Berita Viral

PPATK Bongkar Data Bansos, 1,7 Juta Rekening Tak Terima, Ada 27.932 Penerima Ternyata Pegawai BUMN

Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang diajukan oleh Kementerian Sosial, menguak sejumlah fakta yang mengejutkan.

Editor: Juang Naibaho
Pinterest
ILUSTRASI BANSOS - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan banyak kejanggalan dalam data penerima bansos. Dari 10 juta rekening yang diserahkan oleh Kemensos kepada PPATK untuk ditelusuri, ada 1,7 juta rekening tidak ditemukan bukti sebagai penerima bantuan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang diajukan oleh Kementerian Sosial, menguak sejumlah fakta yang mengejutkan.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan banyak kejanggalan dalam data penerima bansos.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebutkan, dari 10 juta rekening yang diserahkan oleh Kemensos kepada PPATK untuk ditelusuri, hanya 8.398.624 rekening yang teridentifikasi menerima bansos. 

Sisanya, sekitar 1,7 juta rekening, tidak ditemukan bukti sebagai penerima bantuan.

Tak cuma itu, terdapat ribuan penerima bansos yang berasal dari kalangan profesi berpenghasilan tinggi.

Data sementara temuan PPATK, ada 27.932 pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terindikasi menerima bansos tersebut. 

Selain pegawai BUMN, PPATK juga menemukan 7.479 penerima bansos yang berprofesi sebagai dokter. 

Lalu, PPATK juga menemukan lebih dari 6.000 penerima bansos yang bekerja sebagai eksekutif atau manajerial.

“Dari profil yang kami temukan di satu bank saja, terdapat 27.932  penerima bansos yang berstatus pegawai BUMN, 7.479 orang berstatus dokter, dan lebih dari 6.000 orang bekerja sebagai eksekutif atau manajerial,” ungkap Ivan di Kemensos, Kamis (7/8/2025). 

PPATK menilai, data tersebut perlu ditindaklanjuti oleh Kemensos dengan verifikasi lapangan untuk memastikan kelayakan penerima bantuan. 

“Apakah yang bersangkutan memang masih layak menerima bansos atau tidak, ini perlu dicek kembali,” ujar Ivan.

PPATK juga menemukan lebih dari 78.000 penerima bansos masih aktif bermain judi online (judol) pada semester I tahun 2025.

“Ini jelas menjadi perhatian. Bahkan, kami temukan hampir 60 orang penerima bansos yang memiliki saldo rekening di atas Rp 50 juta, namun masih menerima bantuan,” tegas Ivan. 

35 Anggota DPRD 

Penelusuran Tribun, salah satu kejanggalan penyaluran bansos terjadi di Purwakarta, Jawa Barat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved