Berita Viral

Soal Bendera One Piece, Akademisi UIN Sindir Pemerintah, Amnesti Koruptor Lebih Jelas Pemecah Bangsa

Munculnya fenonena pengibaran One Piece hingga digambar di jalanan jadi sorotan. Apalah pemerintah melarang tampilnya gambar terkait One Piece

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
BENDERA ONE PIECE - Warga yang tergabung dalam "Masyarakat Pati Bersatu" memasang bendera “One Piece” di mobil ambulans yang terparkir di depan Kantor Bupati Pati, kawasan Alun-alun Pati, Minggu (3/8/2025). Alasan mereka, simbol kekhawatiran dan keprihatinan warga terhadap kebijakan Pemkab Pati. 

TRIBUN-MEDAN.com - Munculnya fenonena pengibaran One Piece hingga digambar di jalanan jadi sorotan.

Apalah pemerintah melarang tampilnya gambar terkait One Piece karena dianggap bisa jadi pemecah belah bangsa.

Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan heran dengan sikap pemerintah yang menganggap  fenomena pengibaran bendera One Piece jelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai upaya pemecah belah bangsa.

Padahal, pengibaran bendera tersebut cuma bagian dari ekspresi masyarakat.

ONE PIECE - Bendera bajak laut One Piece berkibar di atas atap rumah milik A (26), warga Kecamatan Kerek, Tuban, sebelum akhirnya diturunkan
ONE PIECE - Bendera bajak laut One Piece berkibar di atas atap rumah milik A (26), warga Kecamatan Kerek, Tuban, sebelum akhirnya diturunkan (ISTIMEWA)

One Piece sendiri merupakan salah satu karya dalam dunia anime dan manga asal Jepang, buatan Eiichiro Oda.

Bendera berlatar hitam dan bergambar tengkorak itu merujuk pada Jolly Roger, sebuah simbol tengkorak yang digunakan sebagai identitas bajak laut.

 

"Ya (keliru), stigmatisasi dan simplifikasi, terlalu menyederhanakan masalah. Bendera kok jadi tertuduh pemecah belah bangsa," kata Bakir kepada wartawan, Senin (4/8/2025).

 

Semestinya kata Bakir, pemerintah tidak perlu terlalu reaktif terhadap kemunculan bendera One Piece.

Apalagi, demokrasi memang memberi ruang bagi individu maupun kelompok untuk berekspresi.

 

"Ya, tidak perlu. Bila Indonesia yakin dengan demokrasi, maka pengibaran bendera One Piece dan sejenisnya adalah bagian di dalamnya, tinggal bagaimana pemerintah memahaminya," jelas Bakir.

 

Ia kemudian menyinggung soal pemberian abolisi dan amnesti kepada koruptor.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved