Berita Viral
3 Simbol Aneh Kasus Arya Daru, Dikirim ke Keluarga Diplomat, Bambang Widjojanto Yakin Korban Dibunuh
Bahkan muncul dugaan bahwa kematian Arya bukan karena bunuh diri, melainkan akibat tindakan pembunuhan yang disengaja.
TRIBUN-MEDAN.com - Peristiwa meninggalnya diplomat muda Arya Daru Pangayunan masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Banyak pihak mempertanyakan kejanggalan dalam kasus ini.
Bahkan muncul dugaan bahwa kematian Arya bukan karena bunuh diri, melainkan akibat tindakan pembunuhan yang disengaja.
Salah satu tokoh yang secara terang-terangan menyuarakan keraguannya adalah Bambang Widjojanto, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011–2015.
Dalam keterangan terbaru yang ia sampaikan melalui vlog pribadinya, Bambang mengungkapkan informasi yang ia peroleh dari keluarga Arya Daru.
Menurutnya, ada banyak hal yang membuat kasus ini tidak bisa dianggap sebagai kematian biasa.
Salah satu fakta yang disoroti adalah hilangnya ponsel Arya Daru hingga saat ini.
Bambang menduga, perangkat tersebut menyimpan informasi penting terkait peristiwa tragis yang menimpa sang diplomat muda.
"Kalau orang bunuh diri itu biasanya dia akan membuat wasiat, atau memberitahukan alasannya bunuh diri. Yang paling penting sekali. Hari ini kita belum menemukan handphone," ujar Bambang Widjojanto dalam vlog-nya, seperti dikutip dariTribunBogor,Senin (11/8/2025).
Bambang juga menyoroti bahwa sebelum kejadian, Arya sempat pergi bersama seorang teman dan sempat berkomunikasi dengan keluarganya.
Ia pun menaruh curiga besar pada hilangnya ponsel tersebut.
"Jangan-jangan handphone itu adalah satu alat bukti kunci. Pertama, kan dia pergi dengan temannya. Terus kedua, dia berkomunikasi dengan keluarga," tambahnya.
Tak hanya itu, Bambang turut mengungkap adanya informasi mengejutkan lain yang ia dengar dari pihak keluarga Arya.
Kabarnya, setelah kepergian Arya, keluarga menerima sebuah surat misterius yang mengatasnamakan Komnas HAM.
Namun yang janggal, surat tersebut ternyata tidak berisi apa pun.
"Katanya, ini yang perlu diklarifikasi dan konfirmasi lagi, keluarganya mendapatkan surat, seolah-olah itu dari Komnas HAM tapi isinya kosong," ungkap Bambang.
Bukan hanya karena kosong, surat tersebut juga memuat simbol-simbol aneh yang memicu tanda tanya.
Di dalamnya terdapat gambar bintang, lambang cinta, dan bunga, hal-hal yang dianggap tidak lazim untuk sebuah dokumen resmi.
"Di situ (isi suratnya) ada bintang, love, dan ada bunga. Ini kan bisa menimbulkan interpretasi macam-macam. Kalau saya kaitkan dengan tesis mengenai adanya pembunuh yang sangat profesional, itu menjadi menarik," ucapnya lebih lanjut.
Meski begitu, hingga saat ini pihak keluarga Arya Daru belum memberikan tanggapan atau klarifikasi resmi terkait keberadaan surat misterius tersebut.
Sementara itu, penyebab pasti kematian Arya Daru Pangayunan masih menyisakan pertanyaan besar di tengah masyarakat.
Kendati pihak kepolisian telah menyimpulkan bahwa tidak ada keterlibatan pihak lain dan menduga kematian Arya sebagai tindakan bunuh diri, publik masih terus berspekulasi.
Pihak Polda Metro Jaya dalam pernyataannya mengonfirmasi bahwa tidak ditemukan unsur pidana atau peran pihak ketiga dalam kasus ini.
Namun, sejumlah kejanggalan yang muncul di ruang publik tetap memicu keraguan.
Mulai dari hilangnya ponsel pribadi Arya hingga aktivitas terakhirnya di rooftop gedung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), semua itu menyisakan tanda tanya yang belum terjawab.
Terlepas dari berbagai dugaan tersebut, pihak kepolisian telah menelusuri jejak akhir keberadaan Arya Daru sebelum ditemukan meninggal di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Namun bagi sebagian masyarakat, penjelasan yang ada belum sepenuhnya memuaskan, dan misteri seputar kepergiannya masih menyisakan banyak teka-teki.
Berikut adalah aktivitas Arya Daru sebelum ditemukan meninggal dunia:
Senin 7 Juli 2025
07.03 WIB : Berangkat kerja
07.20 WIB : Sampai Gedung Kemenlu
07.30 WIB : Duduk di meja kantor
17.52 - 18.07 WIB : Berada di mal Grand Indonesia bersama Vara dan Dion
21.30 WIB : Sampai di Gedung Kemenlu
21.43 WIB : Naik ke rooftop lantai 12 gedung Kemenlu
23.09 WIB : Turun dari rooftop
23.23 WIB : Terekam CCTV pulang ke kosan
23.26 WIB: Terekam CCTV buang sampah
Selasa 8 Juli 2025
07.39 WIB: Ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning di dalam kamar
Hubungan dengan Sosok Vara
hubungan diplomat Arya Daru dengan Vara masih menjadi rahasia Polisi. Polda Metro Jaya menyimpan hubungan Arya Daru dengan Vara yang sempat terekam CCTV di mal GI sebelum ditemukan tewas.
Arya Daru ditemukan tewas di kosnya dengan wajah dilakban. Kini spekulasi muncul terkait suami Vara.
Banyak yang penasaran siapa suami Vara.
Sebab, hingga kini Polisi belum simpulkan kematian Arya Daru dibunuh atau bunuh diri.
Sebelumnya, Arya Daru Pangayunan dan Vara sempat terekam kamera closed circuit television (CCTV) di mal Grand Indonesia Jalan M. H. Tharim, Jakarta Pusat mulai pukul 17.52 WIB, Senin (7/7/2025).
Mereka juga bersama Dion.
Vara diketahui merupakan pegawai di Kemenlu, tapi Dion belum diketahui hubungannya dengan Daru.
Pukul 21.18 WIB saat sedang mengantre taksi, Daru disebutkan salah mengirim chat.
Tak dijelaskan apa isi pesannya, untuk siapa dan salah dikirim kepada siapa.
Namun begitu Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan hubungan Daru dan Vara menyangkut privasi.
"Kami tidak bisa sampaikan karena privasi," kata Wira.
Yang jelas setelah salah kirim chat, handphone Daru langsung tidak aktif.
"Terakhir off di Grand Indonesia," katanya.
Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi meyakini isi pesan tersebut sudah diketahui oleh penyidik.
"Tafsiran saya para penyidik sudah memberi tahu pada keluarga, tapi saya gak ngerti apakah iya atau tidak. Soalnya jangan sampai dianggapnya kita tuh menyembunyikan karena ada maksud tertentu," katanya.
Ia menilai wajar jika publik memiliki spekulasi liar atas kesimpulan penyelidikan polisi soal kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.
"Karena ada sesuatu yang masih hilang. Bukti yang clue tapi belum ketemu," katanya.
Bahkan spekulasi liar soal kaitan suami Vara dengan kematian Arya Daru Pangayunan.
Padahal belum dipastikan pula sosok Vara yang sebenarnya.
"Iya itu, kalau cara berpikir saya sebagai penyidik itu dengan adanya muncul isu adanya wanita pasti kan menimbulkan dua kemungkinan. Kemungkinan wah dia ketahuan kemudian gini gak tahan atau dengan kayak gitu lawannya melakukan apa dendam," katanya.
Untuk itu mestinya polisi menjawab menggunakan bukti dan keterangan.
"Itu resiko, yang pasti terjadi penafsiran yang dua itu, makanya ini harus dijawab dengan penjelasan bahwa ini seandainya itu tadi memang ada hubungan kayak gitu," katanya.
Polisi juga patut mempertimbangkan kaitan dengan penyebab diplomat Arya Daru Pangayunan meninggal.
"Tapi harus disampaikan hubungan ini mengakibatkan yang mana, harus dicari bukti lain yang lebih lengkap untuk menerangkan secara scientific sebab akibat itu tadi," kata Aryanto Sutadi.
Sebab jika pun memang Daru memiliki hubungan gelap dengan Vara, tapi tidak berkaitan dengan penyebab meninggal, itu akan menjadi percuma.
"Karena kalau hanya ada ini kemudian tidak ada kaitannya penyebab dia meninggal kan percuma kan," katanya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Arya Daru
diplomat
Bambang Widjojanto
Kasus Diplomat Tewas
Tribun-medan.com
berita nasional
Simbol Aneh Kasus Arya Daru
| Fakta Istri Labrak Suami Ketahuan Berduaan dengan Bu Guru di Kafe, Anik Bantah Jadi Pelakor |
|
|---|
| PENGAKUAN Anggota DPRD Israwati dan Sri Reski Tersangka Penipuan dan Penggelapan, Kasus Sapi dan BBM |
|
|---|
| SOSOK Anik Nur Hidayati Guru SD Dituduh Pelakor, Digerebek di Kafe, Bantah Ada Hubungan Spesial |
|
|---|
| KOMPOL Yogi Santai Merokok hingga Minta CCTV Dihapus Usai Bunuh Brigadir Nurhadi di Kolam Hotel |
|
|---|
| SADISNYA Ibu di Bukittinggi Buang Bayinya Jadi 3 Potong, Ngaku Tak Ingat Pria yang Menghamilinya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.