Berita Viral
KETUA MAHKAMAH AGUNG Sentil Hakim yang Hedon, Gaji Rp 27 Juta Tapi Punya Porsche: Jangan Setan Semua
Hakim yang bergaya hedon menjadi sorotan Ketua Mahkamah Agung Sunarto. Sunarto menyinggung hakim yang cuka pamer kemewahan di media sosial.
Korupsi, kata dia, timbul karena faktor kebutuhan, keinginan, dan rasa tidak tahu malu.
Persoalan kebutuhan, menurut dia, sedang coba ditangani MA dengan mengusulkan perbaikan sejumlah undang-undang untuk menyejahterakan hakim dan telah disetujui presiden.
Oleh karena itu, ia mengingatkan jangan sampai para hakim menodai lembaga peradilan tersebut dengan korupsi.
"Presiden sudah memberikan lampu hijau. Tolong jangan dinodai lagi. Kalau dinodai lagi, banyak yang berteriak, untuk apa usia (pensiun) dinaikkan? Untuk apa kesejahteraan dinaikkan?" ujar Sunarto.
Sebagai informasi, beberapa waktu terakhir secara berturut-turut banyak hakim yang ditangkap Kejaksaan Agung.
Mereka diduga terlibat dalam suap untuk mengondisikan putusan, baik terkait perkara pidana khusus maupun pidana umum.
Di antaranya adalah kasus suap vonis bebas pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur dan vonis lepas terdakwa korporasi kasus korupsi crude palm oil (CPO).
Ketua MA: Jangan Jadi Setan Semua
Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto mengingatkan para hakim untuk tidak bertingkah dan menjadi “setan”.
Peringatan ini disampaikan Sunarto saat memberikan pembinaan kepada pimpinan pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di seluruh Jakarta.
Sunarto mengatakan, saat ini MA merumuskan visi untuk menjawab, menyelesaikan, dan meningkatkan kepercayaan publik pada lembaga peradilan.
“Memang kita semua hakim tidak bisa dipikir menjadi malaikat semua. Hakim juga manusia, tapi hakim jangan jadi setan semua,” kata Sunarto, di Gedung MA, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Sunarto mengatakan, dalam menjalani hidup, manusia tak ubahnya seperti pertarungan antara malaikat dan setan, untuk bertindak baik atau jahat. Menurut dia, ketika seseorang terbiasa melakukan kemaksiatan dan kesalahan setiap hari, hidupnya tidak akan tenang. Sebaliknya, jika berbuat kebaikan, maka hidupnya akan tenang.
“Ya memang manusia tempat berbuat salah, tapi salah jangan dibudayakan, jangan menjadi kebutuhan,” ujar Sunarto.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
TERTUKAR Sejak Lahir, Lansia Ini Tuntut RS Rp3,6 M, 60 Tahun Hidup Miskin Padahal Anak Orang Kaya |
![]() |
---|
BUKAN Cari Nafkah, Alasan Satria Jadi Tentara Bayaran Rusia Ternyata Mau Lunasi Utang Rp750 Juta |
![]() |
---|
DJ Panda Kena Mental Usai Tak Punya Pekerjaan Sama Sekali, Tampil di Belasan Job Batal |
![]() |
---|
TAMPANG Anak yang Aniaya dan Telantarkan Ibu di Jalanan, Ngaku Ikhlas Jika Meninggal Tak Dikabari |
![]() |
---|
PILU Nortaji Ibu di Probolinggo Dianiaya dan Ditelantarkan Anaknya Tidur di Pinggir Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.