Berita Viral
CURHAT Terakhir Dea Permata Sebelum Ditemukan Tewas, Sempat Dapat Teror dan Diancam Selama 3 Bulan
Ia mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, sang anak sempat mengalami berbagai bentuk teror dari seseorang yang tidak dikenal.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah curhat terakhir Dea Permata Karisma sebelum ditemukan tewas, Selasa (12/8/2025) siang.
Kepada sang ibu, Dea mengaku sempat mendapatkan teror.
Ia juga diancam selama 3 bulan.
Baca juga: PROFIL Pratu Aprianto Rede Radja Tersangka Penganiayaan Prada Lucky,Pukul Pakai Tangan, Atlet Tinju
Dea Permata ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Di tubuhnya juga terdapat sejumlah luka tusuk di tubuhnya.
Dea didug amenjadi korban pembunuhan.
Baca juga: NASIB Kepsek di Tangsel yang Jual Seragam Rp1,1 Juta, Akhirnya Dinonaktifkan, Terancam Sanksi Berat
Kapolres Purwakarta, AKBP I Putu Dewa Gede Anom Jaya membenarkan peristiwa penemuan jasad wanita muda tersebut.
"Hari ini, Selasa (12/8), kami tim identifikasi dari Polres Purwakarta melakukan olah TKP di rumah yang ditemukan perempuan dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.
Ia mengatakan, pihak kepolisian masih mendalami peristiwa tersebut, mulai dari olah TKP hingga memintai keterangan dari sejumlah saksi.
"Jenazah korban akan diotopsi guna memastikan sebab-sebab kematiannya," kata Anom.
Tetangga korban malah menemukan jejak kaki diduga pembunuh.
Tetangga korban yang bernama Salbiah ini diketahui yang bergegas menuju TKP setelah pembantu korban berteriak kalau Dea dibunuh.
Saat akan masuk rumah, Salbiah mengaku mengurungkan niatnya setelah melihat ada jejak kaki yang berdarah.
Baca juga: NASIB Kepsek di Tangsel yang Jual Seragam Rp1,1 Juta, Akhirnya Dinonaktifkan, Terancam Sanksi Berat
"Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut," katanya.
"Kayak bekas kaki habis menginjak darah," tambahnya.
Curhat Alami Teror
Ibu korban, Yuli Ismawati tak kuasa menahan tangis melihat putrinya tewas bersimbah darah.
Ditemui Tribun Jabar di luar rumah korban atau yang menjadi Tempat Kejadian Perkara/TKP pembunuhan, Yuli terlihat menangis ditemani suaminya, Sukarno.
Tetangga yang datang mencoba menguatkan dengan memeluk dan merangkul Yuli.
Sementara tetangga yang lain juga mencoba menenangkan Sukarno yang duduk di sebelah Yuli.
Baca juga: MABES TNI AD Sebut Tersangka Penganiayaan Prada Lucky Bermodus Pembinaan, Prada Ricard Selamat
Raut muka shock terlihat dari keduanya.
Sukarno (65) kemudian bercerita kalau mendapat kabar duka sekitar pukul 14.30 WIB.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, sang anak sempat mengalami berbagai bentuk teror dari seseorang yang tidak dikenal.
"Pernah cerita, sempat diancam berturut-turut selama tiga bulan. Bahkan orang itu sempat masuk ke dalam rumah juga dipergoki oleh pembantu, pas itu langsung kabur," ujar Sukarno saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (12/8/2025).
Baca juga: VIDEO PENGAKUAN Pencuri Ubi Yang Dianiaya dan Dibakar ASN Pemkab Deli Serdang
Ancaman tersebut rupanya bukan hanya teror langsung.
Sukarno mengatakan, Dea juga sempat menerima pesan bernada ancaman pembunuhan melalui aplikasi WhatsApp.
Hal ini dibenarkan oleh ibunya, Yuli Ismawati (55), yang juga menyarankan agar putrinya melaporkan ancaman itu ke pihak berwenang.
"Sudah kami laporkan ke Babinsa, bahkan sampai ke Polsek Jatiluhur. Tapi tidak ada satu pun yang datang menindaklanjuti," ucap Yuli sambil menangis terisak.
Baca juga: Timnas Mali Tekuk Uzbekistan 5-1 di Laga Pembuka Piala Kemerdekaan
Kepolisian setempat kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian tragis ini.
Pantauan Tribunjabar.id di lokasi kejadian sekitar pukul 16.00 WIB menunjukkan garis polisi telah membentang mengelilingi rumah korban.
Petugas terlihat sibuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengumpulkan bukti-bukti awal.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh pembantu rumah tangganya.
Dea ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tergeletak di dalam rumah dengan tubuh penuh luka tusuk dan darah berceceran.
Kini, keluarga korban hanya bisa berharap polisi dapat segera mengungkap pelaku dan memberikan keadilan atas kematian tragis Dea.
Kapolres Purwakarta, AKBP I Putu Dewa Gede Anom Jaya membenarkan atas peristiwa penemuan jasad wanita muda tersebut.
"Hari ini, Selasa (12/8), kami tim identifikasi dari Polres Purwakarta melakukan olah TKP di rumah yang ditemukan perempuan dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.
Ia mengatakan, pihak kepolisian masih mendalami peristiwa tersebut, mulai dari olah TKP hingga memintai keterangan dari sejumlah saksi.
"Jenazah korban akan diotopsi guna memastikan sebab-sebab kematiannya," kata Anom
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.