Ratna Sarumpaet Menyasar PDIP: Harusnya Malu, Kadernya Menari-nari di Atas Kemiskinan Orang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis Ratna Sarumpaet

Baca: Tak Mau Akui Jackie Chan Sebagai Ayahnya, Etta Ng Jadi Tunawisma dan Tidur di bawah Jembatan

Baca: Kenakan Baju dengan Model Transparan, Millendaru Banjir Kritikan

Baca: Mike Lewis Ungkap Isi Pesan Chat Dirinya dengan Lucinta Luna

Ratusan ribu massa hadir ke Monas sejak Sabtu pagi, untuk mengambil sembako dan makan gratis.

Akibatnya, kawasan sekitar Monas menjadi macet, semrawut, dan kotor.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menyatakan jika TNI dan polisi sampai kewalahan menanggani masa yang datang sejak pagi.

Menurutnya, panitia tidak memperkirakan jumlah masa yang akan dihadirkan.

Pada pukul 11.15, massa yang masuk ternyata sangat banyak, sekitar 100 ribuan orang.

"Panitia tidak menjelaskan perkiraan jumlah massa yang akan dihadirkan dan ternyata pada jam 11.15 berdasarkan hasil pemantauan dari Monas, massa yang sudah masuk kurang lebih 100.000-an," ujar Mangara di Balai Kota, Senin (30/4/2018), dikutipKompas.com.

Diketahui, ada 3 jenis sembako yang dibagikan.

Antrean yang terpisah disinyalir menjadi sebab kekacauan pembagian.

"Sembakonya ada tiga macam, beras; minyak; mie instan; tapi pintu loket mengambil berbeda dan ini membuat ribet. Akhirnya saya, Kapolres, Dandim, dan Karoops sepakat memberhentikan sementara," imbuh Mangara.

Mangara juga menyebutkan apabila jumlah panitia tidak memadai, termasuk petugas yang membagi sembako di hadapan masa yang mengantre.

"Jumlah panitia tidak memadai, seperti yang bertugas bagi sembako dihadapkan jumlah massa yang antre memperoleh sembako sehingga kita mintakan pengawalan ketika itu," ujar Mangara.

Halaman
1234

Berita Terkini