Sumut Terkini

Pasutri di Samosir Ditemukan Meninggal Dunia, Polisi: Tak Ada Tanda Kekerasan dan Pintu Terkunci

Sementara pada komunikasi terakhir, JH sudah memperlihatkan sikap pasrah soal keadaan istrinya yang semakin lemah.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
POLRES SAMOSIR
Polisi telah melakuakn olah TKP di Lingkungan III, Desa Siogungogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir pada Minggu (20/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN- Warga Desa Siogungogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir sempat geger akibat adanya penemuan mayat sepasang suami-istri pada Minggu (20/7/2025). Setelah olah TKP, polisi sampaikan, tidak ada kekerasan pada tubuh pasangan tersebut. 

Memang, polisi mengamankan sebuah botol obat pertanian dalam rumah, namun pihaknya tak bisa memastikan penyebab kematian karena racun. Di TKP, polisi menemukan pintu rumah terkunci dari dalam. Lalu, polisi juga tak ada kerusakan pada rumah tersebut.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan pintu itu tertutup dari dalam. Yang rusak pun enggak ada," ujar Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Edward Sidauruk, Selasa (22/7/2025).

Ia juga menjelaskan, keluarga juga menolak melakukan otopsi terhadap kedua jasad tersebut.

Diketahui pria inisial JH (55) dan istrinya inisial NN (61) adalah keluarga tertutup. 

"Setelah itu, keluarga menolak dilakukan otopsi. Dan keluarga ini dikenal tertutup dengan masyarakat sekitar," lanjutnya.

"Soal adanya dugaan keracunan, kita tidak bisa berkomentar. Kami hanya mengamankan botol kosong yang untuk pertanian itu," terangnya. 

Sebelum meninggal dunia, NN berkomunikasi dengan adiknya yang erada di luar Samosir.

Sementara pada komunikasi terakhir, JH sudah memperlihatkan sikap pasrah soal keadaan istrinya yang semakin lemah.

"Sebelumnya, korban komunikasi dengan adiknya yang berada di luar Samosir. Kondisi korban sedang sakit. Terakhir, adik korban ini komunikasi dengan suami korban yang mengatakan bahwa dirinya sudah pasrah. Kayaknya sudah enggak ada semangat hidup," sambungnya.

Kecurigaan muncul saat adiknya menghubungi korban namun tak mendapatkan jawaban. JH dan NN dihubungi pada Minggu (20/7/2025) sore, tak ada jawaban.

"Pada hari Minggu (20/7/2025), adik korban menelpon korban dan suami korban. Telepon tersebut masuk, tapi tak ada yang angkat. Komunikasi mereka berlangsung sehari sebelumnya," tuturnya.

Adik korban menghubungi kepling agar melihat kondisi JH dan NN.

"Lalu, adik korban ini menghubungi nomor kepling supaya diliat bagaimana kondisi kakak dan suami kakaknya. Sesampainya di TKP, kepling juga minta petunjuk soal kondisi di rumah tersebut. Mereka ramai di sana dan divideokan," terangnya.

Kedua jasad ditemukan sedang berada di tempat tidur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved