Berita Viral

PEMICU Emak-emak Ngamuk ke Petugas KAI di Sulsel, Emosi Anaknya Disuruh Tinggal di Stasiun

Terkuak pemicu emak-emak ngamuk ke petugas KAI di Sulawesi Selatan seteah anaknya disuruh disimpan karena tak punya tiket

KOMPAS.com/ELSA CATRIANA
PETUGAS VIRAL - Tangkapan layar petugas kereta api minta balita tak punya tiket ditinggal di stasiun. Ibu balita tersebut ngamuk. 

Meski sempat dilerai oleh sekuriti, Sri dan keluarganya tetap tidak bisa naik karena kereta sudah penuh, meski mereka siap membeli tiket tambahan. 

Akhirnya, mereka pulang menggunakan ojek online. 

Baca juga: Dibongkar Kader PSI, Kondisi Kesehatan Jokowi Malam Ini, Ayah vs Anak Berebut Ketum Urung Terjjadi

Sementara itu Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKASS), Deby Hospital, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang.  

Dia berjanji menanggapi kasus ini dengan serius. 

"BPKASS memahami dan menyesalkan ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang sebagaimana terlihat dalam unggahan media sosial yang beredar. Unggahan tersebut menjadi perhatian serius kami," ujar Deby. 

Deby menegaskan petugas yang terlibat adalah pegawai dari PT Angkasa Pura Suport (APS) yang bertugas sebagai pendukung layanan operasional di stasiun. 

"Kami memastikan bahwa kejadian ini sedang ditangani secara menyeluruh, termasuk penelusuran kronologi secara objektif, evaluasi prosedur pelayanan serta penegakan sanksi disipliner kepada petugas terkait apabila terbukti melanggar standar pelayanan atau etika kerja," tegasnya. 

Langkah Korektif yang Ditempuh BPKASS yakni pembinaan dan sanksi kepada petugas APS yang terlibat, pelatihan ulang (refreshment training) soal pelayanan prima dan nilai-nilai hospitality, dan evaluasi sistem boarding dan pemeriksaan penumpang di seluruh stasiun di wilayah BPKASS.

Deby juga mengimbau seluruh penumpang untuk mematuhi ketentuan perjalanan, termasuk kebijakan anak-anak wajib memiliki tiket demi keselamatan dan keteraturan bersama. 

"Kami sangat menghargai setiap masukan, kritik, maupun perhatian dari masyarakat. Semua itu menjadi bagian penting dari upaya kami untuk terus memperbaiki dan mengembangkan layanan transportasi publik yang inklusif dan berkualitas," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jatim

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved