Berita Medan

Harga Beras Melonjak, Pedagang Kuliner di Medan Menjerit

Harga beras medium yang kini menyentuh Rp17.000 per kilogram di tingkat konsumen ternyata berakar dari mahalnya harga gabah di tingkat petani

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/Mag SITI SUHARNI
PEDAGANG KULINER- Pedagang Lontong di Jalan Amaliun Medan, Rabu (16/7/2025). Sejumlah pedagang di Medan ikut terkena imbas dari kenaikan harga beras yang bisa mencapai Rp17.000 per kilogram. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Kenaikan harga beras yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir memberikan tekanan besar terhadap para pelaku usaha kuliner di Medan. 

Harga beras medium yang kini menyentuh Rp17.000 per kilogram di tingkat konsumen ternyata berakar dari mahalnya harga gabah di tingkat petani yang dipengaruhi kebijakan pemerintah dan siklus panen.

Di sejumlah kawasan seperti Jalan Utama dan Jalan Halat, banyak pedagang lontong sayur hingga rumah makan Padang mengeluhkan tingginya biaya bahan baku yang naik drastis, Rabu (16/7/2025).

“Biasanya saya beli beras Rp12.500 per kilogram, sekarang sampai Rp16.500. Padahal, bahan utama lontong adalah beras,” keluh Rini, seorang pedagang lontong di kawasan Jalan Amaliun. 

"Saya khawatir pembeli protes jika harga dinaikkan, tapi kalau porsi dikurangi, mereka juga komplain."

Setiap malam, Rini yang biasa mengolah 8-10 kilogram beras terpaksa mengurangi produksinya. 

Beban serupa dirasakan Dodi, pemilik Rumah Makan Padang di Jalan Utama, yang akrab disapa Ajo.

“Satu hari saya butuh 20 kilogram beras. Selisih Rp3.000 per kilogram saja sudah menambah biaya operasional Rp60.000 per hari," ungkapnya. 

Ia mengaku bingung antara mempertahankan harga atau menaikkannya, karena khawatir kehilangan pelanggan utamanya yang merupakan pengemudi ojek online, pekerja bangunan, dan mahasiswa.

Menurut Pengamat Ekonomi Sumut, Benjamin Gunawan, kenaikan harga di warung-warung ini merupakan imbas dari situasi di tingkat produsen. 

Pemicu utamanya adalah tingginya harga Gabah Kering Panen (GKP) yang saat ini sudah menyentuh angka Rp6.800 hingga Rp7.300 per kilogram di wilayah produsen seperti Deli Serdang.

Benjamin menjelaskan, penetapan harga acuan pembelian gabah oleh pemerintah melalui Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram saat musim panen raya justru memaksa pihak swasta untuk menawar dengan harga lebih tinggi agar bisa bersaing mendapatkan pasokan.

Dengan harga GKP setinggi itu, harga Gabah Kering Giling (GKG) bisa mencapai Rp7.500 hingga Rp8.000 per kilogram. 

"Jika dikonversi dengan asumsi rendemen 50 persen, maka harga pokok produksi beras sudah berada di rentang Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram," jelas Benjamin Gunawan. 

Artinya, harga jual di pasar saat ini sebenarnya masih relatif wajar jika dibandingkan dengan biaya produksinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved