Berita Viral

TERUNGKAP Motif Cemburu di Balik Ajis Nekat Membunuh Ibu Kandungnya, Wanita Paruh Baya Asal Bandung

Seorang ibu paruh baya asal Bandung, Jawa Barat, bernama Ratna (48) ditemukan tewas di kebun kelapa sawit di Desa Bukit Jaya, Lamandau, Kalimantan

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa/Dok Polres Lamandau
Seorang ibu paruh baya asal Bandung, Jawa Barat, bernama Ratna (48) ditemukan tewas di kebun kelapa sawit di Desa Bukit Jaya, Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (20/6/2025). Pelaku merupakan anak kandungnya sendiri, Samsudin alias Ajis (30). Kapolres Lamandau AKBP Joko Handono menjelaskan motif pelaku nekat menghabisi nyawa ibu kandungnya tersebut. (Kolase Istimewa/Dok Polres Lamandau) 

Terungkap Motif Cemburu di Balik Samsudin alias Ajis (30) Nekat Membunuh Ibu Kandungnya, Ratna (48), Wanita Paruh Baya Asal Bandung, Jawa Barat.

TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang ibu paruh baya asal Bandung, Jawa Barat, bernama Ratna (48) ditemukan tewas di kebun kelapa sawit di Desa Bukit Jaya, Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (20/6/2025). 

Ratna, dikenal warga sebagai sosok seorang ibu yang ramah dan pekerja keras.

Naas, di akhir hidupnya dibunuh oleh pria yang dilahirkan dan dibesarkannya.

Pelaku adalah Samsudin alias Ajis (30), anak kandungnya sendiri. 

Ajis mengakhiri nyawa sang ibunda dengan cara mengerikan.

Ia menusukkan senjata tajam secara membabi buta ke tubuh sang ibu.

Sebanyak 30 luka menganga di sekujur tubuh wanita kelahiran Bandung 5 Juli 1977 itu.

pembunuhan ibu kandung di kalimantan tengah
Seorang ibu paruh baya asal Bandung, Jawa Barat, bernama Ratna (48) ditemukan tewas di kebun kelapa sawit di Desa Bukit Jaya, Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (20/6/2025). Pelaku merupakan anak kandungnya sendiri, Samsudin alias Ajis (30). Kapolres Lamandau AKBP Joko Handono menjelaskan motif pelaku nekat menghabisi nyawa ibu kandungnya tersebut. (Dok Polres Lamandau)

Motif karena Cemburu

Motif pembunuhan terhadap Ratna bukan karena harta, bukan karena warisan, tetapi karena rasa cemburu yang dalam dan tak tersalurkan. 

"Sakit hati," kata Ajis. 

Ajis merasa tak disayang seperti adiknya, Rosita.

Kapolres Lamandau, AKBP Joko Handono, menjelaskan, sebelum beraksi, Ajis sempat membeli sebungkus obat batuk cair berisi 30 saset.

Delapan belas di antaranya diminum sekaligus. 

Diduga untuk menumpulkan nurani, atau sekadar menenangkan gejolak batin yang telah lama mendidih. 

"Tersangka berangkat dari rumah membawa pisau yang sudah dia asah.

Lalu, pelaku menuju ke rumah korban, ibu kandungnya sendiri," ungkap AKBP Joko dalam keterangannya dikutip Kamis (26/6/2025).

"Sebelum sampai ke rumah korban, dia membeli rokok dan obat cair komix 1 pack berisi 30 saset, yang kemudian dikonsumsi tersangka sebanyak 18 saset sebelum melakukan aksinya," lanjut dia. 

Dan pagi itu, ia menunggu.

Seperti pemangsa yang diam-diam mengikuti mangsanya, ia bersembunyi di balik batang sawit.

Ajis menunggu ibunya saat kembali dari mengantar adiknya, Rosita, ke sekolah. 

Saat Ratna berjalan seorang diri, di tengah sunyi dan lengangnya perkebunan, Ajis menyerang dari belakang dengan brutal.

Punggung, dada, perut, dagu, bahkan tangan sang ibu yang mencoba menangkis, menjadi saksi bisu amarah seorang anak yang kehilangan nalar dan kasih.

“Tersangka menyerang korban dari belakang dengan menusukkan pisau ke arah punggung korban berulang kali sehingga korban terjatuh ke tanah,” jelas Joko. 

Ajis tidak sekadar membunuh.

Ia menghancurkan jalinan suci antara ibu dan anak, ikatan yang seharusnya abadi.

“Setelah korban tidak berdaya, tersangka meninggalkan korban dan membuang pisau ke semak belukar.

Setelah itu, tersangka menggunakan sepeda motor miliknya untuk meninggalkan lokasi,” papar Joko.

Warga geger

Beberapa saat kemudian, masyarakat Desa Bukit Jaya geger setelah menemukan Ratns tewas dalam kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk. 

Ironisnya, saat korban dibawa ke puskesmas dalam keadaan tak bernyawa, Ajis turut di dalamnya.

Ia berpura-pura bersedih sembari membantu membawa jasad sang ibu. 

Pelaku turut melihat tubuh sang ibu terbujur kaku sembari menyembunyikan raut bersalahnya, seolah luka-luka itu bukan hasil dari tangannya sendiri.

Tetapi, kepolisian tidak kalah pintar.

Melalui serangkaian penyelidikan, polisi kemudian diarahkan untuk memeriksa sang anak, Samsudin alias Ajis, lebih lanjut.

Benar saja, setelah diperiksa secara intensif, terungkap bahwa Ajis adalah pelaku pembunuhan sang ibu kandung yang berasal dari Bandung Jawa Barat tersebut.

“Motif pembunuhan ini karena tersangka sakit hati kepada korban, karena menurut tersangka, korban lebih menyayangi adiknya dibandingkan dengan tersangka sendiri,” kata Joko. 

Barang bukti diamankan

Dari peristiwa itu, pihak kepolisian mengamankan satu helai baju gamis berwarna abu-abu berbintik putih milik korban, satu helai baju lengan panjang warna hitam, dan satu helai celana pendek warna hijau hitam milik tersangka. 

Selain itu, polisi juga mengamankan satu unit kendaraan roda dua merk Yamaha Jupiter MX milik tersangka dan sepasang sandal putih bertuliskan MY milik tersangka.

Kini, Ajis harus menghadapi konsekuensi hukumnya.

Dikutip dari Kompas.com, Ajis dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, ia terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup. 

Namun lebih dari semua itu, ia harus memikul beban moral yang tak kalah berat.

Ia kini menyadari, bahwa ia telah membunuh satu-satunya manusia yang rela menukar nyawanya demi keselamatan anaknya sendiri.

Ajis rela menghabisi nyawa ibunya yang telah berjuang sendiri untuk membesarkannya dan juga adiknya.

“Adanya peristiwa ini, kami mengimbau kepada masyarakat agar menjaga komunikasi yang baik di dalam keluarga dan lingkungan, serta agar menggunakan obat-obatan di pasaran sesuai dosis yang ditentukan dan sesuai peruntukannya, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan pada saraf dan mempengaruhi kinerja otak, yang mengakibatkan perilaku yang melanggar hukum”ujar AKBP Joko.

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved