Sumut Terkini

Nasib AKBP Oloan Siahaan, Eks Kapolres Belawan yang Tembak Mati Remaja, Ini Kata Irwasda Polda Sumut

Melihat sekelompok remaja diduga melempari kendaraan, kala itu Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan mencoba menghalau.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
DOK Polres Pakpak Bharat
TERSANDUNG KASUS- Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan tersandung kasus penembakan di Kota Medan. Seorang remaja tewas perutnya tertembus peluru. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Irwasda Polda Sumut Kombes Nanang Masbudi enggan menjelaskan perkembangan kasus Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan yang diduga menembak remaja tawuran hingga tewas.

Begitu juga saat ditanyai soal hasil penyelidikan tim gabungan yang dipimpinnya, Nanang bilang yang menangani Mabes Polri.

Karena hasil penyelidikan tim khusus yang diketuainya diserahkan ke Mabes Polri.

Ia menerangkan hasil penyelidikan gabungan Polda Sumut, sama dengan apa yang disampaikan Komisioner Kompolnas Choirul Anam pada Jumat 8 Mei lalu.

"Kan sama seperti yang disampaikan pak Choirul Anam, kan sama. Kalau hasil penyelidikan kita, kita serahkan ke Mabes Polri,"kata Irwasda Polda Sumut Kombes Nanang Masbudi, Kamis (26/6/2025).

Diketahui, Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan, ada dugaan pelanggaran prosedur yang dilakukan AKBP Oloan Siahaan ketika menembak korban.

Kompolnas melihat level ancaman yang dihadapi Kapolres hingga akhirnya merespon ancaman sampai menembak korban.

Anam mengutarakan, apakah penembakan dilakukan karena posisi korban yang diduga pelaku tawuran sudah sangat dekat, atau justru korban masih jauh, tapi AKBP Oloan langsung menembak.

"Misalnya, ringnya itu 1 sampai 10, apakah ancamannya level 10 atau ancamannya baru di level 5 dan tindakannya setara 10, kita belum mengetahui. Tetapi, yang dugaan kuatnya adalah, memang membaca ancamannya yang dibaca pak Kapolres, dugaannya menyalahi Standar Operasional (SOP) yang ada,"kata Komisioner Kompolnas Choirul Anam, di Polda Sumut, Jumat (8/5/2025)

Sejak melakukan penelusuran sejak hari Selasa 6 Mei lalu, Kompolnas telah mengumpulkan keterangan, maupun saksi.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa di lokasi kejadian penembakan yang dilakukan Kapolres memang ada tawuran antar kelompok menggunakan senjata tajam.

Bahkan, mereka menemukan kalau mobil milik petugas jalan tol Belawan, Medan Tanjung Morawa (Belmera) kacanya pecah akibat dilempar pelaku tawuran.

Selain itu, ada bukti digital kalau tawuran bukan hanya berlangsung di 1 lokasi.

"Sebelum peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Kapolres, beberapa menit sebelumnya mobil dari petugas jasa marga melintas dan juga mengalami tenaga kekerasan. Kaca mobilnya pecah di titik-titik yang kurang lebih sama dengan lokasi penembakan,"ungkapnya.

Kompolnas menyatakan masih menelusuri apakah lokasi kejadian penembakan, lokasi mobil jasa marga dilempar batu dan bukti digital kelompok tawuran merupakan lokasi yang sama atau tidak dengan tempat penembakan.

Mereka pun menyerahkan sepenuhnya kepada Bidang Laboratorium Forensik yang menangani bukti digital atau rekaman cctv untuk mencocokkannya.

"Detail peristiwanya soal penembakan ini direkam digitalnya tidak bisa diurai dengan jelas dengan mata telanjang harus diurai dengan laboratorium forensik. Makanya kami tunggu itu hasil dari laboratorium forensiknya."

Selain menelusuri peristiwa penembakan, Choirul Anam menemukan kalau persoalan tawuran antar kelompok di Belawan merupakan permasalahan sosial.

Kemudian, persoalan peredaran narkoba di wilayah tersebut juga diduga menjadi salah satu faktor.

Apalagi ia melihat langsung, 2 hari setelah remaja bernama Muhammad Syuhada tewas tertembak Kapolres saat tawuran, bentrok kembali terjadi.

Bahkan Kapolsek Pelabuhan Belawan AKP Ponijo mengalami luka di hidung dan wajahnya.

"Jadi memang melihat peristiwa ini tidak boleh hanya berhenti hanya soal bagaimana munculnya lahir kekerasan. Termasuk juga yang tak kalah penting soal narkoba di wilayah wilayah sana. Itu semua menjadi tugas bersama untuk menyelesaikan."

Sebelumnya, seorang remaja bernama Muhammad Syuhada (15) warga Jalan Kolonel Yos Sudarso, Lingkungan II, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, tewas diduga usai terkena tembakan senjata api Kapolres Pelabuhan Belawan nonaktif AKBP Oloan Siahaan.

Korban diduga mengalami luka tembak bagian di bagian perut sebelah kanan, menembus ke belakang.

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengungkap kronologi kejadian bermula ketika personel Polres Pelabuhan Belawan menerima laporan adanya tawuran antar remaja, Minggu 4 Mei dinihari kemarin.

Tawuran ini merembet hingga ke sekitar jalan tol Belawan, Medan Tanjung Morawa (Belmera) hingga mengganggu pengguna jalan.

Menerima laporan adanya tawuran di dekat Jalan Tol, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan bergerak ke lokasi tepatnya di area tol Belawan.

Disini sekelompok remaja diduga sedang melempari kendaraan yang sedang melintas.

"Jadi bentrokan antar kampung, berkembang dari jam 11 malam kemudian ada residunya hingga ke dekat dengan tol. Ketika Kapolres lewat tol, terjadi pelemparan terhadap beberapa kendaraan yang lewat situ,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Senin (5/5/2025).

Melihat sekelompok remaja diduga melempari kendaraan, kala itu Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan mencoba menghalau.

Namun karena diduga melawan petugas dan semakin membahayakan, Kapolres menembakan peluru.

"Namun mereka melawan sehingga Kapolres melakukan diskresi menembak para masyarakat tersebut."

Buntut penembakan tersebut, dua orang remaja bernama Muhammad Syuhada (15) dan inisial B (17) mengalami luka tembak.

Setelah menjalani perawatan intensif sejak kemarin, korban bernama Muhammad Syuhada dinyatakan meninggal dunia.

"Memang ada korban, kini sedang dibawa ke rumah sakit. Satu di antaranya meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit."

Sosok AKBP Oloan Siahaan yang Tersandung Kasus Penembakan Remaja

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan kembali tersandung masalah.

Kali ini ia dituding menembak seorang remaja saat membubarkan aksi tawuran di jalan tol Belawan-Medan-Tanjungmorawa (Belmera), Minggu (4/5/2025) dinihari.

Akibat penembakan ini, remaja berinisial MS yang masih berusia 15 tahun meninggal dunia.

Perutnya tertembus peluru dari letusan senjata Kapolres Pelabuhan Belawan.

MOTOR POLISI DIBAKAR: Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan,(tengah) mengungkapkan kronologi motor polisi dibakar saat pengamanan bandar narkoba, Petugas kepolisian berhasil mengamankan tujuh pelaku  pembakaran sepeda motor milik polisi, Minggu (14/4/2025).
MOTOR POLISI DIBAKAR: Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan,(tengah) mengungkapkan kronologi motor polisi dibakar saat pengamanan bandar narkoba, Petugas kepolisian berhasil mengamankan tujuh pelaku pembakaran sepeda motor milik polisi, Minggu (14/4/2025). (TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARIED HERMAWAN)

Berdasarkan kronologis versi Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, peristiwa bermula dari adanya tawuran di lokasi kejadian.

AKBP Oloan Siahaan yang menerima laporan itu bersama timnya kemudian turun ke lokasi.

Tiba di lokasi, massa yang terlibat tawuran melempari kendaraan yang melintas di Tol Belmera.

Mobil yang ditumpangi AKBP Oloan Siahaan juga dilempari dan disabet menggunakan senjata tajam.

Kemudian, sopir AKBP Oloan Siahaan menghentikan mobil tak jauh dari lokasi kejadian.

Setelahnya, mantan Kasat Res Narkoba Polrestabes Medan itu kemudian turun dari kendaraannya.

Ia kemudian meletuskan tembakan ke udara sebanyak tiga kali untuk membubarkan massa.

Namun, massa menyerang AKBP Oloan Siahaan menggunakan kembang api dan batu.

Dalam posisi terdesak, AKBP Oloan Siahaan kemudian mengambil langkah diskresi dengan meletuskan senjata api ke arah masyarakat.

KAPOLRES BELAWAN:  AKBP Oloan Siahaan saat bertugas menjadi Kapolres Pakpak Bharat. Kini, AKBP Oloan Siahaan ditunjuk menjadi Kapolres Belawan sesuai Telegram Polri pada Rabu (12/3/2025). (DOK POLRES PAKPAK BHARAT)
KAPOLRES BELAWAN: AKBP Oloan Siahaan saat bertugas menjadi Kapolres Pakpak Bharat. Kini, AKBP Oloan Siahaan ditunjuk menjadi Kapolres Belawan sesuai Telegram Polri pada Rabu (12/3/2025). (DOK POLRES PAKPAK BHARAT) (DOK POLRES PAKPAK BHARAT)

"Kapolres melakukan diskresi menembak para masyarakat tersebut," kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Senin (5/5/2025).

Belakangan diketahui, peluru yang dilesatkan Kapolres Pelabuhan Belawan mengenai dua orang remaja.

Korbannya MS (15) dan B (17).

MS meninggal dunia karena peluru menembus bagian perutnya.

Sementara B, masih menjalani perawatan setelah bagian tangannya terkena tembakan.

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani secara intensif oleh Polda Sumut.

Sosok AKBP Oloan Siahaan

AKBP Oloan Siahaan adalah alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2004.

Ia pernah menduduki berbagai posisi strategis di jajaran Polda Sumut.

AKBP Oloan Siahaan pernah menjabat sebagai Koorspripim Polda Sumatera Utara.

Kemudian, ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Res Narkoba Polrestabes Medan.

Selanjutnya, AKBP Oloan Siahaan juga pernah menjabat sebagai Plh Kapolres Tanahkaro, Kasubdit Wisata Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Sumut.

Lalu, ia juga pernah menjabat sebagai Kapolres Pakpak Bharat.

Setelahnya, ia ditunjuk sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan.

Pernah Dicopot Soal Uang Narkoba

AKBP Oloan Siahaan pernah dicopot dari jabatannya ketika menjabat sebagai Kasat Res Narkoba Polrestabes Medan.

Kasus itu bergulir pada tahun 2022 silam.

Saat itu, AKBP Oloan Siahaan yang masih berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) nyaris menitikan air mata ketika diinterogasi Kapolda Sumut, Komjen RZ Panca Putra Simanjuntak (ketika itu masih perpangkat Irjen).

Dalam interogasi itu, AKBP Oloan Siahaan mengaku ada menerima uang narkoba senilai Rp 166 juta dari Imayanti, istri Jusuf Nasution, gembong narkoba.

Awalnya, uang itu diterima oleh AKP Paul Simamora.

Uang yang diterima AKP Paul Simamora senilai Rp 300 juta.

Lalu Paul menghadap pada Oloan.

Dari Rp 300 juta uang narkoba itu, Rp 166 juta diterima secara pribadi untuk AKBP Oloan Siahaan.

Sisanya, ada yang dipakai untuk membelikan motor anggota Babinsa 13/Percut Seituan.

Motor tersebut diberikan sebagai hadiah kepada anggota TNI yang menjalankan tugas pengamanan kewilayahan.

Kemudian, ada juga uang lainnya digunakan untuk keperluan press rilis kasus di Polrestabes Medan.

Setelah kasus itu, Komjen RZ Panca Putra Simanjuntak mencopot AKBP Oloan Sihaan.

Sejumlah anggota Sat Res Narkoba Polrestabes Medan diproses hukum.

Sementara itu, AKBP Oloan Siahaan berhasil meraih sejumlah posisi penting di kepolisian setelah kasus tersebut mereda.

(cr25/ray/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved