Berita Viral
VIRAL Curhat Kakak, Adiknya Nyaris Naik Bus Mahasiswa UPSI Kecelakaan, Gagal Berangkat karena Demam
Adiknya nyaris naik bus bersama mahasiswa Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia yang alami kecelakaan di Distrik Gerik, Perak, Malaysia
TRIBUN-MEDAN.com - Viral curhat kakak di Malaysia.
Adiknya nyaris naik bus bersama mahasiswa Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia yang alami kecelakaan di Distrik Gerik, Perak, Malaysia, Senin (9/6/2025) dini hari.
Namun sang adik gagal berangkat karena demam.
Baca juga: AC Milan Menolak Tampung Kiper Berharga Rp279 Miliar, Barcelona Gigit Jari
Unggahan itu pun langsung viral di media sosial.
Diberitakan sebelumnya kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa 15 mahasiswa UPSI.
Sebanyak 42 mahasiswa menaiki bus tersebut untuk pulang dari kampung halaman untuk merayakan Idul Adha.
Usai kecelakaan itu, unggahan seorang pengguna Facebook bernama Are Da Mat Nuar viral.
Baca juga: Kapolres Belawan Pimpin Kurban 12 Sapi dan 4 Kambing: Bentuk Kasih Sayang Kami Pada Masyarakat
Dikutip dari SinarHarapan, Are Da Mat Nuar menginformasikan bahwa adik laki-lakinya seharusnya naik bus tersebut bersama teman sekelasnya.
Namun ia batal berangkat setelah dirawat di rumah sakit karena demam, yang diyakini disebabkan oleh infeksi leptospirosis.
Ia pun dirawat di bangsal Rumah Sakit Jerteh, di sini, sehari sebelum kejadian.

"Adik saya adalah salah satu mahasiswa UPSI yang seharusnya naik bus ini. Namun kemarin sore dia dirawat di bangsal Rumah Sakit Jerteh karena demam. Dokter menduga dia terkena infeksi urin tikus.
"Semoga segala sesuatunya dipermudah untuk semua orang," tulisnya di kolom komentar unggahan terkait tragedi tersebut, Senin.
Unggahan tersebut pun menarik perhatian banyak netizen yang menggambarkan situasi yang dialami oleh pelajar tersebut sebagai bentuk ujian dan takdir yang menyelamatkan hidupnya dari tragedi memilukan tersebut.
"Subhanallah... semua atas kehendak-Nya. Semoga segala urusan dipermudah," kata pengguna lain, Azlan Alias.
Daftar Nama Korban
Bus yang membawa 42 mahasiswa tersebut sedang dalam perjalanan dari Jertih, Terengganu, ke Tanjung Malim, Perak. Kemudian bertabrakan dengan kendaraan multi-purpose (MPV) jenis Perodua Alza.
Saat ini para korban telah dievakuasi ke rumah sakit. Baik korban meninggal dunia maupun yang luka-luka.
Dikutip dari Bernama, kecelakaan maut ini terjadi tepatnya di Jalan Raya Timur-Barat (JRTB) dekat area istirahat dan pelayanan Banjaran Titiwangsa (RNR), pada pukul 01.04 Senin (9/6/2025) dini hari.
Bus mengangkut rombongan mahasiswa mencapai 48 orang.

Asisten Direktur Operasional Jabatan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Perak, Sabarodzi Nor Ahmad menyatakan bahwa pihaknya menerima panggilan darurat pukul 01.04 dini hari terkait kecelakaan tersebut.
"Total 48 orang terlibat dalam kecelakaan ini, termasuk 42 mahasiswa , satu sopir bus, satu pendamping, dan empat penumpang kendaraan lainnya. Saat ini, 15 korban dinyatakan meninggal. Dari sisa korban, 31 mengalami luka-luka, sementara 3 penumpang kendaraan lain hanya mengalami cedera ringan dan satu orang mengalami patah tulang," ujarnya dalam pernyataan resmi.
Tim penyelamat menggunakan alat pemotong hidrolis untuk membuat akses dengan memotong bagian belakang bus dan menemukan enam korban tambahan, dua di antaranya mengalami luka parah.
"Pemadam kebakaran menstabilkan kondisi korban luka dan mengevakuasi mereka dari bus sebelum diserahkan kepada personel Kementerian Kesehatan di lokasi kejadian."
"Semua korban luka, termasuk yang keluar sendiri, mendapat pertolongan pertama di tempat. Jenazah korban diserahkan ke polisi untuk proses lebih lanjut," tambahnya.

Korban luka dievakuasi ke rumah sakit menggunakan kendaraan Layanan Penyelamatan Medis Darurat (EMRS), ambulans Kementerian Kesehatan, dan ambulans Pasukan Pertahanan Sipil (APM).
Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim telah memerintahkan Kementerian Pendidikan Tinggi untuk mengoordinasikan bantuan bagi keluarga mahasiswa UPSI yang menjadi korban kecelakaan tragis itu.
Dalam pesan yang menyentuh, Anwar menyatakan dirinya dan istrinya, Datuk Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail, sangat berduka atas insiden yang menewaskan 15 mahasiswa UPSI.
"Turut berbelasungkawa kepada seluruh keluarga korban. Kami berdoa agar kalian diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi ujian berat ini," ujarnya.
PM Anwar menekankan bahwa tragedi ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan berkendara dan mengimbau semua pihak tetap waspada di jalan raya.
"Kehidupan adalah hal yang berharga dan tidak dapat digantikan. Jadikan ini sebagai pelajaran untuk selalu berhati-hati dan tidak terburu-buru mencapai tujuan," katanya.
Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, Datuk Seri Dr. Zambry Abd Kadir juga menyampaikan dukacita dan menyatakan, kementerian akan memberikan bantuan maksimal kepada para korban.
"Turut berduka cita kepada keluarga korban kecelakaan yang juga melibatkan civitas akademika UPSI. Informasi lebih lanjut akan diperbarui sesuai perkembangan," ujarnya.
Begitu juga halnya dengna UPSI menyatakan duka mendalam atas insiden yang terjadi di Jalan Raya Timur-Barat rute Gerik-Jeli dekat Tasik Banding sekitar pukul 01.00 dini hari.
"UPSI berduka. Semoga semua urusan terkait mahasiswa yang terlibat kecelakaan dapat dilancarkan," ujar Wakil Rektor Prof. Datuk Dr. Md Amin Md Taff.
Menurut Komite Pengelolaan Bencana Negara Perak, tabrakan melibatkan bus mahasiswa UPSI dan kendaraan multi-purpose (MPV), mengakibatkan 15 kematian dan total 48 korban.
Sementara, Direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Perak (JBPM) Sayani Saidon mengatakan pada saat kejadian, bus rombongan mahasiswa dan minibus Perodua Alza sedang melakukan perjalanan ke arah yang sama, dari Jel Kelantan menuju Gerik.
Dia membenarkan bahwa 48 orang menjadi korban dalam kecelakaan itu. Kondisi bus terbalik dengan kondisi rusak parah di bagian depan, sedangkan minibus tergelincir ke dalam selokan.
"Beberapa korban berhasil keluar dari kendaraan sendiri, beberapa terlempar keluar, sementara yang lain tetap terjebak di dalam bus. Komandan operasi memotong bagian belakang bus menggunakan alat hidrolik untuk menciptakan ruang evakuasi," kata Sayani.
Sayani mengatakan personel pemadam kebakaran membantu korban yang terluka dan mengeluarkan mereka dari bus, sebelum menyerahkan mereka untuk dirawat lebih lanjut.
"Korban yang terluka, termasuk mereka yang berhasil keluar dari kendaraan sendiri, menerima perawatan awal dari personel Kementerian Kesehatan di lokasi kejadian sebelum dikirim ke rumah sakit," katanya.
Mahasiswa Pulang setelah Libur Lebaran Idul Adha
Sementara itu, wakil rektor UPSI (Urusan Kemahasiswaan dan Alumni) Prof. Dr. Norkhalid Salimin mengatakan sebagian besar penumpang bus adalah mahasiswa UPSI yang kembali ke kampus di Tanjong Malim dari Terengganu setelah liburan Idul Adha.
"Mereka berkumpul di Jerteh dan menyewa bus pribadi untuk kembali ke kampus setelah merayakan liburan hari raya di kampung halaman masing-masing," katanya.
Terpisah, Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Zambry Abdul Kadir mengatakan kementeriannya akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada mereka yang menjadi korban dalam tragedi tersebut.
Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, termasuk anggota komunitas UPSI.
"Informasi lebih lanjut akan diperbarui pada waktunya," kata Zambry dalam keterangan resminya.
(*/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.