Israel vs Iran

Intelijen Israel Mossad Jadi Sorotan, Menyusup dan Bikin Petinggi Militer Iran Kumpul di Satu Tempat

Para agen Mossad bukan cuma menyusup ke Iran, tapi juga menyembunyikan alat tempur secara diam-diam, termasuk drone bermuatan bahan peledak

Editor: Juang Naibaho
istimewa
Israel melakukan serangan mematikan terhadap Iran pada hari Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat. Israel menyebut serangan itu diberi sandi Operasi Singa Bangkit. Serangan 200 jet tempur ini merupakan awal dari apa yang disebutnya sebagai operasi berkelanjutan untuk mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir, demikian dilansir dari Al Arabiya, Jumat (13/6/2025). (Istimewa) 

"Ketika musuh mengembangkan kemampuan untuk menghancurkan Anda, maka hentikan dia," tegasnya.

Baca juga: UPDATE Balasan Iran ke Israel, Ratusan Rudal Hujani Tel Aviv, 2 Tewas dan Puluhan Luka

Muhanad Seloom, asisten profesor dalam studi keamanan kritis di Institut Studi Pascasarjana Doha, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan Israel merupakan unjuk kekuatan dari dinas intelijennya, dan bukan hanya militernya.

"Pihak Israel telah mengirim pesan yang jelas ke Teheran bahwa kami tahu di mana para pemimpin Anda berada, kami tahu siapa mereka, kami memiliki intelijen yang akurat, dan kami memiliki sarana teknologi untuk mencapai bagian dalam Iran," katanya. 

Kata Seloom, Israel telah meningkatkan pengembangan sumber intelijen manusia di wilayah Iran sejak 2006 dan kemampuan teknologinya untuk memata-matai Iran.

Meski begitu, keberhasilan serangan dalam Operasi Kebangkitan Singa ini tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan satelit Eropa dan AS.

“Yang terpenting bukanlah jenis senjata yang digunakan, tetapi keberhasilan intelijen yang berhasil dicapai Israel di dalam Iran,” katanya.

4 Petinggi Militer Tewas

Dilaporkan, sejauh ini sudah empat petinggi Garda Revolusi Iran yang terkonfirmasi tewas akibat serangan Israel.

Keempatnya yakni Mayjen Hossein Salami (panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Iran), Mayjen Bagheri (kepala staf angkatan bersenjata Iran), Mayjen Gholamali Rashid (kepala markas besar Garda Revolusi di Khatam al Anbia, dan Mayjen Amir Ali Hajizadeh (komandan kedirgantaraan).

Serangan udara Israel berhasil menghancurkan pusat komando angkatan udara Garda Revolusi. 

Dalam sebuah pernyataan resmi, Garda Revolusi menyebutkan bahwa Hajizadeh, yang menjabat sebagai panglima pasukan kedirgantaraan, telah menjadi martir dalam serangan Israel tersebut. 

Sebelumnya, militer Israel mengungkapkan, serangan yang dilakukan telah menewaskan hampir seluruh pimpinan senior angkatan udara Garda Revolusi Iran, yang tengah berkumpul di sebuah pusat komando bawah tanah.

Kementerian Pertahanan Israel kemudian mengklarifikasi bahwa beberapa komandan senior, termasuk Hajizadeh, berhasil dieliminasi.

Menurut Israel, Hajizadeh, yang juga memimpin pasukan pesawat tak berawak (drone) Iran, serta kepala komando udara, berada di lokasi saat serangan terjadi. 

Militer Israel menambahkan, pasukan yang dipimpin Hajizadeh tengah mempersiapkan serangan terhadap Israel di pusat komando tersebut. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved