Berita Viral

SOSOK Komandan Peleton Izinkan Prada Lucky Disiksa 20 Senior Sampai Ginjal Pecah Ternyata Masih Muda

Adapun komandan peleton yang memberikan izin dalam kasus penganiayaan Prada Lucky Namo kini terungkap. Ternyata sosoknya masih muda sekali dan kini

Ist/Pos Kupang
BEKAS LUKA - Prajurit TNI Prada Lucky Namo tewas dianiaya seniornya. Tampak bagian belakang tubuhnya dipenuhi bekas luka 

“Jangan ada sifat arogansi lah. Ya biasa-biasa saja. Toh sesudah pensiun, kita kembali menjadi masyarakat biasa," tuturnya.

Adapun sebanyak 20 prajurit TNI telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Prada Lucky Namo.

Dari 20 tersangka tersebut, termasuk seorang perwira muda berpangkat Letnan Dua yang menjabat sebagai komandan peleton.

Baca juga: Wanita Aniaya Anak Tirinya, Diduga Dendam karena Pernah Dipukul Suami

Ia diduga dengan sengaja membiarkan bawahannya menganiaya Prada Lucky Namo sampai tewas.

Rupa-rupanya, tak hanya Prada Lucky Namo yang disiksa dengan dalih pembinaan.

Anggota TNI lain yang masih junior juga turut dianiaya para senior.

Namun, mereka disebut dalam kondisi sehat, berbeda dengan Prada Lucky Namo yang alami ginjal pecah dan paru-paru bocor akibat dianiaya.

TB Hasanuddin menyebut, komandan peleton yang terlibat dalam penganiayaan Prada Lucky Namo masih muda.

"Masih muda sekali, mungkin umur sekitar 24-25," ucapnya.

Ia merupakan perwira muda berpangkat Letnan Dua (Letda) lulusan Akademi Militer (Akmil).

Ia bertugas sebagai komandan peleton di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT.

Baca juga: Viral Suami Paksa Istrinya Menikah dengan Pria Lain, Ngaku Takut Diracuni

Bantahan Ibu Prada Lucky, Jawab Isu Perilaku Penyimpangan Anaknya

Di tengah kasus penyiksaan yang menewaskan Prada Lucky Namo, beredar isu dugaan penyimpangan seksual yang diduga menjadi motif di balik penganiayaan tersebut.

Isu ini dibantah keras oleh keluarga korban, yang menyebutnya sebagai fitnah untuk menutupi kejahatan para senior Lucky.

Ibu Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey, bahkan sampai berlutut di hadapan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, untuk memohon agar tidak ada lagi fitnah terhadap anaknya yang telah meninggal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved