Langkat Terkini
Dinkes dan BKD Langkat Bantah Adanya Pungli saat Urus Jabatan Fungsional dan Kenaikan Pangkat Nakes
Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Langkat angkat bicara soal tudingan pungutan liar.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Langkat angkat bicara soal tudingan pungutan liar (pungli) dalam proses pengurusan jabatan fungsional dan kenaikan pangkat tenaga kesehatan (Nakes).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, dr Juliana didampingi Plt Kepala BKD Kabupaten Langkat, Syafriansyah Nasution.
dr Juliana menegaskan bahwa tidak pernah ada kebijakan atau instruksi dari institusi untuk memungut biaya dalam bentuk apa pun kepada tenaga kesehatan terkait proses administrasi jabatan dan kenaikan pangkat.
"Seluruh prosedur dijalankan sesuai peraturan perundang-undangan, dengan transparansi dan akuntabilitas sebagai prinsip utama," ujar dr Juliana, Rabu (21/5/2025).
Lanjut dr Juliana, beberapa dasar hukum yang menjadi acuan antara lain, PermenPAN-RB Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional, Surat Edaran Kemenkes RI Nomor KP.03.02/A.IV/5762/2023, Peraturan BKN Nomor 4 Tahun 2023, dan Surat Edaran Kepala BKN Nomor 16 Tahun 2023 serta Nomor 7 Tahun 2024.
"Kami tegaskan, tidak ada pungutan liar dalam bentuk apapun. Jika ada pihak-pihak yang mengaku atau mengatasnamakan Dinkes meminta uang, itu adalah tindakan pribadi yang tidak mewakili institusi. Kami siap menindak tegas jika ada bukti," ucap dr Juliana.
Sementara itu, Plt Kepala BKD Langkat, Syafriansyah Nasution, turut menegaskan bahwa seluruh pengusulan jabfung dan kenaikan pangkat dilakukan secara digital melalui sistem SIASN-BKN dan wajib mendapatkan pertimbangan teknis BKN.
BKD Langkat tidak pernah menarik biaya atau memberikan celah untuk praktik pungli dalam setiap layanan kepegawaian.
"Kami tidak membenarkan dan tidak pernah melakukan pungutan liar. Jika ada oknum yang melakukan pelanggaran dan mencatut nama BKD, kami minta masyarakat untuk segera melapor disertai bukti agar bisa diproses secara disiplin sesuai aturan ASN," ucap Syafriansyah.
Sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab publik, Dinas Kesehatan dan BKD Langkat menyerukan pentingnya menyampaikan klarifikasi ini kepada masyarakat.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman yang mencemarkan nama baik ASN dan instansi yang telah bekerja sesuai prinsip integritas dan profesionalisme.
Pemkab Langkat melalui Dinkes dan BKD juga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat akuntabilitas, mempercepat digitalisasi layanan kepegawaian, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis regulasi yang jelas dan bebas pungli.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Humayroh, Juara Pertama Hifzhil Quran 30 Juz Raih Beasiswa S1 ke Turki dari Pemkab Langkat |
|
|---|
| Respons Anggota DPRD Langkat Rizki Rifai setelah Videonya Joget di Kapal Pinisi Danau Toba Viral |
|
|---|
| Wanita di Langkat Ambil Barang Berharga Warga dengan Alasan Tagih Utang, Kini Ditangkap Polisi |
|
|---|
| Polisi Amankan Pelaku Penganiayaan Pelajar SMA Negeri di Langkat |
|
|---|
| Anggota DPRD Langkat Desak Disdik Sumut Evaluasi Sekolah Pelaku Penganiayaan dan Bully |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.