Berita Internasional

Kepala Desa Wanita Kepergok Selingkuh dengan Asistennya, Suami Tantang Selingkuhan Lamar Istri

Si Suami mengaku memergoki istrinya sedang bertemu dengan pria lain dan langsung mengikuti mereka sambil membonceng putrinya.

SANOOK.COM
PERGOKI SELINGKUH: Suami di Tiongkok curiga dengan hubungan istrinya dengan keponakannya sendiri sehingga diam-diam pasang CCTV. Saat memeriksa kamera CCTV, ia malah pergoki video istri dan keponakannya bermesraan. (SANOOK.COM) 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria asal Provinsi Loei, Thailand, menjadi sorotan publik setelah memposting pernyataan terbuka di media sosial, menantang pria yang diduga selingkuhan istrinya untuk datang secara resmi melamar dengan membawa mas kawin senilai 60.000 baht.

Ironisnya, alih-alih mendapat tanggapan dari sang selingkuhan, pria tersebut justru dilaporkan ke polisi oleh istrinya sendiri atas tuduhan kekerasan dan pencemaran nama baik.

Dikutip dari Sanook.com Senin (14/7/2025), kasus ini pertama kali mencuat saat akun Facebook lokal “Delivery Loei” mengunggah tangkapan layar dari seorang pria yang mengaku suami sah dari kepala desa perempuan di wilayah tersebut.

Baca juga: Dedi Tarigan dan Sanika beru Ginting, Pasutri yang Tewas Tragis di Medan Dimakamkan di Kuta Buluh

Dalam unggahannya, pria itu menuliskan bawa sang istri berselingkuh. Ia menantang selingkuhan untuk melamar istrinya.

“Saya ingin menggunakan ruang ini untuk memberitahu pria yang berselingkuh dengan istri saya bahwa kami telah menikah secara sah. Jika Anda laki-laki sejati, bawalah mas kawin 60.000 baht dan lamar istri saya. Jadi Anda tak perlu lagi bersembunyi,” tulisnya.

Unggahan tersebut dengan cepat viral dan memicu perdebatan publik tentang siapa yang benar dan siapa yang bersalah dalam konflik rumah tangga tersebut.

Baca juga: Suami Menangkap Basah Istri Selingkuh selama 5 Tahun, Terbongkar Gara-gara Iklan di Ponsel

Wartawan setempat berhasil mewawancarai pria tersebut, yang menggunakan nama samaran Tuan To, berusia 47 tahun dan tinggal di Kecamatan Muang Loei.

Ia mengaku telah menikah selama 15 tahun dengan Ny. Phen (nama samaran), 34 tahun, yang menjabat sebagai kepala desa di wilayah itu. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak.

Menurut pengakuan To, sejak tahun lalu ia mencurigai adanya perselingkuhan antara istrinya dengan Tuan Daeng, yang merupakan asisten kepala desa.

Ketiganya sempat bertemu untuk membicarakan masalah ini, dan baik Phen maupun Daeng mengaku telah melakukan kesalahan.

Bahkan, istri dari Daeng juga menghubungi To dan membenarkan adanya hubungan tak wajar antara suaminya dengan Phen.

Baca juga: Kesal Mahar Pernikahan Putrinya Dikritik dan Ditolak Mempelai Pria, Sang Ayah Polisikan Calon Mantu

Setelah masalah sempat mereda, hubungan To dan istrinya kembali renggang. Ia mengaku diusir dari rumah oleh ibu mertuanya setelah memposting permasalahan ini ke media sosial. Meski demikian, Phen masih sering datang diam-diam menjenguk To di kos-kosan yang ia sewa di kota.

To mengaku memergoki istrinya sedang bertemu dengan Daeng dan langsung mengikuti mereka sambil membonceng putrinya.

Setelah terjadi pertengkaran hebat, To mengaku sempat menampar istrinya sebanyak 5–6 kali, sebelum Phen pergi dan tidak bisa dihubungi.

To kemudian kembali membuat postingan di Facebook, meminta Daeng bertanggung jawab secara terbuka dan bersedia melamar Phen dengan mas kawin sebesar 60.000 baht, yang menurutnya akan digunakan untuk biaya pendidikan kedua anak mereka. Ia juga mengatakan siap menceraikan istrinya asalkan mereka tidak lagi bersembunyi dalam hubungan gelap.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved