Catatan Kriminal

Begini Sadisnya Anggota Geng Motor Menghabisi Nyawa Fajar Muhammad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELAKUNYA DI BAWAH UMUR - Lima orang tersangka yang di amankan oleh Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (25/10). Resmob Polda Metro Jaya merilis dua kasus tindak pidana yakni pencurian dengan kekerasan serta aksi brutal geng motor yang mayoritas dilakukan oleh remaja dibawah umur yang mengakibatkan seorang tewas dan seorang lainnya luka berat. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUN-MEDAN.com - Fajar Muhammad (24), pemuda warga Jati Cempaka, Jakarta Timur, tewas oleh sabetan dan tusukan senjata tajam yang dilakukan kawanan geng motor di Jakarta Timur.

Fajar sebenarnya bukan anggota geng motor, dia adalah warga biasa.

Atas kejadian ini, Polres Metro Jakarta Timur mengejar geng motor pelaku pembantaian Fajar Muhamad dan Bberhasil menangkap tujuh orang yang diangap sebagai pelaku geng motor yang meresahkan warga ini.

Baca: Miryam S Haryani Syok Dijebloskan ke Sel Tahanan KPK

Baca: Reaksi Djarot soal Rencana Anies-Sandi Mengalihkan Penggunaan Pulau Reklamasi

Baca: Amien Rais Tantang Luhut Adu Data dengan Para Penolak Reklamasi

 
"Sudah ada 7 orang yang kami tangkap. Mereka adalah para pelaku yang membantai Fajar Muhamad. Informasi kami, Fajar ini ternyata adalah warga Jati Cempaka dan bukan dari kelompok geng motor," kata Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Andry Wibowo, Selasa (23/5/2017).

Geng ini sangat sadis terhadap korbannya.

Baca: Wakil Ketua Umum Gerindra: Pengusaha Properti yang Terkait Kasus Reklamasi Bisa Menjadi Tersangka

Baca: Yang Masuk Diseleksi, Sesama Homo yang Datang ke Atlantis Gym Wajib Bugil

Baca: Kerja Tim Sinkronisasi Bukan untuk Melanjutkan Proyek Reklamasi Jakarta

"Fajar tewas sampai penuh luka di sekujur tubuh. Sejauh ini kami juga masih dalami apakah korban juga masuk dalam kelompok geng motor atau tidak. Sebab keteranganya yang ada masih berlanjut," katanya.

Untuk menindaklanjutin kasus ini, Andry mengaku, dalam waktu dekat polisi akan melakukan penyisiran di semua wilayah rawan kelompok motor. Termasuk membentuk satuan kerja khusus yang fokus menangani kelompok motor sadis tersebut.

"Sedang kita siapkan. Satuanya berisi Intel, Reskrim, Narkoba dan Binmas. Kami akan bekerja untuk mendalami masalah yang berkembang ini. Mereka sudah berbuat onar dan mengancam kenyamanan masyatakat," katanya.

Salah satu pelaku, Pahri Kesit mengaku terdorong seniornya yang memompa motivasi untuk berbuat onar. Dari merekalah, keberanian membacok dan membunuh didapatkan.

"Kalau gak ikut dikira orang culun. Padahal abang-abangan udah baik juga. Jadi mau gak mau ikut. Tapi saya menyesal karena ulah saya berahir jadi gini," katanya.

Pahri mengaku, untuk membunuh Fajar menggunakan bambu warna hijau yang sudah mancung dengan panjang kurang lebih 1,5 meter.

Sedangkan Yusfa sebagai eksekutor membawa golok tajam. Di saat bersamaan, Cakra menghantam dengan kayu warna coklat.

"Ya sudah kami hajar dia sampai habis. Di situ saya udah gak ada takut lagi. Pokoknya puas. Tapi sekarang menyesal," tandasnya.

Pertempuran geng motor mencuat pada Sabtu lalu. Ketika itu, kelompok motor dari Tambun konvoi iring-iringan sampai ke Pondok Gede dan Jatiwaringin, Jakarta Timur. Warga yang kesal membantai mereka dengan segala cara. Termasuk mengepung dari dua kampung.

WartaKota/ Joko Supriyanto

Berita Terkini