Medan Terkini
Coffee Holic, Warung Kopi di Medan yang Jadi Tempat Favorit untuk Nongkrong, Ini Menu Andalannya
Di antara deretan warung kopi yang kini menjamur di berbagai sudut kota, Coffee Holic tampil beda.
Penulis: Joy Silvana Aritonang | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN, MEDAN - Di antara deretan warung kopi yang kini menjamur di berbagai sudut kota, Coffee Holic tampil beda.
Terletak di Jalan Puri Nomor 79, Kota Matsum IV, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, warung kopi ini bukan hanya menyuguhkan aroma kopi yang menggoda, tapi juga menghadirkan sensasi minuman TST.
Salah satu varian andalannya adalah TST Hijau, yang memadukan teh hijau Thailand dengan susu kental manis, menciptakan rasa creamy dalam satu tegukan.
Selain itu, Coffee Holic juga menghadirkan TST Jahe, minuman dengan sensasi hangat yang cocok dinikmati kapan saja.
Tak ketinggalan, pecinta kopi pun tetap dimanjakan dengan menu seperti cold brew dan cold white yang tak kalah favorit.
Di balik konsep dan keunikan Coffee Holic, ada sosok muda yang menjadi motor penggeraknya: Muhammad Fadly (27).
Dengan latar belakang di bidang marketing, Fadly memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri berdasarkan kebutuhan akan tempat berkumpul dan berbagi ide.
“Pertama karena saya basic-nya marketing, punya banyak teman untuk sharing-sharing dan ngumpul, jadi saya putuskan untuk bangun satu tempat usaha,” tutur Fadly saat ditemui di kedainya.
Coffee Holic mungkin terdengar kekinian dan mudah diingat. Namun, siapa sangka, nama tersebut baru digunakan setelah beberapa tahun berjalan.
Usaha ini sebenarnya sudah berdiri sejak lima tahun lalu, dan awalnya bernama Berkah Jaya 88.
“Jadi dulu sebelum namanya Coffee Holic, namanya Berkah Jaya 88,” ungkap Fadly sambil tersenyum.
“Tapi, karena sering diejek teman kayak nama panglong, jadi diganti menjadi Coffee Holic.”
Meski terdengar seperti ejekan, pengalaman tersebut justru mengubah arah branding usaha ini.
Tak hanya soal nama, angka 88 dalam nama awal usaha ternyata juga punya makna khusus.
Latar belakang Fadly sebagai alumni sekolah berbahasa Mandarin menjadikan angka itu lebih dari sekadar angka keberuntungan.
“Awalnya saya sekolah Chinese, jadi angka 8 itu dipercaya membawa keberuntungan,” tambahnya.
Meski kini telah dikenal sebagai pemilik kedai kopi yang ramai pengunjung, Fadly mengakui bahwa ia tidak memiliki latar belakang khusus dalam dunia kopi.
Namun, semangat untuk belajar dan berbagi menjadi modal utamanya.
“Kalau untuk belajar lebih ke sharing sih sama teman-teman yang udah duluan buat coffee shop,” jelasnya.
Melalui berbagai diskusi dengan sesama pelaku usaha kopi, Fadly mulai memahami tren pasar, teknik penyajian minuman, hingga cara mengelola kedai dengan efektif.
Proses belajar yang dilakukan Fadly membuat Coffee Holic terasa sangat personal dan berkembang secara bertahap bersama komunitas di sekitarnya.
Lebih dari sekadar warung kopi, Coffee Holic dirancang sebagai ruang interaksi.
Suasana hangat, serta layanan yang ramah membuat pengunjung betah berlama-lama.
Tak heran jika tempat ini kerap menjadi pilihan mahasiswa, para pekerja hingga berbagai kalangan yang ingin menikmati waktu santai.
(cr33/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Stiker Barcode Parkir Berlangganan Tak Berlaku Lagi di Medan, Begini Kata Kadishub |
![]() |
---|
Diperiksa Kejatisu, Anggota DPRD Medan Eko Ditanyai 18 Pernyataan Dugaan Pemerasan |
![]() |
---|
Kebijakan Baru, Stiker Barcode Parkir Berlangganan Tidak Berlaku Lagi, Ini Kata Kadishub |
![]() |
---|
Besaran Tunjangan yang Diterima Anggota DPRD Sumut, Ada Tunjangan Sewa Rumah hingga Transportasi |
![]() |
---|
6 Bulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Pakai Lagu tanpa Izin di HW Dragon Bar Medan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.