Berita Viral
Video Lama Bupati Pati Viral Lagi, Sudewo Pernah Sawer Biduan Hingga Datangkan Trio Srigala
Para relawan membuat posko di depan Kantor Bupati Pati dan menerima donasi berupa makanan serta minuman.
TRIBUN-MEDAN.com - Video lama Bupati Pati Sudewo viral lagi.
Sudewo pernah sawer biduan hingga datangkan Trio Srigala ke acara resmi.
Video tersebut viral usai Sudewo mengeluarkan kebijakan kenaikan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Baca juga: PPATK Bongkar Data Bansos, 1,7 Juta Rekening Tak Terima, Ada 27.932 Penerima Ternyata Pegawai BUMN
Kenaikan tersebut diharapkan memenuhi beban pembangunan infrastruktur Pati karena penerimaan PBB-P2 Pati lebih rendah dari daerah sekitarnya.
Kebijakan tersebut ditolak warga dengan membentuk Aksi Masyarakat Pati Bersatu yang akan menggelar demo besar-besaran pada 13 Agustus 2025 mendatang.
Para relawan membuat posko di depan Kantor Bupati Pati dan menerima donasi berupa makanan serta minuman.
Kericuhan terjadi saat personel Satpol PP mengambil paksa kardus minuman pada Selasa (5/8/2025) dengan dalih menertibkan kawasan Kantor Bupati Pati.
Baca juga: Peredaran 13 Kg Ganja asal Aceh Digagalkan Polres Pelabuhan Belawan, 2 Bandar Ditangkap
Satpol PP meminta Aksi Masyarakat Pati Bersatu memindahkan posko karena area akan digunakan untuk kirab perayaan Hari Jadi Kabupaten Pati.
Plt. Kepala Satpol PP Sriyatun dan Plt. Sekda Pati Riyoso turun langsung ke lapangan membubarkan posko.
Kericuhan berlanjut ke kantor Satpol PP karena ratusan warga meminta kardus minuman dikembalikan.

Setelah video kericuhan viral, donasi minuman dan makanan bertambah hingga menutupi pagar Kantor Bupati Pati.
Kebijakan Bupati Pati, Sudewo dianggap tidak pro rakyat sehingga gelombang penolakan datang.
Ucapan Sudewo tak akan mengubah keputusannya meski didemo 5.000 hingga 50.000 orang dianggap menantang warga.
Sudewo maju sebagai calon Bupati Pati pada Pilkada 2024 lalu berpasangan dengan Risma Ardhi Chandra sebagai calon wakil bupati.
Baca juga: Besok Jasad Azwar TKI yang Meninggal di Kamboja Dipastikan Sampai di Bandara Kualanamu
Politisi partai Gerindra ini dilantik sebagai Bupati Pati pada 20 Februari 2025.
Dua bulan setelah dilantik, Sudewo terekam kamera menyawer biduan dalam acara Sedekah Laut TPI Juwana di Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati pada 19 April 2025.
Terlihat Sudewo mengenakan kemeja putih membawa puluhan lembar uang Rp50 ribu yang diberikan ke penyanyi wanita.
Pria 56 tahun itu ikut bernyanyi dan bergoyang bersama biduan.
Video tersebut diunggah kembali di media sosial X @Gojekmilitan pada Rabu (6/7/2025).
Baca juga: Kejari Karo Geledah Satu Rumah dan Satu Kantor terkait Kasus Korupsi Proyek Profil Desa
Sudewo kembali dikritik setelah mengundang grup vokal dangdut Trio Srigala ke Pendopo Kabupaten Pati pada 9 Juni 2025.
Bahkan sejumlah pejabat ikut berjoget dalam acara Penyerahan Badan Hukum dan Akta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Setelah videonya viral, Sudewo meminta maaf ke warga atas kontroversi mengundanga Trio Srigala.
"Atraksi tersebut adalah spontan, di luar dugaan saya. Saya sama sekali terkejut atas atraksi tersebut," katanya, Sudewo, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia menyadarai tindakannya dan para pejabat lain melukai warga Pati.
"Kalau di luar pendopo, silakan, sebagai ciri khas Trio Srigala. Tapi, kalau di pendopo jangan," ucapnya.
Disorot Gubernur Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menilai kebijakan Bupati Pati menaikkan pajak harus disesuaikan dengan kemampuan warga.
Ahmad Luthfi meminta kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen dibatalkan.
Menurutnya, Sadewo harus membuka ruang diskusi agar kebijakan yang dikeluarkan tak menimbulkan kericuhan.
"Perintah saya agar dilakukan evaluasi dan kajian, kalau perlu, diturunkan saat itu juga," tegasnya, Kamis (7/8/2025).
Politisi partai Gerindra ini menegaskan seluruh kepala daerah di Jawa Tengah harus melakukan koordinasi terkait kenaikan PBB.
"Lakukan permohonan dengan pihak ketiga, contoh, membuat kajian, kemudian dikirimkan ke Pemerintah Provinsi untuk dilakukan kajian ke pihak ketiga apakah kajian kenaikan PBB itu wajar atau tidak," lanjutnya.
Ia menilai Sudewo membuat kebijakan tanpa sosialiasi hingga membebani masyarakat.
"Kasihan masyarakat kita. Nah, yang paling pokok, bagaimana kita melakukan sosialisasi, khususnya bupati dengan para tokoh masyarakat, kemudian melakukan elemen lain."
"Kita gandeng bersama, tidak usah terjadi demo yang merugikan wilayah Pati khususnya dan Jateng pada umumnya," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.