Baca: Mengulik Sosok Tsamara Amany, Peroleh Nilai A dan Lulus Kurun 3,5 Tahun
Baca: Tampak Sederhana, Baju yang Dikenakan Anak Ashanty Ini Harganya Cukup Fantastis
Pantauan TribunJakarta.com, Hari menjelaskan bahwa ketiga anaknya tidak ada urusan dengannya, karena mereka telah memiliki usahanya masing-masing.
Berbagi adalah hal yang sangat penting bagi Hari, karena menurutnya uang sebanyak apapun yang ia hasilkan tidak akan bisa dia bawa ke surga.
"Kalau saya pintar cari uang banyak, buat apa uangnya tidak saya bawa ke surga, malah sekarang ini saya suka malu kalau saya tidak berbuat baik," tambah Hari.
Gemar Berbagi Dengan Sekitarnya
Pria kelahiran Makasar ini gemar berbagi dan melakukan kegiatan sosial.
Setelah melepaskan Matahari Departement Store 1997 silam, Hari mulai bergerak di bidang sociopreneur.
Sociopreneur adalah usaha yang menginspirasi perkembangnya kegiatan-kegiatan kedermawanan yang bisa dilakukan di tengah masyarakat.
Pria yang meninggal dunia di usia 77 tahun ini, membuka sebuah taman rekreasi yang melibatkan seluruh masyarakat lokal untuk turut berkonstribusi.
Mulai dari pekerjanya hingga pedagang.
Dikutip dari hasil wawancara Filantropi pada tahun 2017, Hari percaya bahwa manusia terlahir untuk saling berbagi.
"Orang dilahirkan di dunia harus berbagi, you harus berbagi," ujar Hari.
Dikenal Sebagai 'Ayah' oleh Anak Buahnya
"Beliau (Hari Darmawan) tidak menempatkan dirinya sebagai pemilik, justru sebagai teman, sahabat, guru, bahkan bagi kami sudah seperti bapak sendiri," ujar Ilham Fadjriansyah, Creative and Marketing TWM, dikutip TribunJakarta.com dari TribunnewsBogor.com, Minggu (11/3/2018).