Siantar Terkini
Pedagang Gedung IV Pasar Horas Demo, Lalu Lintas Jalan Merdeka Siantar Macet
Aksi demo Komunitas Pedagang Gedung IV Pasar Horas di Jalan Merdeka pada Selasa (10/6/2025) siang menyebabkan terjadinya antrean kendaraan.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Aksi demo Komunitas Pedagang Gedung IV Pasar Horas di Jalan Merdeka pada Selasa (10/6/2025) siang menyebabkan terjadinya antrean kendaraan yang cukup panjang. Pasalnya para pedagang menutup akses jalan protokol yang menjadi urat nadi Kota Pematangsiantar ini.
Demo yang dikomandoi Agus BM Butarbutar ini mendapat pengawalan daru unsur Sabhara Polres Pematangsiantar, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar.
Dalam aksinya, para pedagang menolak rencana Pemko Pematangsiantar untuk merobohkan bangunan Gedung IV Pasar Horas pada bulan Juli 2025 mendatang, sebelum adanya kepastian anggaran biaya pembangunan yang permanen.
"Mohon izin kami ingin menyampaikan aspirasi kami pada mimbar ini. Kita ingin menyampaikan hal yang harus diperhatikan penuh oleh Pemko Pematangsiantar yang mana Gedung Pasar Horas ini terbakar pada 8 bulan lalu," kata Agus Butarbutar, Koordinator Aksi.
"Kita nantikan anggaran ini turun baru kita bersedia untuk ini dirobohkan, dibangun dan nggak harus dua kali kerja," lanjut Agus kembali.
Adapun dalam lembar tuntutan pedagang, Komunitas Pedagang Pasar Horas (KP2H) meminta mereka untuk dilibatkan dalam proses perencanaan dan pembangunan serta menuntut kompensasi kepada pedagang yang terdampak akibat keterlambatan pembangunan.
Aksi demo para pedagang ini dikritik oleh para pedagang lainnya yang menempati ruko masing-masing. Menurut seorang penjaja sarapan di salah satu ruko Jalan Merdeka, bahwa Komunitas Pedagang Pasar Horas (KP2H) seharusnya berdemo di Balai Kota atau DPRD Pematangsiantar.
"Harusnya kalau mau demo, ya demo di Balai Kota dan DPRD aja lah. Kalau demo di sini kan sama-sama mematikan pedagang. Kita pun berjualan payah ini. Lagi pula siapa yang minta kebakaran kemarin itu, kan nggak ada yang mau," ujar pedagang sarapan.
"Apalagi permintaannya berlebihan," kata penjaja sarapan ini.
Seorang sopir berwarna angkot kuning juga mengaku resah dengan aksi demo yang tak berujung ini. Alih-alih menuntut haknya, komunitas pedagang justru menghalangi profesi lainnya yang sedang mencari makan.
"Jangan lah pula tutup jalan. Kami kan mau bawa sewa (penumpang) lewat sini. Polisi ini pun capek juga nengok kayak begini terus," kata sopir angkutan umum kota tersebut.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Nama Timbul Lingga dan Abraham Dikabarkan Berebut Kursi DPC PDI-P Siantar |
![]() |
---|
9 Jabatan Eselon II di Pemko Tebingtinggi Diisi Pelaksana Tugas, Ini Daftar Namanya |
![]() |
---|
Paksa Karyawan Resign, Perusahaan Distributor Es Krim di Siantar Diadukan ke Disnaker |
![]() |
---|
Hanya Satu dari 53 Unit Koperasi Merah Putih di Siantar Beroperasi, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Mendagri Minta Kenaikan Tarif Pajak PBB Ditunda, Pemko Siantar Duluan Beri Diskon dan Pemutihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.