Berita Viral

KAKAK Prada Lucky Ungkap Sang Adik Sempat Curhat Disiksa Gegara TakAda di Dapur, Padahal Lagi Sakit

Kakak Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Lusi Namo mengungkapkan perbincangan terakhir dengan sang adik. 

Kolase Tribun Medan
Kakak Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Lusi Namo mengungkapkan perbincangan terakhir dengan sang adik, Prada Lucky.  

Bagi Lusi, kepergian Lucky meninggalkan duka mendalam. Sebagai kakak, ia merasa menyesal tidak bisa selalu berada di dekat adiknya. 

“Dia anaknya pergaulan luas, dekat sekali dengan mama. Kami akrab sejak kecil, bahkan dia sempat meminta saya untuk pindah di Nagekeo," kenangnya.

Saat ini keluarga berharap pihak berwenang mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dialami Prada Lucky hingga menyebabkan kematiannya. 

PM Periksa Sejumlah Anggota

Sebelumnya, Sub Denpom IX/1-1 Ende terus menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo, anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere yang meningal dunia Rabu (6/8/2025) lalu.

Saat ini, pihak Sub Denpom IX/1-1 Ende telah melakukan serangkain pemeriksaan dan memintai keterangan dari anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere lainnya yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan yang cukup menghebohkan tersebut. 

"Intinya kami lagi bekerja biar cepat selesai dalam kasus penyidikan, yang jelas kalau ada yang berbuat kan pasti bertanggungjawab," jelas Dansub Denpom Ende, Kapten CPM Stefanus Kopong Ola kepada TribunFlores.com, Sabtu (9/8/2025) pagi. 

Sayangnya, Kapten CPM Stefanus belum memberikan keterangan secara pasti terkait jumlah terduga pelaku yang saat ini tengah diperiksa. 

"Yang kita perlukan, datang, yang kita perlukan, datang, begitu, kalau totalnya kita masih dalam penyidikan ini jadi kita masih belum bilang pastinya berapa, jadi informasinya begitu untuk sementara, mungkin bisa besok lah baru bisa," tambah Kapten CPM Stefanus.

Terkait motif dugaan penganiayaan, Ia juga belum mau memberikan keterangan lebih lanjut karena saat ini pihaknya masih terus bekerja dengan memintai keterangan dari sejumlah oknum anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere yang terlibat. 

"Kalau sudah selesai baru kami bisa berikan keterangan, inikan masih penyidikan jadi belum kami pastikan untuk menyampaikan motifnya," pungkas Kapten CPM Stefanus yang siap akan berangkat ke Kabupaten Nagekeo. 

Sebelumnya diberitakan, terduga pelaku penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo, Tabakpan 2.2 Ru 3 Ton 1 Kipan A Yonif TP 834/WM NRP 1725104030035583 di Marshalling Area Yonif TP 834/WM, Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur ternyata diduga berjumlah 20 orang. 

Akibat penganiyaan tersebut, Prada Lucky sempat dirawat intensif di RSUD Aeramo karena mengalami luka sayatan dan lebam di beberapa bagian tubuh hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (6/8/2025) sekira pukul 11.23 WITA. 

Jumlah terduga pelaku penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo ini terungkap dalam laporan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana yang kini ramai beredar di media sosial. 

Jumlah pelaku dan peran masing-masing pelaku serta kronologi kasus dugaan penganiayaan tersebut berdasarkan laporan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana yang kini ramai beredar di media sosial bermula saat  Staf-1/Intel melakukan pemeriksaan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga mengalami penyimpangan seksual (LGBT) pada Minggu 27 Juli 2025 pukul 21.45 WITA.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved