Sumut Terkini

Komandan Brimob Sanksi Bripka EH yang Tempeleng Maling Ubi, Kombes Rantau: Tindak Tegas

Komandan Satuan Brigadir Mobile Polda Sumut (Sat Brimob) Kombes Rantau Isnur Eka menjelaskan keberadaan anggotanya berinisial Bripka EH.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
MALING UBI: Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan (Kanan) dan Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Rantau Isnur Eka saat diwawancarai soal 2 maling ubi kayu 2 karung dibakar, Rabu (13/8/2025). Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry mengatakan menetapkan 2 orang tersangka. 

"Untuk saat ini yang merupakan sebagai tersangka ada dua orang AM dan HR. Yang 1 menodongkan senjata dan 1 lagi membakar,"kata Kombes Ferry Walintukan, Rabu (13/8/2025).

Mengenai senjata api yang dipakai tersangka Ali Muda untuk menodongkan korban, Polisi belum bisa menjelaskan asal usul dan jenisnya.

Ferry menyebut, semua alat bukti sedang dikumpulkan untuk menguatkan.

"Semua alat bukti yang ada disita. Baik untuk membakar dan barang-barang yang lain."

Diketahui, seorang pemuda bernama Peri Andika (18) di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan hampir tewas akibat dibakar hidup-hidup.

Ia dibakar usai ketahuan mencuri 2 karung ubi dari perkebunan ladang milik kelompok Ikatan Keluarga Dolok Sipiongot.

Terduga pelaku pembakaran ialah seorang pegawai negeri sipil (PNS) Pemkab Deli Serdang, berinisial HR.

Kemudian, seorang oknum anggota Brimob inisial EH, diduga turut menganiaya korban Jepri.

Akibatnya, Peri mengalami luka bakar di dada, tangan dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Jefri, rekan korban yang turut dianiaya menerangkan, kejadian berlangsung pada Rabu 6 Agustus kemarin, bermula ia dan kawannya bernama Jefri Santoso mencuri 2 karung singkong pagi harinya sekitar pukul 05:00 WIB.

Ternyata aksi keduanya ketahuan, dan mereka langsung melarikan diri meninggalkan sepeda motor dan 2 karung ubi.

Setelah berhasil kabur, ternyata keduanya ketakutan, sehingga sore harinya mereka memilih kembali ke kebun ubi untuk mengakui kesalahan, dan meminta maaf.

Kembalinya mereka pun setelah dipanggil untuk balik ke kebun ubi.

Di lokasi, ternyata sudah ada belasan orang yang menunggu mereka.

Alhasil, keduanya digebuki ramai-ramai hingga sempat ditodong pistol oleh diduga pemilik lahan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved