Berita Viral
Dokter Syahpri Tuai Dukungan, Keluarga Pasien Bela Diri, Ngaku Dipelototi Hingga Disuruh Bersyukur
Perwakilan keluarga pasien, Ismed Saputrawijaya buka suara terkait insiden yang viral tersebut.
"Waktu itu saya tanya kenapa harus menunggu sampai lima hari, apakah tidak ada cara lain yang lebih cepat. Dia jawab, "Kamu sabar, kamu jangan enggak bersyukur". Dia bilang sambil melotot. Makanya saya emosi di situ," kata Ismed seperti dikutip dari YouTube MCM Net Channel yang tayang pada Sabtu (16/8/2025).
Ismed mengatakan justru sikap dokter lah yang lebih dulu membuat suasana menjadi panas.
Kejadian itu lah yang kemudian memicu pertikaian hingga viral di media sosial.
Dalam potongan video viral yang beredar di media sosial, dokter Syahpri dimaki-maki hingga maskernya dibuka paksa oleh keluarga pasien.
Kemenkes RI Turun Langsung ke Muba
Kementerian Kesehatan RI menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel dalam memperkuat perlindungan bagi tenaga kesehatan, menyusul insiden kekerasan terhadap dokter yang bertugas di RSUD Sekayu.
Komitmen ini disampaikan dalam kunjungan langsung pejabat Kemenkes ke Kabupaten Muba, Kamis (14/8/2025).
Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr. Zubaedah Elvia, MPH, menyampaikan bahwa kehadirannya di Sekayu merupakan bentuk perhatian dan dukungan terhadap para tenaga kesehatan yang bekerja di daerah.
Ia menyoroti pentingnya keamanan dan kenyamanan tenaga medis sebagai prasyarat pelayanan yang bermutu.
Baca juga: Bobby Nasution Datangi Kantor DPD GRIB Sumut, Ternyata Kamuflase Diskotek Marcopolo: Ada Alat DJ
“Tenaga kesehatan memiliki hak untuk bekerja dalam lingkungan yang aman. Insiden seperti yang dialami dr. Syahpri adalah peringatan bagi kita semua agar sistem perlindungan nakes diperkuat,” ujar dr. Zubaedah.
Pemerintah pusat, terus mendorong pemerintah daerah untuk tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, tetapi juga memberikan jaminan perlindungan hukum dan fisik bagi tenaga medis yang menjadi ujung tombak pelayanan.
"Kemenkes mengapresiasi terhadap langkah cepat Pemkab Muba dalam merespon kasus kekerasan yang terjadi di RSUD Sekayu. Dukungan yang diberikan kepada dokter yang menjadi korban menunjukkan adanya keseriusan dalam menjaga stabilitas layanan kesehatan,"ungkapnya.
Kemenkes berharap insiden kekerasan terhadap tenaga kesehatan tidak kembali terjadi, dan meminta semua pihak, termasuk masyarakat, untuk membangun relasi yang sehat dan saling menghargai dalam ekosistem pelayanan kesehatan.
Baca juga: Tergiur Imbalan Rp 3 Juta, Sopir Angkot di Dairi Ditangkap Polisi Usai Bawa Sabu dan Ekstasi
"Keamaman dan kesejahteraan tenaga medis bukan hanya tanggung jawab fasilitas kesehatan, tetapi tanggung jawab kolektif, termasuk pemerintah dan masyarakat. Kita semua harus menjamin bahwa nakes bisa bekerja dengan tenang agar pelayanan kepada masyarakat berjalan maksimal,”tutupnya.
Sementara, Bupati Muba, H M Toha yang menerima langsung kunjungan dari Kemenkes, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memastikan keamanan tenaga kesehatan.
Pemkab Muba berkomitmen untuk tidak membiarkan tenaga medis merasa tidak terlindungi dalam menjalankan tugasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.