TRIBUN-MEDAN.com - Cara minum kopi dengan gelas terbalik mungkin sudah tidak asing lagi di Aceh. Hal inilah yang ingin disosialisasikan di Cafe Donya Kupi di Jalan Kapten Muslim, Kompleks Megacom Center, Medan.
Warga Medan masih banyak yang belum mengerti tentang menikmati kopi yang satu ini. Jika biasanya seduhan kopi disajikan di dalam gelas dan cara minum yang biasa sekali. Ada juga yang menikmati kopi dengan cara dituang dalam piring kecil agar cepat dingin atau tidak terlalu panas.
Baca: Warga Terkejut Presiden Jokowi Minum Kopi Susu Tetangga
Namun di Cafe Donya Kupi, ada menu kopi tubruk yang disajikan dengan gelas dibalik yang diletakkan di atas piring. Cukup eksentrik bukan?
Selain penyediaan kopi yang seperti di Aceh, kopi juga didatangkan langsung dari berbagai daerah di Aceh. Seperti kopi Robusta yang diambil dari Uleekareng. Untuk kopi tubruk, dipasok dari Aceh Barat tepatnya di Meulaboh.
Keunikan kopi tubruk, kopi yang disajikan dengan gelas terbalik itu dibuat bukan sekedar gaya-gayaan atau tren, namun sengaja dibuat agar tetap menjaga kehangatan kopi.
Cara minumnya cukup unik, tinggal diseruput langsung dari piring kecil atau dihisap menggunakan sedotan. Di Kota Medan, masih banyak yang belum mengetahui keberadaan kopi yang disajikan terbalik ini. Untuk harga sangat terjangkau.
"Memang dibalik gelasnya, jadi minumnya dari piring kecil itu atau memakai sedotan. Ini bukan untuk gaya, cuma begitu cara penyajianya supaya terjaga kehangatan kopinya," kata Fahrol Ramadhan selaku owner Donya Kupi.
Menu yang ditawarkan di kafe ini juga cukup kental dengan masakan rumah yani menu tradisional seperti soto, ayam penyet, nasi goreng serta aneka olahan mi dan cemilan tradisional kue basah, serta olahan pisang goreng.
Ia memilih menu tradisional untuk mengenalkan kepada kalangan muda cita rasa masakan tradisional yang tidak kalah enak.
"Kita boleh berpikiran modern, bergaya modern, tapi soal perut lidah nggak bisa bohong. Masakan nusantara maknyus disantap kapan saja, dengan suasana apapun rasanya pas," kata Fahrol Ramadhan.
Menurutnya, ubi-ubian menjadi menu favorit cemilan nongkrong, diskusi atau sekadar baca buku dan main laptop di sini.
Jika di kafe lain barangkali kentang goreng menjadi cemilan andalan, tapi di sini Anda harus memesan pisang goreng. Rasa gurih dan lembutnya terasa di gigitan pertama. Bumbu untuk rasa asinnya pun didapat dari keju yang meluber di seluruh bagian. Sayang sekali jika Anda melewatkan menu ini saat datang ke sini.
Soto Medannya juga tidak boleh dilewatkan, karena diolah dengan santan segar dan bumbu yang membuat rasa semakin gurih. Rasa jangan disangsikan. Tak ada bau amis atau eneg saat kuah soto mengguyuri sajian nasi pendamping menu soto masuk ke mulut.
Ada juga nasi goreng, dengan menu lengkap suwiran ayam, udang, dan ayam goreng yang bumbunya meresap hingga ke daging.
DAPATKAN BERITA UNIK-MENARIK LAINNYA