TRIBUN WIKI
Apa Itu Quiet Quitting yang Popler di Kalangan Gen Z, "Gue Kerja, Enggak Mau Dikerjain"
Quiet quitting adalah tren di dunia kerja di mana karyawan memilih untuk bekerja hanya sesuai dengan deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Istilah quiet quitting dalam dunia kerja kembali populer, khususnya di kalangan Generasi Z di Jepang.
Mereka memilih bekerja sesuai tugas yang diberikan, dan tidak mau mengerjakan apa yang bukan menjadi tugasnya.
Padahal diketahui, Jepang adalah negara yang identik dengan budaya kerja keras dan loyalitas terhadap perusahaan.
Tak heran, sering ada berita muncul pekerja tidur di jalan, atau mereka melakukan aksi yang di luar nalar.
Baca juga: Apa Itu Kartu Nusuk Jemaah Haji, Begini Penjelasan Singkatnya
Beberapa diantaranya bahkan memilih mengakhiri hidup karena beban kerja yang begitu berat.
Karenanya, para Gen Z yang ada di Jepang saat ini lebih memilih bekerja sesuai tugasnya saja.
Mereka tak mau bekerja di luar apa yang telah disepakati.
Sebab, mereka tak ingin berakhir tragis seperti kebanyakan pekerja di Jepang.
Lalu, apa sih quiet quitting ini?
Baca juga: Apa Itu Festival Budaya Isen Mulang? Ternyata Ini Arti dan Maknanya
Penjelasan soal quiet quitting
Quiet quitting adalah tren di dunia kerja di mana karyawan memilih untuk bekerja hanya sesuai dengan deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab yang telah disepakati, tanpa melakukan upaya ekstra seperti lembur tanpa kompensasi, mengambil tugas tambahan di luar job desk, atau berpartisipasi aktif dalam kegiatan di luar jam kerja.
Istilah ini pertama kali populer di Amerika Serikat (AS) pada 2022 dan ramai dibahas di TikTok.
Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap hustle culture—budaya kerja yang menuntut karyawan untuk selalu bekerja keras dan mengorbankan waktu pribadi demi pekerjaan.
Baca juga: Apa Itu Kemarau Basah, Penyebab dan Dampaknya Bagi Pertanian
Quiet quitting bukan berarti karyawan benar-benar mengundurkan diri, melainkan lebih pada perubahan sikap kerja: mereka tetap menjalankan tugas pokok, tetapi menolak untuk melakukan lebih dari yang diperlukan, demi menjaga kesejahteraan diri sendiri.
Ada beberapa penyebab kenapa quiet quitting ini muncul.
Pertama, karena ketidakseimbangan antara beban kerja dan kompensasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.