Sumut Terkini

Hanya 1 Siswa Baru di SDN 010119 Aek Loba, PLH Kepala Sekolah Sebut Tak Tahu Penyebabnya

Lanjutnya, rombongan belajar tersebut terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 yang diisi rata-rata lima orang satu rombongan belajar.

|
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
ISTIMEWA
Foto siswa dan Guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 010119 Aek Loba, Kabupaten Asahan belajar diruang kelas. 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN- Sekolah dasar negeri (SDN) 010119 Aek Loba, Aek Kuasan, Kabupaten Asahan hanya memiliki satu orang siswa yang mendaftar di penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026.

Dari foto yang beredar, terlihat hanya ada seorang guru dan murid dalam satu kelas. Namun, proses belajar dan mengajar tetap dilaksanakan.

Evy Sinaga, PLH Kepala Sekolah SDN 010119 membenarkan hal tersebut. Menurutnya, sekolah yang saat ini dipimpinnya itu masih lengkap dalam rombongan belajar (Rombel).

"Benar, satu orang yang daftar di PPDB tahun ini. Saat ini masih ada enam rombongan belajar dengan total siswa 30 orang," ujar kepala sekolah SDN 010119, Evy melalui telepon seluler, Jumat (18/7/2025).

Lanjutnya, rombongan belajar tersebut terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 yang diisi rata-rata lima orang satu rombongan belajar.

Di sekolah tersebut, setidaknya terdapat lima orang tenaga pengajar dan satu orang tenaga tata usaha staf kantor.

"Dua PNS, satu P3K, sisanya honor," ungkapnya.

Ia belum mengetahui pasti apa penyebab terjadinya penurunan minat peserta didik ke sekolah yang saat ini dipimpinnya.

"Tidak tau, saya disini sebagai PLH juga baru satu tahun. Jadi belum mengetahui pasti," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Asahan menutup empat Sekolah Dasar Negeri di Kisaran, Kabupaten Asahan di hari pertama tahun ajaran baru.

Empat sekolah tersebut merupakan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 013853, SDN 013855 dan SDN 013856 yang terletak di Jalan Husni Thamrin, Kelurahan Selawan, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan dan satu lainnya berada di Kecamatan Kisaran Barat.

Ketiganya ditutup dikarenakan tidak memenuhi persyaratan rombongan belajar (Rombel) yang sudah ditetapkan oleh Pemkab Asahan.

Kini guru-guru yang berada di tiga sekolah tersebut masih memikirkan nasibnya karena saat ini sekolah yang biasa tempatnya mengajar telah ditutup oleh pihak Pemkab.

Seperti di SD Negeri 013853 Selawan, ada sembilan orang guru yang kini terbagi dari ASN, P3K, dan Honor masih luntang-lantung memikirkan nasibnya.

Menurut para guru tersebut, surat keputusan dari Pemkab saat ini belum dikeluarkan dan saat ini sembilan orang guru tersebut masih menunggu statusnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Asahan, Musa Al Bakrie membenarkan soal penutupan tersebut. Menurutnya, penutupan tersebut karena tidak memenuhi syarat rombongan belajar di satu sekolah.

"Benar, itu memang ada beberapa sekolah dasar yang kami gabungkan dan pindahkan dengan alasan itu sudah memenuhi syarat untuk diadakan penggabungan," katanya.

Saat ini hanya Sekolah Dasar saja yang masih dilakukan penggabungan dengan tidak memenuhi syarat enam rombongan belajar dan peserta rombongan paling sedikit 20 orang siswa.

"Kemudian adanya evaluasi dan efisiensi operasional di sekolah tersebut sudah melebihi jumlah siswa yang dikelola," terangnya.

Ia mengaku, para siswa yang sudah belajar di empat sekolah tersebut akan dipindah ke sekolah lain sesuai keinginan sang anak untuk belajar.

"Untuk sekolah para siswa ini akan di pindahkan ke alamat-alamat sekolah terdekat, dan ingin pindah ke sekolah yang lain yang diinginkan itu akan kami kehendaki," ungkapnya.

Sementara untuk para tenaga pengajar akan didistribusikan ke sekolah terdekat dan sekolah-sekolah yang masih kekurangan tenaga pengajar.

"Gurunya juga demikian, gurunya akan kami distribusikan ke sekolah-sekolah yang sesuai dengan kebutuhan sekolah yang ada. Jadi nanti data-datanya yang ada di dapodik, akan ditarik ke sekolah yang baru," pungkasnya.

SD Negeri 134410 Tanjungbalai Tak Miliki Peserta Didik Baru, Kepsek Ungkap Penyebabnya

Fenomena sekolah dasar negeri kekurangan murid di penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2025 terjadi di sejumlah daerah.

Seperti di Tanjungbalai, di sekolah dasar negeri (SDN) 134410 Kelurahan Perwira, Kecamatan Tanjungbalai Selatan, tak satupun siswa yang didaftarkan orangtua ke sekolah milik Pemko Tanjungbalai tersebut.

PLH kepala Sekolah SD Negeri 134410, Eka Damayanti Mingka membenarkan hal tersebut. Menurutnya, hal tersebut terjadi dikarenakan banyaknya orang tua siswa yang lebih memilih anak-anaknya disekolahkan di sekolah swasta.

"Benar, untuk Rombel (rombongan belajar) kelas satu kami tahun ini kosong. Tidak ada siswa, mungkin karena menjamurnya sekolah swasta di Tanjungbalai," ungkap PLH Kepala SDN 134410, Eka Damayanti Mingka, Rabu (16/7/2025).

Lanjutnya, penurunan ini tak hanya terjadi pada tahun 2025 saja, namun sudah beberapa tahun terakhir namun masih memiliki peserta didik baru.

"Sekarang kami punya peserta didik sekitar 31 orang, yang terbagi menjadi lima rombongan belajar," ungkapnya.

Diungkapkan Eka, sekolah yang saat ini dipimpinnya direncanakan akan digabung dengan beberapa sekolah lainnya yang ada di sekitar kompleks pendidikan tersebut.

"Wacananya ada digabung, tapi belum tau kapan. Karena sampai saat ini kami masih melakukan proses belajar mengajar," jelasnya.

Ia mengaku, di sekolah tersebut kini memiliki enam orang guru yang terbagi dari empat guru kelas, satu guru olah raga, satu guru agama. Serta dua tenaga pembantu penjaga sekolah dan tenaga kebersihan.

"Dari delapan orang itu, empat orang ASN dan empat orang lainnya honor," katanya.

NASIB SD Negeri Ini Tidak Punya Murid Baru, Padahal Sudah Tawarkan Seragam dan Antar Jemput Gratis

Nasib sekolah dasar negeri (SD Negeri) ini cukup memilukan lantaran tidak ada murid baru yang mendaftar. 

Padahal sekolah ini sudah menawarkan seragam gratis dan antar jemput gratis. 

Namun, tidak ada satu pun orangtua murid yang berminat mendaftarkan anaknya di sekolah ini. 

Kepala Sekolah juga jadi sedih dan tidak mengerti apa yang salah dengan kondisi sekolahnya. 

Sekolah yang dimaksud adalah SDN 1 Patalan di Desa Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Jalanan menuju sekolah lengang, Senin (14/7/2025).

Padahal ini adalah hari pertama pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Namun, tak ada orang tua yang mengantarkan anaknya.

Ruang kelas 1 yang biasanya jadi pusat keriuhan di hari pertama sekolah, kini hanya menyimpan diam. 

Fasilitas meja dan kursi, di ruang kelas 1 itu, ditumpuk rapi.

Debu halus menyelimuti permukaan meja dan kursi.

Di dalam ruangan itu, Dhian Mayasari, Kepala Sekolah SDN 1 Patalan, berdiri sendiri di samping meja guru.

Dengan tangan telanjang, ia mengusap debu dari meja. Gerakannya pelan, membersihkan debu-debu halus yang ada di meja.

RUANG KELAS KOSONG - Kepala Sekolah SDN 1 Patalan, Dhian Mayasari, saat berada di ruang kelas 1, Senin (14/7/2025). Suasana hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah ini sepi karena tak mendapat murid baru.
RUANG KELAS KOSONG - Kepala Sekolah SDN 1 Patalan, Dhian Mayasari, saat berada di ruang kelas 1, Senin (14/7/2025). Suasana hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah ini sepi karena tak mendapat murid baru. (TribunJateng/M Iqbal Shukri)

Namun, sesekali matanya juga tak lepas dari kursi-kursi yang ditumpuk di atas meja, dan berdebu. 

Ruang kelas itu sepi, sunyi.

Tak ada anak yang datang. Bukan karena siswa-siswi izin tak masuk sekolah, melainkan di tahun ajaran baru ini, SDN 1 Patalan tidak mendapatkan murid baru.

"Biasanya di hari pertama MPLS, itu di ruang kelas 1 ini, kegiatannya perkenalan antara murid dan guru-guru, fasilitas sekolah, sarana-sarana."

"Tapi karena tahun ajaran baru ini kami nggak mendapatkan murid baru, ya ini ruang kelas 1 jadi sepi," jelasnya sedih, saat ditemui, Senin (14/7/2025).

Kendati demikian, dalam masa MPLS, ada kegiatan untuk siswa-siswi kelas 2 sampai kelas 6.

"Kalau untuk kelas 2 sampai dengan kelas 6, kegiatannya itu perkenalan dengan wali kelas, terus pembagian jadwal piket, membuat kesepakatan kelas, terus menyampaikan jadwal pelajaran," terangnya.

Dhian menyampaikan baru tahun ajaran ini, SDN 1 Patalan, tidak mendapatkan siswa baru. 

Tahun ajaran sebelumnya selalu mendapatkan siswa. Hanya saja, jumlah siswa terus menurun drastis, di setiap tahunnya.

"Sebetulnya memang di sekolahan kami ini, mengalami penurunan untuk jumlah siswa yang kami dapatkan setiap tahunnya."

"Misalnya kelas 1 yang saat ini naik kelas 2 itu berjumlah 4 siswa. Kelas 2 yang naik kelas 3 jumlahnya 6 siswa gitu. Jadi setiap tahun memang ada penurunan. Dan jumlahnya itu kurang dari 10 siswa setiap kelas," terangnya.

Dhian menduga penyebab penurunan jumlah siswa di SDN 1 Patalan, lantaran lokasi geografis yang kurang strategis.

"Penyebabnya mungkin karena letak geografi sekolah kami kurang menguntungkan. Atau mungkin program KB dari pemerintah berhasil atau gimana ya, kurang tahu juga," tuturnya.

Sebenarnya, Dhian dan guru-guru lain di SDN 1 Patalan tak tinggal diam, untuk mendapatkan siswa baru.

Bahkan, selain sosialisasi, Dhian sempat menawarkan ke orang tua siswa, yang mau menyekolahkan anaknya di SDN 1 Patalan, akan diberikan berbagai fasilitas menarik.

"Kalau upaya, kita sudah sosialisasi ke masyarakat juga. Kalau misalkan kemarin ada yang mau mendaftarkan putra-putrinya untuk sekolah di sini, akan mendapatkan fasilitas seragam gratis semuanya."

"Kemudian mendapat alat sekolah juga gratis, ada fasilitas antarjemput juga, tapi kembali ke hak masing-masing orang tua," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Blora, Sunaryo, mengatakan, dengan nihilnya murid baru, SDN 1 Patalan berpotensi diregroup dengan SDN 2 Patalan.

"Kalau SD Negeri 1 Patalan ini, kemungkinan kita regroup dengan SD Negeri 2 patalan. Karena lokasinya masih berdekatan," terangnya.

Kendati demikian, Sunaryo saat ini masih menunggu laporan dari koordinator wilayah (korwil) yang diminta mengusulkan sekolah-sekolah yang berpotensi diregroup

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved