Berita Viral
NASIB Petugas KA Maros Bikin Emak-emak Ngamuk, Suruh Simpan Anak di Stasiun karena Tiket Habis
Hal itu dialami oleh seorang ibu bernama Sri Ushwa Ningrum (29) marah karena petugas melarang balitanya naik kereta karena tidak memiliki tiket.
TRIBUN-MEDAN.com - Nasib petugas KA Maros bikin emak-emak mengamuk.
Pasalnya petugas tersebut menyuruh penumpag tersebut menyimpan anak di stasiun karena tiket habis.
Sikap petugas kereta api di Stasiun Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu pun menjadi sorotan.
Baca juga: PROFESI Lukman, Suami di Jombang yang Diracuni Istrinya, 40 Hari Jasadnya Disimpan Hingga Membusuk
Hal itu dialami oleh seorang ibu bernama Sri Ushwa Ningrum (29) marah karena petugas melarang balitanya naik kereta karena tidak memiliki tiket.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (20/6/2025) saat Sri dan 30 anggota keluarganya hendak pulang ke Pangkep menggunakan KA rute Barru-Maros.
Awalnya, Sri Ushwa Ningrum mengamuk kepada petugas kereta api di Stasiun Mandai, Kabupaten Maros karena balitanya disuruh ditinggalkan di stasiun karena kehabisan tiket.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Pernikahan Ricuh Gegara Pengantin Wanita Ngaku Gadis Padahal Janda, Sudah 3 Kali Nikah
Dalam video itu dinarasikan pihak keluarga sudah memohon dengan sungguh-sungguh agar diberikan tiket tambahan untuk anaknya, bahkan menyatakan kesiapan untuk membayar berapa pun biayanya asalkan seluruh keluarga bisa kembali bersama.
“Kami sudah mohon untuk beli tiket tambahan, bahkan siap bayar berapa saja, tapi petugas bilang tiket habis. Lalu malah bilang anak kami disimpan saja di stasiun,” kata Sri dalam unggahannya.
Pernyataan itu memicu kekecewaan keluarga.
Mereka menilai sikap petugas tidak manusiawi dan tidak ramah terhadap penumpang.
“Padahal anak kami masih di bawah umur, masa kami tega meninggalkan anak kami di stasiun sendirian,” kata Sri, Rabu (25/6/2025).

Karena tersinggung dengan sikap petugas, Sri pun naik pitam dan membentak petugas laki-laki yang menurutnya bersikap tidak sopan.
"Karena petugas itu tidak melayani kami dengan baik dan bicara seolah-olah dia merasa paling hebat. Di situlah kami tidak terima sebagai pelanggan. Sehingga kami sempat emosi karena perlakuan tersebut," ujarnya.
Akhirnya, setelah adu argumen, petugas keamanan memperbolehkan mereka naik kereta ke Stasiun Pangkep.
Baca juga: Hatunggal Siregar Resmi Melantik 59 Pengurus KONI Binjai Periode 2025-2029
Namun karena kondisi kereta penuh, keluarga tersebut memutuskan kembali ke Pangkajene menggunakan kendaraan daring.
Akhirnya, mereka pulang menggunakan ojek online.
“Kami pulang dengan perasaan kecewa,” tulis Sri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.