PDI Perjuangan Sumut

Rapidin Turun Tangan Atasi Krisis Air di Samosir: Air Tak Turun dari Langit, Pemerintah Harus Hadir

Anggota DPR RI Komisi XIII Drs Rapidin Simbolon MM berdiri di tengah warga Desa Pananggangan II, Samosir, saat memimpin langsung pendistribusian air

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Anggota DPR RI Komisi XIII Drs Rapidin Simbolon MM yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan SUmut berdiri di tengah warga Desa Pananggangan II, Samosir, saat memimpin langsung pendistribusian air bersih, Sabtu (12/7/2025). Di tengah kemarau panjang, kehadiran pemimpin menjadi sumber harapan yang tak kalah penting dari air itu sendiri.  

TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Di tengah musim kemarau yang menggerogoti tanah Samosir, udara terasa lebih kering dari biasanya.

Sabtu siang, (12/7/2025), tanah di Dusun II Silombu, Desa Pananggangan II, Kecamatan Nainggolan, terlihat retak-retak. Rumput menguning. Ember-ember kosong berjajar di depan rumah warga, menanti isi yang tak kunjung datang dari langit.

Sudah lebih dari dua bulan hujan tidak turun. Sumur-sumur dangkal mengering. Masyarakat menggantungkan harapan pada bantuan air bersih yang tak kunjung datang dari pemerintah.

Keadaan ini mengundang keprihatinan mendalam dari Drs. Rapidin Simbolon, MM Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara sekaligus anggota Komisi XIII DPR RI itu bukan sekadar pejabat pusat ia adalah putra daerah, sosok yang telah lama dikenal dan dekat dengan denyut kehidupan masyarakat Samosir.

Bupati Samosir periode 2016-2020 ini pun trun langsung memastikan keadaan warga. Rapidin datang membawa air untuk warga yang telah berjejer rapi membawa jeriken.

“Kami tidak hanya membaca laporan atau unggahan media sosial. Saya datang sendiri untuk melihat, menyentuh, dan merasakan langsung penderitaan masyarakat,” ujar Rapidin, di sela-sela pembagian air bersih kepada warga.

Dengan tangan sendiri, ia memimpin pendistribusian air bersih di desa terpencil tersebut. Satu per satu jeriken diisi dan warga menyambut haru 

“Sudah dua bulan tidak ada hujan. Air bersih tidak ada. Kami mohon agar pemerintah pusat maupun daerah membuka mata dan mengambil tindakan nyata. Masyarakat di sini berhak hidup dengan keadilan,” tegas Rapidin.

Bagi Rapidin, air bukan sekadar sumber kehidupan, ia adalah hak dasar yang harus dijamin Pemerintah Daerah setempat. Ia menyayangkan minimnya respon pemerintah terhadap krisis ini.

“Ini bukan hanya soal cuaca. Ini soal hadir atau tidaknya negara di tengah warganya yang kesulitan,” tambahnya.

Ucapan terima kasih datang dari tokoh masyarakat setempat, bermarga Nainggolan, yang mewakili warga Desa Pananggangan II.

“Kami tahu, Pak Rapidin datang bukan untuk kampanye. Beliau datang karena masih punya rasa rasa memiliki dan peduli kepada kampung halamannya. Terima kasih bapak, sudah dua bulan kami menanti air,"ujarnya.(Jun-tribun-medan.com).

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved