Deli Serdang Terkini

Jembatan Penghubung di Namorambe Putus, Mobil Jatuh ke Sungai dan 2 Orang Luka

Jembatan penghubung yang melewati sungai Deli, antar Desa Namo Landur-Gunung Lawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
JEMBATAN PENGHUBUNG: Kondisi jembatan penghubung yang melewati sungai Deli, antar Desa Namo Landur-Gunung Lawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara putus, Sabtu (24/5/2025). Kini pelajar dan warga memutar jalan supaya bisa ke sekolah maupun ladangnya. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Jembatan penghubung yang melewati sungai Deli, antar Desa Namo Landur-Gunung Lawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara putus.

Saat kejadian, sebuah mobil pikap diduga membawa bahan bakar minyak (BBM) bercorak loreng yang melintas turut menjadi korban hingga kecemplung ke sungai.

Akibatnya, dua orang yang berada di dalam mobil dikabarkan luka dan sempat dirawat di rumah sakit.

Pantauan di lokasi, jembatan putus di ujung jalan menuju ke Desa Gunung Lawas.

Dibawah jembatan juga masih terlihat mobil pikap bercorak loreng terguling dibawah jembatan.

Sampai saat ini mobil tersebut belum dievakuasi dan masih berada di lokasi.

Lina Ginting, warga sekitar mengatakan, jembatan penghubung antar Desa rubuh pada Rabu 21 Mei malam kemarin, sekira pukul 20:00 WIB.

Saat kejadian, mobil yang dikemudikan sopir beserta kernet melintas dari arah Desa Namo Landur ke Desa Gunung Lawas.

Tiba-tiba di ujung jalan, jembatan ambruk dan mobil terjun kebawah.

"iya pas mobil lewat (ambruknya) mau nyeberang ke sana. katanya mereka bawa minyak. Ada 2 orang didalam mobil, 1 patah tangan,"kata Lina Ginting, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (24/5/2025).

Lina menyebut jembatan penghubung antar Desa ini menjadi salah satu akses pelajar dari wilayah Desa Gunung Lawas yang mau pergi sekolah di SMA Negeri 1 Kecamatan Namorambe.

Sehingga jembatan ini sangat aktif digunakan bagi para siswa.

Selain itu, masyarakat juga menggunakan jembatan ini untuk beraktivitas, khususnya ke kebun.

Setelah rubuh, masyarakat dan pelajar terpaksa memutar jauh ke jembatan lain yang jaraknya semakin jauh kilometer.

"Jembatan ini jembatan penghubung. Disini sekolah paling dekat, disini ada dua sekolah negeri, SMP negeri dan SMA negeri. Sejak jembatan putus harus mutarlah ujung ke ujung."

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved