Kicauan akun @_TNIAU itupun banyak discreenshot dan dibagikan ke media sosial.
Banyak netizen yang menganggap aneh kicauan tersebut, karena dianggap menunjukkan sikap tidak percaya kepada Panglimanya.
@barnabasburn Aneh jg admin @_TNIAU ini kaga percaya sm panglimanya, bahkan seperti melawan...jd inget kudeta turki kmaren...
@MataElangNKRI Saya curiga sama akun satu ini.. bisa2nya Kontra sama Panglima TNI. Kalau Panglima TNI kan oasti dilapori. Kalau Admin TNI AU kan blm pasti
@arulsVB jejak digital itu pait... *Pait banget yekan min ?!
Admin TNI AU pun sempat memberikan tanggapan atas kicauannya tersebut.
@_TNIAU Woles ajah, apapun yg dilaksanakan seorang prajurit pastinya atas perintah atasan, jangan lupa bahagia spy hati tak merana
Namun jawaban tersebut, justru memancing penasaran sejumlah netizen.
@Pro_Wangi oh ada atasanmu min yang memerintahkan lu ngetwit " meragukan 5000 senjata " ? siapa namanya ? KSAU atau bawahannya lagi ? kepo nih.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan, ada institusi yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Indonesia.
"Ada kelompok institusi yang akan membeli 5000 pucuk senjata, bukan militer, ada itu pak, ada yang memaksa," ungkapnya saat berpidato di hadapan para Purnawirawan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan serta Perwira Tinggi TNI dalam acara 'Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017) malam.
Gatot menyampaikan, TNI akan mengambil tindakan tegas jika hal tersebut dilakukan, tidak terkecuali apabila pelakunya dari keluarga TNI sendiri, bahkan seorang jenderal sekalipun.
"Sehingga suatu saat apabila kami-kami yang yunior ini melakukan langkah yang di luar kepatutan pada senior, itu hanya (tindakan) kami sebagai Bhayangkari. Tidak semua TNI memang bersih. Jujur saya katakan, ada yang punya keinginan dengan cara amoral untuk mengambil jabatan. Dan saya berjanji, mereka akan saya buat merintih tidak hanya menangis, biarpun itu Jenderal," ujarnya tegas.
Lebih lanjut, Gatot menegaskan, nama Presiden Jokowi pun dicatut agar dapat mengimpor senjata ilegal tersebut.
"Mereka memakai nama Presiden, seolah-olah itu yang berbuat Presiden, padahal saya yakin itu bukan Presiden, informasi yang saya dapat kalau tidak A1 tidak akan saya sampaikan disini. Datanya kami akurat, data intelijen kami akurat," katanya.