Sekolah Rakyat di Sumut

Cerita Abit di Hari Pertama Sekolah di SRMP II Medan, Senang Kelasnya Bagus dan Ada Lapangan Basket

Sebanyak 100 siswa Sekolah Rakyat Menengah Pratama (SMRP) II  mulai mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
SEKOLAH RAKYAT: Abit beserta sang ayah saat membawa barang pribadi miliknya ke asrama SRMP II di Balai Sentra Bahagia, Senin (14/7/2025). 

Sekolah rakyat  ini  merupakan sekolah rakyat menengah pratama dua. ada  100 siswa terdiri dari 45 siswa laki laki dan 45 siswa perempuan.

Sebelumnya, Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Sumatera Utara Muslim mengatakan, untuk kegiatan sekolah rakyat di Sumut akan digelar di 4 titik. 

Namun, hari pertama ini tidak langsung belajar mengajar. Melainkan cek kesehatan dan pengenalan masa sekolah kepada siswa yang terpilih bisa sekolah di sekolah rakyat.

"Persiapan sudah cukup matang.Tapi, besok sifatnya hanya opening saja. Tidak langsung sekolah. Melainkan pemeriksaan kesehatan dan pengenalan sekolah, guru dan siswa," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Minggu (13/7/2025).

Untuk saat ini, kata Muslim baru tiga titik yang terkonfirmasi akan melaksanakan kegiatan sekolah rakyat di Sumut.

"Tiga titik yang sudah terkonfirmasi itu Balai Sentra Bahagia Dinas Sosial Kota Medan, di Jalan Williem Iskandar Kecamatan Medan Tembung, Balai Sentra Insaf Kutalimbaru, Deliserdang, Jalan Berdikari Kecamatan Kutalim Baru, Gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Tebing Tinggi di Kampus V UINSU jln Leuser kecamatan Rambutan," jelasnya.

Namun untuk sekolah rakyat di SMKN Pertanian Padang Sidimpuan belum terkonfirmasi oleh pihaknya.

"Untuk yang sekolah rakyat di Padang Sidimpuan belum terkonfirmasi (apakah akan gelar sekolah rakyat besok atau tidak)," ucapnya.

Dijelaskannya, untuk sekolah rakyat di Balai Sentra Bahagia Dinas Sosial Kota Medan, di Jalan Williem Iskandar Kecamatan Medan Tembung, ini ada 100 siswa tingkat sekolah Menengah Pratama (SMP), 13 tenaga pengajar dan satu orang kepala sekolah. 

"Guru sudah ditetapkan dari kementerian sudah ada kepala sekolah ruangan kelas sudah ready cuman untuk perlengkapan lainnya menyusul seperti buku di perpustakaan dam lain-lain. Namun untuk Sarana prasarana sudah siap 100 persen," jelasnya.
 
Dikatakannya, sekolah rakyat ini siswanya akan tinggal di asrama. Sehingga, di hari peresmian besok, orang tua juga ikut datang sekaligus mengantarkan anaknya masuk ke asrama.

"Untuk sistem belajar tetap sama seperti sekolah pada umumnya. Kurikulum yang digunakan tetap kurikulum kementerian pendidikan. Hanya saja, mereka tinggal di asrama. Jadi kalau sore ke malam hari mereka ada penguatan karakter dengan kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan," ucapnya.

Dikatakannya, penentuan guru sekolah rakyat pun ditentukan oleh pihak kementerian. Pihaknya hanya menyiapkan bentuk fisik sekolah.

"Guru itu dipilih dan diseleksi oleh kementerian kemarin, ada rekrutmen guru sekolah rakyat beberapa waktu lalu. Sementara untuk siswa diambil dari data DTSN desil I dan II (kategori Miskin ekstrem)," ucapnya.

Muslim juga tidak bisa memastikan apakah Gubernur Sumut Bobby Nasution akan meninjau sekolah rakyat yang akan dilaunching besok.

"Itu belum ada informasi (Bobby akan tinjau sekolah rakyat) tapi pastinya nanti kita akan ikut zoom meeting peresmian sekolah rakyat sama menteri sosial," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved