TRIBUN WIKI

Apa Itu Deflasi, Simak Penjelasannya dan Dampak Bagi Indonesia

Deflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam periode tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Pinterest/Daniil Yablonskiy
Ilustrasi gambaran tentang deflasi di Indonesia. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,37 persen pada Mei 2025 secara bulanan (month-to-month).

Data BPS menunjukkan, bahwa terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,47 pada April menjadi 108,07 pada Mei 2025.

Dikutip dari Kompas.com, kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang utama deflasi, dengan penurunan sebesar 1,40 persen (mtm) dan andil terhadap deflasi umum sebesar 0,41 persen.

Baca juga: Apa Itu Sparkling Apple Cider, Minuman Prabowo dan Macron yang Ramai Disorot Warganet

Komoditas yang mengalami koreksi harga paling signifikan adalah cabai merah, cabai rawit dan bawang merah, masing-masing menyumbang deflasi 0,12 persen, 0,12 persen dan 0,09 persen.

Lantas, apa sih deflasi itu?

Pengertian Deflasi

Deflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam periode tertentu.

Dapat diartikan, bahwa deflasi merupakan kebalikan dari inflasi.

Dalam istilah ekonomi, deflasi berarti nilai uang bertambah karena harga-harga turun, sehingga daya beli uang meningkat.

Baca juga: Apa Itu Quiet Quitting yang Popler di Kalangan Gen Z, "Gue Kerja, Enggak Mau Dikerjain"

Namun, walaupun menguntungkan konsumen dalam jangka pendek, deflasi dapat menimbulkan masalah serius seperti pengangguran dan perlambatan ekonomi jika berlangsung lama.

Pemerintah dan otoritas moneter perlu mengantisipasi deflasi agar perekonomian tetap stabil.

Penyebab Deflasi

Beberapa penyebab utama deflasi antara lain:

  • Penurunan jumlah uang yang beredar di masyarakat, misalnya karena masyarakat lebih banyak menabung daripada membelanjakan uangnya.

  • Penurunan permintaan barang dan jasa (permintaan agregat menurun), sementara produksi tetap atau meningkat, menyebabkan kelebihan pasokan dan harga turun.

  • Perlambatan kegiatan ekonomi, yang membuat pendapatan masyarakat menurun sehingga pengeluaran juga berkurang.

  • Kebosanan atau pembatasan konsumsi masyarakat terhadap produk tertentu, sehingga permintaan menurun.

  • Contoh nyata di Indonesia adalah saat bulan puasa, ketika masyarakat mengurangi pengeluaran sehingga terjadi deflasi pada kelompok makanan dan minuman.

Baca juga: Apa Itu Kartu Nusuk Jemaah Haji, Begini Penjelasan Singkatnya

Dampak Deflasi di Indonesia

Meskipun penurunan harga tampak menguntungkan konsumen, deflasi memiliki dampak negatif yang cukup serius bagi perekonomian, antara lain:

  • Penurunan pendapatan perusahaan dan margin keuntungan yang menipis, sehingga pelaku usaha mengalami kerugian.

  • Meningkatnya angka pengangguran, karena perusahaan mengurangi produksi dan tenaga kerja akibat permintaan yang menurun.

  • Stagnasi ekonomi, karena pengeluaran masyarakat yang menurun memperlambat pertumbuhan ekonomi.

  • Penurunan gaji dan upah, yang berdampak pada daya beli masyarakat secara keseluruhan.

  • Beban utang menjadi lebih berat, karena nilai uang meningkat sementara pendapatan menurun.

  • Secara khusus di Indonesia, deflasi dapat terjadi pada momen tertentu seperti bulan Ramadan yang mengubah pola konsumsi masyarakat.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved