Sumut Terkini

Klarifikasi Anggota DPRD Tanjungbalai soal Kunjungan dan Dugaan Pemukulan di RSUD

Junaidi Karo-karo mengaku tidak ada melakukan pemukulan yang sebelumnya dituding oleh Riki Oskandar.

|
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIF
Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Tanjungbalai, Junaidi Karo-karo mengklarifikasi peristiwa dugaan pemukulan yang terjadi di RSUD Tanjungbalai, Kamis (24/7/2025). Mengaku tidak ada memukul korban, hanya terbawa emosi sesaat. 

Menurut penuturan korban, Riski Oskandar, peristiwa tersebut bermula dari seorang pasien patah tulang datang ke RSUD Tanjungbalai untuk dimintai pertolongan pertama.

Namun, pasien tersebut berencana akan dirujuk ke Rumah Sakit Bidadari, Indrapura yang merupakan rumah sakit terdekat.

Namun, sembari menunggu proses rujukan, tiba-tiba Riki diserang oleh seorang pria berbadan tambun.

Beruntung dirinya berhasil menghindar, sehingga hanya tangan kanannya yang terkena pukulan.

"Awalnya ada pasien masuk dengan keluhan patah tulang tangan, masuknya sekitar pukul 20.10 wib, dan saya dapat laporan itu sekitar pukul 20.45 wib, saya selaku kepala petunjuk, saya datangi ruangan, saya datangi IGD, saya proses rujukannya," ungkap Riki.

Ia mengaku, sudah sempat memanggil keluarga pasien untuk menerangkan bahwa proses rujukan memerlukan waktu dan proses untuk konfirmasi.

"Jadi keluarga sudah mengerti dan faham, alhamdulilah rumah sakit yang kita tuju Rumah Sakit Bidadari Indrapura dan sudah di-ACC, dalam waktu 30 menit rujukan kami diterima," ungkapnya.

Namun, menurutnya, tiba-tiba datang seorang pria yang mempertanyakan soal rujukan serta memvideo beberapa angle rumah sakit.

"Bapak ini sudah kena tegur di IGD, dia mengambil video tanpa seizin rumah sakit, tapi jawaban beliau saat itu, ini mau dibagikan ke wali kota, tapi ya sudah tidak kami gubris, sehingga petugas IGD mengarahkan ke saya," ujarnya.

Lanjutnya, pria yang diduga oknum anggota DPRD tersebut, langsung berbicara dengan korban dan mengaku akan menelepon salah satu dokter di RSUD Tanjungbalai bernama Karmila.

"Saya jelaskan, kalau rujukan ini tidak ada sama sekali hubungannya dengan Dokter Karmila, dan tidak ada hubungannya dengan direktur, ini urusan saya pak," ujarnya.

Tak terima dengan ucapan korban, oknum anggota DPRD tersebut langsung menyombongkan diri dan mempertanyakan apakah korban tidak mengenali oknum DPRD tersebut.

"Dibilangnya ke saya, kalau saya tidak kenal dia. Terus terang saya bilang tidak kenal. Mungkin beliau merasa tinggi hati, atau emosi, saya abaikan dia," ungkapnya.

Proses rujukan pasien berjalan normal, pasien diberangkatkan ke rumah sakit rujukan, oknum DPRD tersebut kembali mendatangi korban dan langsung memukul korban.

"Tiba-tiba beliau balik, dan menyerang saya sehingga terjadi keributan hingga keluar dari IGD. Kalau dari rekaman CCTV, tangan kanan saya, tapi kalau saya ga reflek, mungkin akan kena kepala saya," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved