TRIBUN WIKI

Rekam Jejak Persaudaraan Setia Hati Terate, Hingga Profil Kangmas R Moerdjoko

Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT didirikan pada tahun 1922 di Madiun, Jawa Timur oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Instagram @pshtsektorselatan
PSHT JEPANG- Foto bersama sejumlah Pengesahan warga baru tingkat 1 pertama kali PSHT Cabang Khusus Japan 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernah dengar tentang Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT?

Ya, PSHT adalah organisasi pencak silat yang ada di Indonesia.

Bahkan, organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate ini diklaim sebagai organisasi pencak silat tertua di Nusantara.

Namun, karena nama besarnya itu, PSHT seringkali jadi sorotan media.

Ada beragam isu seputar PSHT yang viral akhir-akhir ini di media sosial.

Mulai dari yang bagus, hingga yang buruk sekalipun.

ANGGOTA PSHT- Sejumlah anggota PSHT remaja saat melakukan sesi foto bersama.
ANGGOTA PSHT- Sejumlah anggota PSHT remaja saat melakukan sesi foto bersama. (Pinterest/kusuma)

Baca juga: Sejarah Hari UFO Nasional di Indonesia, Bukan Soal Pencarian Alien

Belum lama ini, yang viral dari PSHT adalah tentang kegiatan mereka di Jepang.

Kelompok Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT menggelar latihan di ruang terbuka.

Mereka juga membentangkan spandung di Negeri Sakura tersebut.

Ada beragam respon yang muncul.

Mulai dari respon dukungan, terlebih-lebih soal kecaman.

Tak sedikit yang kemudian mengecam PSHT atas dasar tudingan mencoreng nama baik Indonesia di negeri orang lain.

Namun, dari berbagai perdebatan yang muncul, sejumlah anggota PSHT mengatakan bahwa kegiatan mereka di Jepang sudah mendapat izin dari otoritas setempat.

Baca juga: Sejarah Kuil Hindu Murugan Temple Jakarta yang Ditutup, Ini Fakta Uniknya

Faktanya, mereka tidak ditindak oleh otoritas di Jepang.

Bagkan PSHT bisa melakukan latiha di ruang publik.

Soal bantahan ini, warganet pun lantas meminta PSHT sebaiknya menyewa tempat khusus untuk mengadakan latihan.

Bukan di ruang publik yang kesannya cuma untuk gagah-gagahan saja.

"Dimana pun kamu berada jgn bkin seolah itu kampungmu," tulis akun @_isagastari02 di kolom komentar unggahan @skorindonesia yang menampilkan foto anggota PSHT Jepang.

"BISA GAK NORAKNYA TUH JANGAN DIBAWA KE NEGARA ORANG????? malu maluin kok ngajak satu negara," tulis @lagieyyoy.

"Disaat insan Pencaksilat dan Pemerintah berjuang mengangkat Pencaksilat utk goes to Olympic...eeeh ini malah merusak citra Pencaksilat...????????," komen @deimnurgana.

"Please lah jaga adab di negeri orang jangan seenaknya, yg malu ttp seluruh indonesia, dimanapun kaki dipijang, hargai dan hormati tempat itu apalagi tempat buat kita cari nafkah," tulis @zeyn_almuttaqin.

"Kebiasaan norak dikampung dibawa ke negeri orang, dasar muka tembok!," tulis @nr.starrky.

Bahkan, komentar-komentar lain yang ada di unggahan beberapa Instagram sangat pedas dan mengerikan.

Setelah foto bentang spanduk itu viral, PSHT Jepang kemudian menyampaikan klarifikasi.

Mereka dayang ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo.

Dalam klarifikasinya, PSHT Jepang menyebut bahwa aksi bentang spanduk itu sebenarnya terjadi pada tiga tahun lalu.

“Meskipun kegiatan tersebut telah berlangsung lama dan baru muncul beberapa hari ini, PSHT Cabang Jepang menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan menyadari bahwa tindakan tersebut tidak selaras dengan ketentuan dan norma yang berlaku di Jepang serta mencederai nama baik Indonesia di Jepang,” tulis PSHT Cabang Jepang dalam keterangan resmi yang dirilis di laman Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kamis (26/6/2025) dikutip dari Kompas.com.

Namun begitu, warganet meminta PSHT Jepang tak melakukan hal-hal aneh yang dapat merugikan citra bangsa Indonesia di mata internasional.

Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Jember resmi dibekukan. Peruguruan silat yang mengkroyok 5 anggota Polisi ini membuat resah masyarakat. 
Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Jember resmi dibekukan. Peruguruan silat yang mengkroyok 5 anggota Polisi ini membuat resah masyarakat.  (HO)

Sejarah PSHT

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah salah satu organisasi pencak silat tertua dan terbesar di Indonesia.

Dikutip dari laman psht.or.id, organisasi ini didirikan pada tahun 1922 di Madiun, Jawa Timur oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Ki Hadjar Hardjo Oetomo, yang merupakan seorang tokoh pejuang kemerdekaan berguru dan memperoleh ilmu dari Ki Ngabehi Soerodiwirjo, Desa Winongo, Madiun.

Selama berlatih dan belajar dengan Ki Ngabehi Soerodiwirjo, Ki Hadjar Hardjo Oetomo dikenal sebagai murid yang tekun dan berhasil mencapai tingkat pendekar dalam tataran ilmu Setia Hat.

Baca juga: Sejarah Hari Media Sosial Indonesia yang Diperingati Tiap 10 Juni

Pada masa itu, ilmu Setia Hati (SH) cenderung hanya diajarkan kepada kaum bangsawan.

Ki Hadjar Hardjo Oetomo ingin agar ilmu pencak silat ini juga dapat dipelajari oleh masyarakat luas, terutama para pemuda dan pejuang kemerdekaan, sebagai bekal melawan penjajahan Belanda.

Sepanjang perjalanannya, banyak muda-mudi yang kemudian bergabung ke PSHT.

Namun, organisasi yang awalnya bernama Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC) ini sudah beberapa kali berganti nama. 

Baca juga: Sejarah Ayam Goreng Widuran Non Halal yang Viral di Kota Solo

Pada kongres pertama di Madiun tahun 1951, nama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) resmi digunakan.

Selain Ki Hadjar Hardjo Oetomo, sejumlah tokoh lain berperan besar dalam perkembangan PSHT, seperti RM Soetomo Mangkoedjojo, Santoso Kartoatmodjo, Irsyad, RM Imam Koesoepangat, dan KRT Tarmadji Budi Harsono.

Profil Kangmas R. Moerdjoko

Kangmas R Moerdjoko, yang memiliki nama lengkap Raden Murjoko Hadi Wiyono adalah Ketua Umum PSHT.

Ia lahir di Bandung, Jawa Barat pada 22 Februari 1953.

Namun, tak banyak yang mengetahui latar pendidikan sang pemimpin organisasi silat tersebut.

Dikutip dari laman pshtlampung, Kangmas R Moerdjoko ini ternyata lulusan ilmu Fisika.

Baca juga: Profil Fajar Gusti Pangestu Juara MasterChef Indonesia Season 12 yang Dijuluki King of Deesert

Ia menyandang gelar sarjana Fisika dari kampus yang ada di Surabaya.

Meski begitu, kiprahnya dalam dunia pencak silat tidak perlu diragukan lagi.

Sejak usia dini, atau selepas lulus SMP, Kangmas R Moerdjoko sudah mulai bergabung dengan PSHT.

Ia bergabung dengan PSHT sekira tahun 1971.

Dari sana, Kangmas R Moerdjoko terus mengasak kemampuan bela dirinya.

Perlahan tapi pasti, ia pun diangkat sebagai pelatih di Surabaya.

Baca juga: Profil Hatami, Anak Buah Cak Imin Anggota DPRD Lampung Sawer DJ Rere Monique Tuaki Kritik Pedas

Dari sana, Kangmas R. Moerdjoko terus mengukir prestasi.

Selama di PSHT, ia sudah menduduki berbagai posisi strategis di organisasi pencak silat tersebut.

Kangmas R. Moerdjoko pernah menjabat sebagai Sekretaris Cabang Madiun (1979–1981).

Lalu, ia juga pernah menjadi Sekretaris I Pengurus Pusat (1981–1985).

Kemudian, Moerdjoko juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat (1985–1991), dan Ketua I Pengurus Pusat PSHT (1991–2014).

Baca juga: Profil Eveline Sanita Injaya, Presiden Direktur PSBS Biak Pilih Mundur Meski Ukir Prestasi

Ia juga menjadi Anggota Dewan Pusat (2008–2014) dan Anggota Tim Perumus AD/ART PSHT (1985–2008).

Selain aktif di PSHT, Kangmas R Moerdjoko juga aktif di Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris IPSI Madiun (1982), dan Ketua Harian IPSI Madiun (1992).

Lalu, dirinya resmi menjadi Ketua IPSI Kota Madiun  pada tahun 2000.

Tidak cukup sampai disitu, Kangmas R Moerdjoko juga pernah menjadi Sekretaris Paguyuban Perguruan Pencak Silat Madiun, dan Pengurus IPSI Jawa Timur, serta Majelis Pakar Pengda IPSI Jawa Timur hingga 2019.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved