Breaking News

Berita Viral

NASIB Pilu Mahasiswi di Lampung, Tewas Melahirkan, Janin Dibuang ke Sungai, Sang Pacar Tersangka

Kisah Pilu Seorang Mahasiswi di Lampung, Tewas saat Melahirkan, Janin Dibuang ke Sungai, Sang Pacar Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka dan Ditahan

Editor: AbdiTumanggor
Kompas/Vina Oktavia
GANG sempit menuju tempat kos seorang mahasiswi yang meninggal dunia karena melahirkan, Kamis (19/6/2025) dini hari. Saat ini, polisi masih mencari keberadaan janin yang telah dibuang sang pacar korban ke sungai. (Kolase Kompas/Vina Oktavia) 

"Iya, bersangkutan mengakui, melakukan pembuangan janin ke sungai yang berada di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Lampung Tengah," jelasnya.

Meski lokasi pembuangan janin telah ditemukan, pihaknya belum berhasil menemukan jasad janin tersebut.

"Belum ditemukan, karena memang sungainya luas dan juga alirannya deras,"ujarnya.

Atas perbuatannya, Ferdi dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) UU No. 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Pemerintah Pengganti UU No.1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang -undang RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Pasal 306 ayat (2) KUHPidana sub Pasal 304 KUHPidana dan atau Pasal 181 KUHPidana.

"Yang bersangkutan dikenakan pasal 80 KUHPidana tentang kekerasan terhadap anak dibawah umur yang mengakibatkan kematian dan membiarkan seseorang dalam keadaan sengsara sehingga meninggal dunia dan atau menyembunyikan mayat dengan cara menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan dengan tujuan untuk menyembunyikan kematian atau kelahiran,"pungkasnya.

Kronologi terungkapnya kasus

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi berinisial SL (20) tewas saat melahirkan di dalam kamar kosnya di wilayah Kampung Baru, Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (19/6/2025) dini hari.

Dikutip dari Kompas.Id, kamar kos yang menjadi lokasi kejadian perkara tersebut sudah dipasangi garis polisi.

Bekas bercak darah yang mengering terlihat berceceran di lantai.

Lokasi kamar korban sendiri  berada di lantai dua.

Untuk naik ke area kos khusus perempuan tersebut, terdapat akses tangga yang letaknya berada di luar rumah.

Sementara pemilik kos tinggal di rumah yang ada di lantai satu.      

Purwadi (50), pemilik kos, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis tengah malam saat semua penghuni rumah sedang tidur.

Awalnya, salah seorang anak kos meneleponnya sambil menangis.

Saat itu, Purwadi bersama istrinya langsung naik ke lantai dua untuk mengecek apa yang terjadi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved