Penjualan Oleh-oleh Khas Haji di Pasar Ikan Lama Medan Mulai Meningkat, Capai 60 Persen

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Menjelang perayaan Idul Adha, permintaan oleh-oleh khas haji di Medan mengalami peningkatan signifikan. Pedagang melaporkan kenaikan pembelian hingga 60 persen dibanding hari biasa, dengan pembeli berasal dari berbagai daerah seperti Aceh, Deliserdang, hingga Pekanbaru. 

Oleh-oleh seperti cokelat kerikil dan kismis asam manis menjadi favorit, dijual mulai Rp150.000–Rp170.000. Sementara kurma sukari mendominasi penjualan dengan harga Rp150.000 per kilogram.

"Kurma wajib dibeli, tapi masyarakat lebih suka beli di Medan karena praktis, tidak perlu repot bawa dari Arab," ujar Cahya, pekerja di salah satu toko di Pasar Ikan Lama Medan, Selasa (27/5/2025).

Selain makanan, barang seperti ceret emas (Rp65.000–Rp200.000), tasbih, sejadah, kacang arab, dan air zam-zam juga diminati. Momentum haji mendorong pembeli berbelanja hingga Rp5–7 juta untuk oleh-oleh yang beragam. 

Menariknya, banyak keluarga membeli oleh-oleh sebelum jemaah haji pulang. "Beli kiloan lalu dipisah-pisahkan. Ada yang beli dari sekarang meski yang berhaji belum sampai," jelas pedagang. 

Tak hanya muslim, non-muslim juga turut membeli oleh-oleh ini, menunjukkan daya tarik produk haji sebagai cenderamata khas.

Diketahui sebanyak 7.630 jemaah calon haji (calhaj) Embarkasi Medan telah diberangkatkan ke Tanah Suci hingga Kloter 21.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM, saat melepas keberangkatan Kloter 21 di Aula 1 Madinatul Hujjaj Asrama Haji Medan, Senin (26/5/2025).

Jemaah kloter terakhir akan diberangkatkan pada Jumat (30/5/2025).

Sedangkan untuk proses pemulangan jemaah akan mulai berlangsung pada Juni 2025 mendatang.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan