Sidang Suap Terbit Rencana
Aslinda Nasution Kades di Langkat Disebut Minta Proyek di Sidang Suap Terbit Rencana
Nama Aslinda disebut pernah bertemu dengan Iskandar pada tahun 2021 untuk meminta pengerjaan sejumlah proyek pembangunan.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Nama Aslinda Nasution Kepala Desa Tanjung Jati Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, muncul dalam sidang suap pengerjaan proyek di Kabupaten Langkat dengan terdakwa mantan Bupati Terbit Rencana Perangin Angin dan kakak kandungnya Iskandar Perangin Angin.
Nama Aslinda disebut pernah bertemu dengan Iskandar pada tahun 2021 untuk meminta pengerjaan sejumlah proyek pembangunan.
Dari pertemuan itu, Aslinda pun mendapatkan pekerjaan proyek.
Pernyataan itu tertuang dalam berita acara penyidikan dan dikuatkan oleh keterangan saksi yang dihadirkan dalam sidang yakni, Zuhuriah Wista Guru Singa bekas anggota DPRD Langkat dari Golkar.
Zuhuriah mengatakan, dirinya pernah menelfon Suhanda Citra orang dekat Iskandar untuk bertemu di rumahnya yang berada di Simpang Lima, Langkat.
"Iya pernah saya telfon Suhanda Citra ingin bertemu Marco dan Iskandar. Iya salah satunya untuk membicarakan pengerjaan proyek. Tapi saya telfon itu atas permintaan ibu Aslinda, untuk bertemu pak Iskandar," kata Zuhuriah di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (8/7/2025).
Jaksa Penuntut Umum pun mencecar Zuhuriah perihal hubungan Iskandar dengan pengerjaan proyek di Langkat.
"Kenapa anda dan Aslinda ingin bertemu dengan Marcos dan Iskandar untuk bertemu," tanya JPU.
Zuhuriah menyatakan bila pertemuan dia dan Aslinda untuk meminta pekerjaan proyek. Sebab kata dia, pekerjaan proyek di Langkat diatur oleh Iskandar.
Namun dia berkelit, bila hanya menemani Aslinda hari itu. Meski Zuhuriah juga mengakui saat menemani Aslinda, dia juga mendapat dua proyek dari Iskandar.
"Bertemu dengan Iskandar simpang Lima di rumah Iskandar. Sama Aslinda, ada Marcos. Saya sedikit geser dan percakapan Iskandar dan Aslinda. Saya hanya anter, dia (Aslinda) buat ketemu, katanya dapat pak (pekerjaan proyek)," ujar Zuhuriah.
Dalam dakwaan menyebutkan kedua yakni Terbit Rencana dan Iskandar menjadi terdakwa suap Rp 68 milliar untuk pengamanan sejumlah proyek Tahun Anggaran 2020-2021 di Kabupaten Langkat.
Melalui terdakwa Iskandar, pekerjaan proyek diatur untuk memilih siapa saja yang akan melakukan pekerjaan.
Kedua terdakwa mengatur proyek yang dikerjakan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
Terbit dan Iskandar mengarahkan para kepala dinas dalam pengadaan barang dan jasa, baik secara lelang, tender maupun penunjukan langsung di rumah atau warung sekitar rumahnya.
Terdakwa Iskandar yang mengatur segala paket pekerjaan dan wajib menyerahkan fee sebesar 15,5 sampai 16,5 persen dari nilai kontrak.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Reses II DPRD Toba Dapil V Serap Aspirasi Masyarakat di Kecamatan Silaen |
|
|---|
| Wabup Toba Melepas Tarkam 2025 Lomba Gerak Jalan Beregu |
|
|---|
| POLISI Tangkap Pemasok Narkoba ke Onad Leonardo, Barang Bukti Sabu, Alat Hisap, dan Ekstasi |
|
|---|
| BUDI ARIE Sebut Ada Pihak yang Benturkan Prabowo dengan Jokowi Lewat Isu Proyek Kereta Cepat Whoosh |
|
|---|
| PENAMPAKAN Komet 31/Atlas Melintas di Tata Surya, BRIN Tepis Isu Soal Alien: Usianya 7 Miliar Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.