Berita Viral
Pasangan Pengantin Dihadiahi Kado Berisi Bom, Seketika Meledak saat Dibuka
Bom tersebut dikemas dalam sebuah kado yang memang dipersembahkan kepada pengantin. Tak disangka, bom pun seketika meledak
TRIBUN-MEDAN.com - Teror bom menyasar pasangan pengantin tetap di hari pernikahan.
Bom tersebut dikemas dalam sebuah kado yang memang dipersembahkan kepada pengantin.
Tak disangka, bom pun seketika meledak saat pengantin membukanya.
Pengantin pria seketika tewas akibat ledakan tersebut.
Sementara istrinya pengantin wanita mengalami luka parah.
Baca juga: 3 Pemain Incaran Man United Selain Matheus Cunha, Hojlund dan Zirkzee Dianggap Belum Maksimal
Peristiwa tragis ini terjadi di negara bagian Odisha, India.
Kado tersebut ternyata dikirim oleh Punjilal Meher, 56 tahun.
Pelaku saat ini sudah diadili oleh pengadilan.
Seorang pria dihukum penjara seumur hidup setelah membunuh pengantin pria dan bibi buyutnya lewat bom kado pernikahan.
Baca juga: Buang Sabu Saat Dikejar, Residivis Narkoba Ditangkap di Kampung Karo Pematangsiantar
Pengadilan memutuskan Punjilal Meher, 56 tahun, bersalah atas pembunuhan, upaya pembunuhan, dan penggunaan peladak yang dilakukan pada 2018 lalu.
Dikutip dari BBC Internasional, Rabu (28/5/2025), bom tersebut disamarkan sebagai hadiah pernikahan itu dikirimkan ke rumah Soumya Sekhar Sahu.
Sahu yang berusia 26 tahun, baru beberapa hari menikah sebelum kejadian itu.
Ketika ia membuka paket itu, paket itu meledak dan menewaskan Sahu dan bibi buyutnya.
Sedangkan istrinya, Reema yang ikut membuka paket itu dalam kondisi terluka parah.
Meski pengadilan mengakui argumen jaksa bahwa itu kejahatan yang kejam, namun mereka menolak menggolongkannya sebagai kasus paling langka dari yang paling langka, yang layak dijatuhi hukuman mati.
Pengadilan memutuskan Maher dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Baca juga: 3 Pemain Incaran Man United Selain Matheus Cunha, Hojlund dan Zirkzee Dianggap Belum Maksimal
Kepolisian mengungkapkan Meher, yang merupakan mantan kepala sekolah melakukan tindakan kejahatan itu sebagai pembalasan dendam terhadap ibu Sahu.
Meher ternyata merupakan seorang guru dan eks kepala sekolah dari kampus lokal tempat ibu Soumya bekerja.
Penyelidik mengungkapkan, Meher menaruh dendam atas rivalitas profesional dan merencanakan serangan itu dengan cermat.
Ia menggunakan nama dan alamat palsu untuk mengirim bom dari Raipur, memilih jasa kurir tanpa CCTV atau pemindaian parsel.
Bom itu telah melakukan perjalanan sejauh 650km dengan bus, melewat berbagai tangan sebelum dikirim.
Penyelidik mengatakan itu adalah alat sederhana namun mematikan yang dibungkus dengan benang goni, dan diatur untuk meledak saat dibuka.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Baca juga: Chelsea Akhirnya Juara, Menang 4-1 atas Real Betis di Final UEFA Conference League
Baca juga: Terkuak Alasan Kenapa Elkan Baggott tak Dipanggil Kluivert, 23 Pemain Latihan Jelang Lawan China
Sumber: Serambi
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.