Lima Kawasan Strategis Pariwisata di Kota Medan Ditarget Tarik Wisatawan

Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) di Kota Medan dirancang untuk menjadikan Kota Medan memiliki identitas, sejarah dan berbudaya.

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
KAWASAN PARIWISATA - Rumah Tjong A Fie yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Kota Medan. Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) di Kota Medan dirancang untuk menjadikan Kota Medan memiliki identitas, sejarah dan berbudaya. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) di Kota Medan dirancang untuk menjadikan Kota Medan memiliki identitas, sejarah dan berbudaya. Potensi budaya multikultural, wisata (kultur, alam, religi), heritage, kuliner, akan ditata komprehensif dan saling bertautan. 

Kadis Pariwisata Kota Medan, Odi Batubara mengatakan perlunya penataan dan penetapan lima KSP, termasuk objek wisata budaya dan heritage yang belum tertata secara komprehensif. Fokus utama KSP 1 yang sudah mulai matang. 

"KSP muncul karena ada destinasi yang sudah ada, KSP ada yang melingkupi empat hingga lima tempat. Di dalam Perwal No 23 Tahun 2025 diatur dan bila ada tambahan bisa berubah destinasinya,” katanya, Rabu (30/7 ).

Odi menjelaskan, KSP 1 adalah Jalan Kesawan, Kebun Bunga Perintis, HM Yamin, Petisah, Kebun Bunga (Urban Community Park) dan heritage kota tua (gedung bersejarah, kuliner khas UMKM Medan, Warenhuis, Lapangan Merdeka Medan)

KSP 2 melingkupi Taman, Cadika, Medan Zoo, Taman Budaya, Asam Kumbang. KSP 3  itu taman-taman, Ahmad Yani, Beringin, Gajah Mada," kata Odi Batubara. 

Selanjutnya, KSP 4 melingkupi destinasi religi dan sejarah, seperti Istana Maimoon, Masjid Raya Al Mashun, Tjong Afie, Taman Sri Deli. Dan KSP 5 meliputi Masjid Al Osmani (masjid tertua di Medan Labuhan), Wisata Alam Danau Siombak, Situs Kota Cina, Kuliner Belawan, Taman Wisata Martubung. 

"Destinasi inilah yang dikembangkan dengan anggaran yang ada. Dan akan dipercantik. Infrastruktur yang dilengkapi, zebra cross ya, lampu-lampunya, rambu-rambu, papan edukasinya. Dan target zero kriminal dulu baru lanjut tahap 1 KSP ke KSP lain," katanya. 

Odi menambahkan, dengan adanya KSP, selanjutnya akan dilengkapi dengan event seni dan budaya yang mengenalkan identitas Kota Medan. Sehingga turis lokal atau mancanegara sudah punya jadwal dan target ketika datang berwisata dan berlibur ke Kota Medan. 

Baca juga: Warga Antusias Cicipi Buah Gratis di Event Festival Bunga Buah Karo

"Setelah KSP terbentuk, akan dilengkapi dengan event, dan akan undang wistawan luar. Jadi kalau pun nggak ada event dia sudah tahu mau ngapain di KSP yang sudah ada. Itu bisa dilihat data okupansi hotel. Termasuk CFN itu event yang kita gerakan untuk lihat KSP 1," katanya. 

Dari pemerintah ada enam event dalam setahun. Namun ada rencana akan dipecah, agar bisa lebih banyak event, anggaran bisa dibantu stakeholder perusahan atau sponsor. 

"KSP Perwal No 23 tahun 2025. Taksiran anggaran di KSP 1 Rp 700 juta. Masing-masing OPD lain ada dilibatkan, saya anggarkan peta tata ruangnya. Misal ada zebra cross ke Dishub, ada butuh jembatan ke Dinas SDABMBK misalnya," jelasnya.

Kata Odi, anggaran KSP di antaranya untuk biaya konsultan, pos informasi, papan informasi KSP, event organizer, transportasi. Target di Dinas Pariwisata per tahun 1 KSP bisa matang. (dyk/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved