mencerminkan kesederhanaan dan kehangatan yang menjadi bagian dari nilai-nilai spiritual dan sosial dalam perayaan Waisak.
Kue manis berwarna hijau dari tepung terigu dan santan dengan isian kelapa parut dan gula merah.
Melambangkan persatuan dan kerukunan, sering hadir dalam perayaan Waisak.
Nasi yang dimasak dengan kunyit dan santan, melambangkan kekayaan dan kebahagiaan.
Biasanya disajikan dengan berbagai lauk pendamping.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.