Sumut Terkini

GeoBike Kaldera Toba Digelar, Targetkan Raih Validasi Status Green Card dari UNESCO

Kegiatan sepeda santai ini merupakan agenda bersama untuk mengembalikan status Green Card pada Kaldera Danau Toba. 

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA
PELEPASAN PESEPEDA SANTAI - Bupati Simalungun bersama Forkopimda melepas para pesepeda GeoBike Kaldera Toba 2025. 

TRIBUN-MEDAN.com, RAYA- GeoBike Kaldera Toba 2025 digelar dengan menyusuri bibir Danau Toba yang ada di Kabupaten Simalungun, Sabtu (28/6/2025) siang.

Kegiatan sepeda santai ini merupakan agenda bersama untuk mengembalikan status Green Card pada Kaldera Danau Toba. 

Peserta sepeda santai yang tergabung dalam GeoBike Kaldera Toba 2025 memulai start dari Ibu Kota Kabupaten di Pematang Raya dan mengambil Finish ke Pantai Bebas - Parapat.

Peserta menyusuri beberapa site penting di bibir Danau Toba yang memiliki nilai edukasi, cagar budaya, dan sejarah. 

Azizul Cholis selaku GM Badan Pengelola Kaldera Toba UNESCO Global menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, 21 Juli 2025, Tim dari UNESCO PBB akan memberikan penilaian terhadap Danau Toba.

Nasib Danau Toba akan ditentukan apakah mendapat kartu kuning ataupun meningkat menjadi kartu hijau.

“Ini adalah wujud kongkret untuk mendukung revalidasi (Danau Toba) kita. Dan tahun depan kita akan menyelenggarakan festival internasional yang dipusatkan dj Kabupaten Simalungun,” katanya.

“Karena Simalungun memiliki beberapa titik geosite seperti Haranggaol, Sibaganding, Monkey Forest, Aek Nauli Conservation Camp, Pantai Bebas Parapat dan Geopark Convention Center,” kata Azizul Cholis.

Cholis juga menyampaikan bahwa di awal-awal ini, pihaknya bersama dengan Pemkab Simalungun berusaha memenuhi sarana dan prasarana panel informasi tentang Danau Toba.

Kemudian dilanjutkan dengan infrastruktur lainnya. 

“Pertama adalah pemenuhan panel-panel informasi. Dan itu dari Aek Nauli sampai Parapat dalam waktu dekat harus terpasang panel-panel informasi dan juga videotron,” katanya. 

Sementara itu, Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih menyambut baik para peserta yang datang dari beberapa daerah seperti Siantar dan Medan.

Ia pun mengucapkan selamat datang dan selamat menikmati perjalanan dalam menyusuri bibir Danau Toba dengan sepeda santai.

“Selamat bersepeda dan tetap memperhatikan lajunya supaya tidak ada Accident dalam perjalanan. Ada beberapa geosite kita yang bisa kita kenalkan kepada semua,” pungkasnya. 

Terpisah, Philip Pranata selaku Analis Junior Sistem Pembayaran dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar menyampaikan bahwa pihaknya mendukung kembalinya status Green Card terhadap Geopark dengan pelbagai kegiatan peningkatan ekonomi, digital dan aksi berbasis lingkungan. 

Philip menyampaikan BI mengambil peran dalam upaya pemerintah meraih kartu hijau UNESCO untuk Kaldera Danau Toba. BI mendukung beberapa kegiatan mulai dari trail MTB, GeoBike, GeoBike, Kolaborasi Seminar dengan BPODT, dan event-event edukasi. 

“Saat ini, di Pantai Bebas Parapat kita juga menyelenggarakan “Doni Si Kris” yaitu Donasi Bersama QRIS yang mana masyarakat yang menyerahkan sampah botol plastiknya kita ganti dengan suvenir menarik,” katanya. 

BI ingin menyadarkan masyarakat dengan lingkungan bersih sekaligus mengenalkan QRIS. Sebanyak 2500 botol plastik dikumpulkan dari masyarakat pada acara yang berlangsung Sabtu (28/6/2025) di Pantai Bebas Parapat.

“Supaya rangking kita tetap naik dan daya tarik dunia terhadap Danau Toba tidak berkurang,” kata Philip di mana KPw BI Pematangsiantar juga mendukung kegiatan lomba mengolah mangga lokal Parapat sebagai panganan bernilai. 

(alj/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved